Sekelompok pemuda tengah berkumpul di depan sebuah apartemen sambil berbisik-bisik. Mereka sedang menunggu seseorang sambil menyalakan lilin-lilin kecil di sebuah kue ulang tahun berbentuk segitiga.
Tidak lama, yang punya apartemen datang dan memasukkan sandi kediamannya tersebut. Mereka akhirnya bisa masuk ke dalam, berusaha tidak membuat sekecil apapun suara.
"HAPPY BIRTHDAY TO YOU! HAPPY BIRTHDAY TO YOU! HAPPY BIRTHDAY PARK JISUUUUNG! HAPPY BIRTHDAY TO YOU!"
Jisung yang datang dari arah balkon kaget bukan main, bahkan hampir menjatuhkan hiasan yang berada di meja di sebelahnya.
"Cepetan tiup lilinnya!"
Dengan sekali hembusan, lelaki itu yang berulang tahun itu berhasil mematikan semua lilin di kue tersebut.
"Selamat tambah tua, Jisung!"
Chenle yang jahil, mencolek krim di atas kue dan mengoleskannya di wajah Jisung diikuti oleh yang lainnya.
Jisung hanya bisa pasrah sambil tersenyum malu. "Makasih, guys."
Yoon yang sedari tadi menonton, menatap mereka dengan senyum keibuan.
Tatapannya bertemu dengan Jisung, dan ia pun refleks melambai seraya melemparkan senyum lebarnya. Namun, Jisung yang sedari tadi tersenyum malah menurunkan kedua sudut bibirnya.
Hal itu membuat Yoon berpikir kalau anak tersebut masih marah dengannya.
Renjun meletakkan kue tersebut di atas meja dan mengajak mereka semua makan konsumsi yang sengaja dibeli Chenle. Termasuk Yoon.
Jaemin mengajak Yoon untuk duduk lesehan diantaranya dan Jeno. Sementara Jisung diapit oleh Chenle dan Renjun. Membuat pasangan suami istri duduk berhadapan.
Kurang dari sejam, hidangan tersebut habis tidak tersisa. Mereka melanjutkan dengan meminum bir kaleng, kecuali Yoon dan Jaemin. Gadis itu tidak terlalu suka alkohol, sementara Jaemin bertugas untuk mengantar mereka selamat sampai di rumah, jadi dia tidak boleh minum sama sekali.
Waktu menunjukkan pukul 11 malam dan kelompok kecil itu memutuskan untuk pulang. Sepeninggal mereka, Yoon mencuci piring, dan Jisung membersihkan sampah serta mengelap meja yang mereka gunakan.
"Kak..."
Yoon sedikit terperanjat ketika suara itu tiba-tiba memanggilnya. Gadis itu memutar tubuhnya dan menatap Jisung yang berada semeter di belakangnya.
"Jadi tadi kakak pergi bareng mereka ya?"
Yoon mengangguk. "Iya. Disuruh sama Chenle soalnya. Gak boleh bilang ke kamu katanya."
"Oh..." Jisung tidak kuasa untuk tidak tersenyum.
"Hampir lupa!" Yoon berjalan melewati Jisung dan mengambil shopping bag kecil yang berada di atas meja makan.
"Tadi buru-buru beli ini. Maaf ya, aku gak tau kalau hari ini kamu ulang tahun. Semoga kamu suka."
Jisung menerima bingkisan dari perempuan bersurai coklat kehitaman itu dan langsung membukanya isinya.
"Woah..." seru Jisung dan langsung memakai gelang besi berwarna silver tersebut. Yoon lega karena ukurannya pas di tangan Jisung.
"Suka gak?" tanya Yoon.
"Suka, hehe." Jisung akhirnya tersenyum padanya, membuat gadis itu serasa ingin mencubit pipinya.
"Kalau gitu, foto dong sini!"
Yoon mengangkat handphonenya, berusaha mengambil gambar, tapi Jisung juga dengan sigap menghalangi wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG BABY - Park Jisung
RomansaMenikah bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Tapi, lebih tidak mudah lagi ketika kau harus melakukannya dengan anak 'papi' yang tidak tahu apa-apa di dunia ini. Bagaimana Yoon akan mengurus bayi besar itu sementara dia juga sibuk dengan st...