26

235 30 7
                                    

"Hai Rea apa kabar?"

Rea menoleh ke arah orang yang bertanya padanya.

"Hai Rei?" Sapa Rea sambil tersenyum.

"Apa kabar Rea?"

"Im good. Lo gimana?"

"Gue... hancur sih soalnya udah nggak bisa deket sama lo lagi." Rei mengatakannya sambil terkekeh sementara Rea memutar bola matanya malas.

Kekehan Rei semakin keras. "Iya bercanda doang gue."

Rea lalu menatap ke depan. Saat ini dia memang tengah menunggu Edgar menjemputnya.

"Gue minta maaf ya Rea. Basi emang, tapi ya gue rasa udah waktunya gue buat minta maaf sama lo."

Rea kemudian melirik ke arah Rei. Rea lalu tersenyum. "Gue maafin Rei asal lo janji nggak akan ngulangin hal itu lagi ya? Bukan cuma ke gue tapi ke cewek-cewek lain di luar sana."

Merasa tujuannya untuk dimaafkan Rea berhasil, Rei langsung tersenyum lebar. "Iya gue janji Rea sekalipun lo maafin gue. Bakal gue lakuin yang lo mau karena gue memang semenyesal itu."

"Oke gue terima maaf lo!" Rea langsung tersenyum.

Beberapa saat kemudian hening mulai menyelimuti keduanya.

"Lo... balik sama siapa Rea?" Lagi-lagi Rei yang memulai percakapan.

"Balik sama gue."

Bukan Rea yang menjawab tapi Abim yang kini sudah hadir diantara mereka berdua.

"Apaan! nggak, bohong, orang Rea mau pulang sama Edgar," sanggah Rea.

"Edgar nggak jadi jemput karena mau jemput Kak Elea makanya dia minta tolong Abim buat anter Rea pulang," jelas Abim ketus.

Mendengar penjelasan Abim itu membuat Rea menatap Abim kesal sementara Rei hanya tersenyum.

"Apaan dih Edgar giliran ada Kak Elea gue dilupain," dumel Rea.

Rei lalu bangkit dari duduknya. "Kalau gitu gue izin pulang duluan ya. Thanks Rea udah mau maafin gue dan gue harap kita bisa balik berteman lagi."

"Temen lo banyak nggak usah sama Rea," cibir Abim membuat Rea memelototinya sementara Rei terkekeh sambil geleng-geleng kepala.

Rei menepuk pundak Abim. "Gue titip Rea ya."

Abim menyingkir agar tangan Rei turun dari pundaknya.

"Tanpa lo bilang juga bakal gue lakuin lah."

Akhirnya Rei benar-benar pergi meninggalkan mereka. Rea pun kemudian berdiri. Namun melihat Abim tidak ikut berdiri dia langsung menatap Abim heran.

"Kok diem?"

"Lah emang Rea mau kemana?" tanya Abim santai dan berhasil membuat Rea menunjukkan wajah kebingungannya.

"Katanya mau pulang?"

"Bang Edgar nya belum dateng."

"Hah?"

"Abang Edgar belum dateng jemput Rea... Kata Rea tadi Bang Edgar mau jemput Rea."

Rea awalnya bingung. Tapi kemudian duduk kembali karena ia mengerti. Abimnya sudah berbohong padanya dan Rei tadi. Rea pun menjadi kesal dibuatnya.

"Ih ngeselin Abim!"

Abim terkekeh lalu melirik Rea.

"Edrea pengen banget di anter Abimana?"

"Nggak!"

Abim pun langsung tertawa melihat eskpresi wajah kesal Rea yang berhasil dia bohongi.

***

"Udah balikan lo?"

PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang