Mobil truck terakhir keluar dari pekarangan Gudang. Seorang staf Gudang menarik tutup pintu Gudang secara rapat.
War masih memegang tab di tangannya. Melihat kembali tekstil yang sudah tersusun rapi dalam rak rak bagian masing masing.
Yin menyerahkan sebotol air mineral.
"Sebaiknya kau istirahat. Sudah dari tadi kau tidak berhenti. Suaramu pun sudah habis Teriak teriak.." Yin duduk disebelah War.Air dalam botol di teguk War hingga habis.
"Ahh biarkan saja. Aku hanya membuktikan kalau aku bisa menghendle semuanya. Tidak dengan pria busuk diatas sana.."
Lirik War kasar ke atas..Yin terkekeh.
"Semua hanya membuatmu lelah sendiri. Sebaiknya serahkan saja padanya yang memang seharusnya menjadi kewajibannya.""Yin.. kenapa kau tidak juga faham dan mendukungku.. Aku dipindahkan ke sini dengan tawaran akan menjadi kepala Gudang. Seminggu yang lalu Gudang di resmikan. Tuan Jong tanpa pertimbangkan menentukan dia sebagai kepala Gudang. Lalu aku??" War menarik nafas berat.
Yin masih mencoba tersenyum.
"Baiklah baiklah. Sebaiknya kita tidak perlu membahas dia. Kau mau ikut makan malam denganku??" Tawar Yin sedikit memujuk War."Ehmm.baiklah.." Jawab War setuju.
Gulf memperhatikan Yin dan War keluar dari Gudang.
Dia melihat jam tangan. Pukul 5 sore."Astaga...!" Gulf mencari ponsel dalam sakunya.
Akhirnya menemukan ponselnya terletak diatas meja"Sial.." ponselnya ternyata mati.
Gulf cepat keluar dari ruangannya dan menuruni anak tangga dengan setengah berlari.
Dia benar benar lupa untuk menjemput Mew.
Pria itu pasti menunggu lama di Bandara.
Dia harus mencari Frist kemudian menuju Bandara yang jaraknya 20 menit.Gulf baru menolak pintu kaca saat gedung saat Mobil hitam mewah berhenti tepat didepan sana.
Gulf mengerutkan kening. Menunggu siapa yang turun.
"Heii Gulf..! Kita ketemu lagi.." Kaca mobil di buka.
Gulf sedikit menunduk.
"Ao Phi Tor.."
Pintu mobil dibuka. Mew keluar dari mobil dengan wajah berkerut.
'Bisa bisanya dia menyapa pria itu lebih dulu dibandingkan aku' upat Mew dalam hati
"Mew..!" Gulf terkaget dan mendekat ke arah sisi lain mobil.
"Hmm..." ketus Mew.
"Maaf kan aku. Aku tidak sadar ponsel ku mati. Aku baru ingat..." Gulf tanpa sadar menarik lengan Mew ke arahnya
"Ya setelah 1 jam aku menunggu.."Pintu bagian belakang mobil di hempas keras.
"Kau siapa?" Tanyanya pada Gulf.Gulf melepaskan genggamannya.
"Oh maaf. Saya Gulf Kepala Gudang Helen.. nona siapa? " Tanya Gulf ramah.
Lisa menarik Mew sedikit menjauh dari Gulf. Dia berdiri diantara mereka.
"Aku Lisa. Ohh kau karyawan Mew yang tidak menjemputnya? Dasar tidak tau diri. Kau biarkan atasan mu menunggu lama dibandara. Kau tau.. untung saja ada aku. Kalau tidak. Kurasa kau akan kehilangan pekerjaanmu.." Tatar Lisa kasar dan menunjuk ke wajah Gulf.
"Sudah lah sudah. Kau tidak perlu membentaknya. Dia bawahanku. Terima kasih sudah berbaik hati mau mengantar kan aku sampai disini. Tuan Tor. Terima kasih.."
Tor merapikan jaketnya saat keluar dari mobil.
"Ini pertemuan ke 3 kita Gulf. Aku merasa ada benang jodoh diantara kita.." Tor mencoba menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tertawan Rasa Yang Salah (MEWGULF)
Romance#mewgulf #mewgulfstory Bagaimana Bisa Jatuh Cinta Pada Dia Yang Seharusnya tidak di cintai. namun perasaan ini begitu besar hingga tidak bisa di abaikan begitu saja. Apakah Harus menepiskan Semuanya??