🐣 1

5.7K 206 2
                                    

Tulisan miring = Flashback

🐣🐣🐣

"PERMISI! PERMISI PERMISI! AIR PANASSS!"

Yoon berlari menuju kelasnya dengan sekuat tenaga, berteriak jika ada kerumunan mahasiswa yang menghalanginya.

Ini adalah kelas terakhir Professor Hwang dan dia tidak mau mengambil kelas tahun depan hanya karena terlambat di kelas dosen yang terkenal tidak punya simpati itu.

Yoon bernapas lega ketika ia membuka pintu dan tidak melihat sosok pria paruh baya itu di depan kelas. Dengan terengah-engah, dia duduk di tempat yang kosong.

"Lo beruntung kali ini," ucap seorang perempuan yang mengambil tempat di samping Yoon.

Yoon meneguk airnya dengan rakus seraya menatap—memberikan syarat kepada perempuan itu untuk melanjutkan perkataannya.

"Tadi dia hubungin Sipen, lagi ada urusan sebentar jadi bakal terlambat sedikit."

"Haaah." Yoon mengusap sisa air di bibirnya. "Ya Tuhan, syukurlah."

"Tumben banget lo terlambat. Biasanya, paling rajin."

"Gak bisa tidur Ra," keluh Yoon sambil menunjukkan kantong matanya yang semakin menghitam. "Pusing banget mikirin dunia."

Perempuan bernama Nara itu tertawa kecil. "Oh, soal laporan? bukannya kemarin udah ya?"

"Bukan itu sih. Ada lah, masalah lain."

🐣🐣🐣

Malam itu, Yoon pergi ke rumah orang tuanya. Gadis itu tergiur ketika ibu-nya menelpon bahwa ia memasak makanan kesukaannya. Kebetulan, ia sedang merasa malas memasak. Jadi perjalanan selama hampir 1 jam itu tetap dia tempuh untuk menikmati masakan ibu-nya.

Yoon membuka pintu pagar rumahnya yang tidak terkunci. Perempuan tersebut sedikit terperanjat ketika melihat sesosok lelaki muda di terasnya.

Lelaki tersebut juga menyadari keberadaan Yoon. Ia menurunkan handphonenya dari telinga dan menunduk memberikan salam.

Sedikit canggung dan curiga, Yoon membalas salam tersebut dan masuk ke dalam rumah yang pintunya sudah terbuka lebar.

"Ibu, ada tamu tuh di dep—"

"Yoon! Udah sampai nak? Cuci tangan dulu ya, terus ke meja makan."

Yoon juga melihat sosok yang wajahnya familiar di meja makan. Seperti pernah melihatnya, tapi entah dimana.

Setelah mencuci tangan, gadis itu akhirnya bergabung dengan orangtuanya dan pria yang seumuran dengan mereka di meja makan.

"Yoon, kamu masih ingat gak? Ini temen ayah yang dulu sering datang ke rumah," jelas Ayah.

"Hm...." Yoon masih berusaha berpikir. Temen ayahnya banyak, dia bingung ini temannya yang mana.

"Itu loh, Nak. Yang dulu kalau kemari sering bawain kamu makanan," bantu Ibu-nya.

"Ohhhhh!" Yoon berseru rendah. "Om Jungsoo, ya?"

"Akhirnya kamu inget juga, ya." Pria bernama Jungsoo itu tertawa, diikuti oleh kedua orangtua Yoon.

"Maaf banget, Om. Soalnya udah lama banget kan gak ketemu, hehehe."

BIG BABY - Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang