🐣 23

2.1K 176 5
                                    

Haloooo! Wah seminggu ini aku seneng banget soalnya views dan vote big baby lagi naik-naiknya. Yang seminggu lalu baru 1k views sekarang udah 2k views aja 🎉 Terima kasih ya buat kalian yang sudah baca dan berikan vote. Sebagai ucapan terimakasih, hari ini aku update meskipun gak sepanjang yang kemarin. Enjoy ya! 💛

🐣🐣🐣

"Selamat, Yoon-ku sayang!"

Bulir-bulir airmata yang sedari tadi sudah di tahan oleh Yoon, akhirnya pecah ketika melihat Rara dan sahabatnya yang lain datang menyelamati sambil membawa buket bunga.

"Terima kasih..." lirih Yoon dan menyeka setitik dua titik airmata yang jatuh membasahi pipi. Akhirnya ia bisa merasakan bagaimana rasanya keluar dari ruang sidang dengan status sebagai seorang sarjana. Meskipun, belum official.

Setelah mengabadikan beberapa foto di taman fakultas, satu persatu temannya pergi digantikan rombongan Jisung yang datang dengan berbagai macam hadiah.

Jisung lah yang pertama kali sampai dan membawa Yoon kepelukannya. Namun, keromantisan itu hanya bisa dinikmati beberapa detik sebelum Haechan datang menyerobot.

"Congrats, Kak!" seru Haechan sambil memeluk Yoon erat.

"Gak bisa napas gue!" keluh Yoon dan mendorong Haechan yang langsung manyun.

"Gue 'kan happy kak! Oh ya, ini hadiah dari gue," ucap Haechan dan menyerahkan sebiji permen.

"1 biji doang?"

"Habisnya lo sidang pas tanggal tua sih, Kak! Gue 'kan belum dikirimin duit," dalih Haechan.

"Huuuu, yaudah. Makasih ya."

Setelah itu giliran Chenle, Renjun, Jeno, dan Jaemin yang menyelamati. Berbeda dengan Haechan, Jaemin memberikan 2 batang coklat berukuran besar masing-masing dengan pita dan sebuah kartu ucapan.

"Thank you, Jaem..." ujar Yoon dan dibalas dengan senyuman khas nan tampan oleh Jaemin.

"Hadiah dari kamu mana?"

Jisung terkejut ketika Yoon tiba-tiba menanyakan hal itu padanya. Dia hanya tersenyum tipis dan berkata, "Hadiah dariku di rumah aja."

"Uuuuuu apaaan tuh, Ji?" ledek Renjun dan menyikut lengan Jisung.

Melihat ekspresi pria yang lebih tua darinya, Jisung jadi panik sekaligus malu. Di pikirannya, Renjun pasti sudah berpikir yang tidak-tidak. "Bukan begitu, Bang!"

"Udah-udah!" sela Haechan sebelum yang lain ikut-ikutan. "Mending kita makan aja. Bayarin bisa kan, Le?"

Chenle yang daritadi hanya senyum-senyum memperhatikan, tersentak kaget. "Hah? O-Oke, bolehlah."

Semuanya berseru ria karena akan mendapatkan makan siang gratis hari itu.

"KITA PESAN YANG PALING MAHAL!"

🐣🐣🐣

Jisung menatap wajah tampannya di depan cermin. Sesekali berpose seperti model lalu tersenyum-senyum sendiri. Rambutnya yang setengah basah, dibiarkan dan ditata seperlunya saja.

Dia menggantung handuk basah ke tempatnya dan beringsut keluar kamar mandi. Pria muda itu tersentak kaget ketika melihat Yoon berdiri tidak jauh dari pintu.

"Mana hadiahku?" tanya Yoon seraya menengadahkan tangannya.

"Hah...." Jisung mengelus dadanya. "Bentar, tunggu sini ya."

BIG BABY - Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang