Bab 18 "Ikuti Hati" 🔞

378 41 4
                                    

Harap bijak dalam membaca
Apabila ada unsur dewasa
Skip untuk yang tidak suka.
Tinggalkan komen dan vote untuk menambah semangat author sampai akhir

Pilih pergi atau Bertahan...

Setelah Mew pergi. Gulf masih tetap bertahan di tempatnya.
Dia bahkan melihat Mew masih menunggu untuk Gulf mengikutinya. Gulf tak bergeming.

"Kasihan dia.. bukankah kau terlalu kejam padanya."

Gulf memutar mutar sedotan di cup Americano nya.

"Kenapa wajahnya? Siapa yang berani menghajarnya?"

Gulf mengangkat wajah.. "Aku..." jawab Gulf pelan.

Tawa Tor meledak.
"Setan apa yang memasukimu. Tanganmu bisa menghajarnya sampai babak belur begitu?"

Gulf mengangguk pelan. "Emosi ku meledak begitu aku melihat nya.."

Tor masih tertawa. Namun mulai merendahkan suaranya.

" Tapi aku bukan orang yang kejam. Kalau kau ada disini, bagaimana kau bisa memperbaiki hubunganmu dengannya.."

" Memangnya siapa yang mau berbaikan dengannya..."

" Hahaha. Kau lucu sekali. Aku bisa menebak dari matamu kalau kau sebenarnya takut waktu dia pergi. Kau taku dia marah. Kau takut..."

" Ah sudah sudah.. Phi selalu seakan akan faham tentang ku. Aku akan kembali. Aku cuma mau beli bahan makanan, dia saja yang berfikiran kemana mana.."

" Karena kau tidak bicara dengannya. Coba kau bicara. Pergilah. Aku tidak mau dianggap mengambil milik orang lain. Umm. Atau kau memang lebih memilihku..?"

" Uii.. Maaf Phi. Aku bukan gampangan... Dan aku orang yang setia.."

" Hahahaha. Ya ya ya.. Secara tidak langsung kau mengungkapkan kalau kau masih miliknya."

Gulf menelan liur dan memutar bola matanya. " Terserah padamu.."

****

Langit sudah mulai malam. Gulf turun dari taksi dengan kantong plastik bahan makanan yang baru dibelinya dari swalayan. Dia menghabiskan waktu seharian untuk berbelanja bahan makanan dan perlengkapan didalam rumah yang mungkin mereka butuhkan bersama, Langkahnya tertahan menatap berat pada rumah tempat dimana sebelumnya adalah miliknya.

Tidak ada mobil disana. Artinya War, Yin dan Frist tidak ada disana.

Pintu utama di bukanya perlahan. Tidak di kunci sama sekali. Setidaknya Mew sengaja tidak mengunci pintu karena yakin Gulf akan kembali.

Gulf meletakkan barang belanjaannya di atas meja dapur. mengeluarkan satu persatu bahan makanan yang akan di olahnya.

Gulf mulai dengan mencuci ayam yang akan dibuatnya menjadi ayam saus tiram, sayuran segar dan buah.

mulai memasak nasi dan membersihkan meja makan.

Mew menyeka air matanya. Sejak kembali dari kedai kopi Tor. Mew hanya berbaring diatas ranjang dan menangis. Menangis sebab tak mampu melakukan apapun. Dia tidak bisa memujuk Gulf untuk kembali padanya.

Sayup sayup dia mendengar suara kesibukan dari lantai bawah. Mew melihat jam di dinding. Jam 7 malam.

" Siapa itu.. Gulf..!!" Mew melompat dari ranjang dan berlari keluar kamar.

Benar saja. Mew melihat seseorang berada didapur. Punggung Gulf terlihat bergerak kesana kemari.

" Aii Gulf.." Panggil Mew Pelan.

Tertawan Rasa Yang Salah (MEWGULF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang