🐣 6

2.3K 185 9
                                    

"KAK YOON!!"

Suara itu, suara menyebalkan yang sangat ingin Yoon hindari.

"Kak Yoon~~~"

Yoon berjalan cepat, berdoa dalam hati semoga dirinya bisa terhindar dari orang tersebut. Namun, Yoon kalah cepat. Si empunya suara kini sudah berada di sampingnya.

"Sombong banget sih kak. Mentang-mentang udah nikah ya?"

"Haechan! Jangan keras-keras ngomongnya!" Refleks, Yoon mengatup bibir Haechan dengan jari-jarinya. "Siapa yang bilang?!"

"Suami lu lah, Kak." Sahut Haechan ketika berhasil membebaskan bibirnya.

Yoon menutup matanya kesal. Seharusnya ia memberi peringatan pada Jisung.

'Boleh berteman dengan geng Haechan, tapi jangan dengan Haechan.'

Tampak adik tingkat yang sejurusan dengannya itu, sudah siap untuk menggodanya. "Udah move on dari bang Mark, ya?"

Yoon refleks membuka matanya. Kali ini kedua alisnya sudah hampir tersambung. "Gak usah bawa-bawa nama dia ya."

"Nanya aja kali, Kak." Haechan memeletkan lidah padanya.

Haechan memang suka sekali menggodanya. Apalagi, ketika dia dulu masih menjadi bagian dari himpunan mahasiswa bersamanya. Terlebih, Haechan juga mengenal Mark.

Mantan pacar seorang Park Yoon, dan juga Ketua BEM yang menjabat sekarang.

"Gak usah sebut-sebut nama Mark depan Jisung ya," ancam Yoon.

"Uuuu biar cuaminya gak cembulu ya?"

"Bacot ah, Chan." Yoon menampar pelan bibir Haechan dan melenggang pergi.

🐣🐣🐣

Sore itu, cuaca mendung di Kota Seoul. Udaranya pun cukup dingin.

Yoon ingin sekali pergi ke minimarket untuk membeli ramen, tapi ia sadar semua hoodie dan jaketnya— yang jumlahnya tidak banyak, itu sekarang masih ada di mesin pengering. Masih cukup basah untuk dipakai.

Hampir saja dia membatalkan niatnya ketika ia melihat jaket hitam Jisung bertengger di atas sofa.

"Jisung, pinjam jaketmu ya!"

"Iya!!" seru Jisung dari dalam kamar mandi.

Gadis itu pun memakai jaket Jisung lalu berjalan ke arah pintu. Karena kebiasaan, Yoon merogoh-rogoh saku jaket Jisung dan menemukan sesuatu dari dalam sana.

Ia mengeluarkannya dan memperhatikan untuk beberapa saat.

Yoon tercengang. Dia memang tidak pernah melakukannya, tapi ia tahu benda apa yang sedang berada di genggamannya itu.

"JISUUUNG!"

Di saat yang bersamaan, Jisung keluar dari kamar mandi. "Kenap-"

"INI KOK BISA ADA DI KAMU???" seru Yoon seraya menunjukkan plastik berbentuk segiempat itu.

"Oh..." Jisung tertawa malu. "Itu dikasih bang Haechan. Katanya buat... Jaga-jaga."

"ASTAGA, LEE HAECHAN!!!!"

Yoon berteriak geram dan langsung membuang kondom tersebut ke tempat sampah.

🐣🐣🐣

Hari itu, suasana di apartemen Jisung dan Yoon cukup ramai. Ia membawa teman-temannya untuk bermain di rumah. Siapa lagi kalau bukan Chenle dan teman-teman Haechan. Namun, anehnya Haechan tidak ikut dengan mereka.

Yoon masih ingat jelas bagaimana Jisung meminta izin padanya beberapa kemarin.

"Jisung... Kamu cerita ya ke Haechan?"

Jisung yang baru selesai meneguk airnya, menatap Yoon bingung. "Cerita apa?"

"Soal kita..."

"Oh—" Jisung mengusap tengkuknya. "Maaf kak, Chenle keceplosan... Terus akhirnya dipaksa sama mereka buat cerita. Kak, marah ya?"

"Oh..." Yoon tidak bisa berbuat apa-apa, nasi sudah jadi bubur. "Udah terlanjur juga."

Mereka berdua terdiam cukup lama sampai akhirnya Jisung memecah suasana.

"Kak, boleh gak kalau Sabtu nanti mereka main kesini?"

"Mereka itu, mereka-mereka aja kan?"

"Iya, bang Haechan, Jaemin, Jeno, Renjun sama Chenle," jelas Jisung.

Yoon tersenyum. "Boleh kok. Kan ini rumah kamu juga,"

"Yes!" Lelaki itu melompat-melompat kecil. "Makasih ya."

Yoon menutup laptopnya. Ia baru saja menyelesaikan konsep konten untuk channel youtube-nya ketika bel apartemen berbunyi.

Tak berapa lama, terdengar suara Haechan yang menggelegar hingga ke kamarnya.

"Anak-anak! Gue bawa ayam goreng nih!!"

Mereka yang berada di ruang tengah langsung berseru kegirangan.

Haechan menurunkan dua paper bag di atas meja, yang mana satunya berisi beberapa box ayam dan satunya berisi minuman.

"Ehem."

Yoon tiba-tiba hadir di tengah-tengah mereka dan tersenyum manis. "Maaf ya adek-adek, kakak boleh pinjam Haechan sebentar gak? Mau ngomongin urusan kampus."

"Tap—"

Belum selesai Haechan merespon, Yoon langsung membawanya ke kamar. Tempat paling aman untuk bicara empat mata.

"Kenapa sih kak, laper nih." Haechan memanyunkan bibirnya sambil mengelus-elus perutnya.

Yoon melipat kedua tangannya di depan dada. "Haechan, keterlaluan ya lo."

"Gue salah apa kak???"

"Lo kenapa ngasih kondom ke Jisung?! Bisa-bisa lo ngajarin dia kayak gitu. Dia itu masih polos tau!"

Haechan menertawai perkataan Yoon. Hal tersebut membuat ia mendapatkan lirikan tajam dari gadis itu.

"Kak Yoon..." Haechan menepuk satu pundak milik Yoon. "Lo kira Jisung sepolos itu?"

"Ya, memang."

Haechan mendengus.

"Lo tau gak kalau Jisung itu sering nyebat?"


🐣🐣🐣

[11-02-2023]

Hayooo jangan diem-diem aja ya 🤭


BIG BABY - Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang