Jisung mencebikkan bibirnya. Dia tidak percaya dia baru saja menggunakan emoticon tersebut. Hilang sudah image cool yang selama ini di bangun.
"Jisung!"
Jisung mendongak ketika mendengar Minhee memanggilnya. Lelaki itu pun lalu segera bergegas bergabung dalam formasi dance. Mereka akan latihan terakhir kalinya sebelum perform malam nanti.
Di tempat lain, Yoon tersenyum pada layar handphone-nya. Isi pesan Jisung tentulah sangat menggemaskan, rasanya ingin mencubit pipi pria yang lebih muda itu sekarang juga.
Rara menyadari dan menyenggol lengan sahabatnya tersebut. "Kayak orang gila, lu. Gimana kue-nya? Udah bisa diambil belum?"
"Oh, wait!"
Yoon bertanggung jawab atas birthday cake untuk teman sekelas mereka yang berulang tahun hari ini—Kim Yeri. Ia mengangguk, setelah membaca balasan DM dari toko tempat mereka memesan.
"Udah bisa katanya. Yuk, jemput!"
Jam hampir menunjukkan pukul 8 malam, rumah Yeri sudah ramai dengan mahasiswa dari berbagai jurusan dan fakultas yang ada di kampus. Gadis itu adalah seorang social butterfly dan juga salah satu pengurus BEM, jadi maklum saja kalau dia mempunyai banyak teman.
Tidak terkecuali seorang Mark Lee, yang sedari tadi nemplok di sisi Yoon, membuat gadis itu merasa gerah.
"Mark, lo ngapain sih?" tanya Yoon kesal.
Mark mengendikkan bahunya polos. "Ngapain? Gue diem aja kok daritadi disini."
"Tapi gak usah disamping gue terus dong. Lo gak nyadar, kita dari tadi diliatin mulu?"
Siapa juga yang tidak akan memperhatikan dan menggosip ketika mereka melihat kedua orang yang pernah pacaran itu berdiri berdekatan seakan tidak mau berpisah?
"Not my problem," sahut Mark, tidak perduli.
"Mark..."
Yoon memutar bola matanya ketika mendengar seorang memanggil nama Mark dengan suara lirih.
"Yewon? Katanya tadi gak bisa datang."
"Dari tadi siang sakit perut sih, jadi ngiranya bakal lanjut sampe malam. Cuma ini udah agak baikan."
Tatapan gadis berparas cantik itu bertemu dengan milik Yoon. Kedua bola matanya kembali memutar, dan itu membuat Yewon merasa kesal. Dengan sengaja, ia membuat perhatian Mark terfokus padanya dengan terus mengajaknya ngobrol.
Yoon tidak perduli. Dia malah bersyukur, sekarang ia punya kesempatan untuk menjauh dari Mark.
"Tuh anak hilang kemana sih?" gerutu Yoon ketika mencari Rara yang entah berada dimana, padahal harusnya mereka sekarang sudah on the way ke kampus. Yup, Yoon harus datang melihat Jisung, karena ia merasa anak itu akan sangat kecewa jika ia tidak pergi menonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG BABY - Park Jisung
RomanceMenikah bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Tapi, lebih tidak mudah lagi ketika kau harus melakukannya dengan anak 'papi' yang tidak tahu apa-apa di dunia ini. Bagaimana Yoon akan mengurus bayi besar itu sementara dia juga sibuk dengan st...