Bab 4 🔞 IBU..!!

536 44 2
                                    

Mew membuka matanya. Dia merasakan dingin di bagian kaki. Tangannya sibuk menurunkan selimut hingga menutup kakinya.
Namun dingin malah bergantian menerpa dada. Mungkin karena tidur masih tanpa baju. Dia ingat tadi malam hanya memakai celana dalam.

Mew membuka mata. Pintu teras kamar Gulf terbuka lebar. Angin menghebus menerbangkan tirai jendela . Apartemen Gulf ada di lantai 11. Tentu saja angin pagi lebih kencang terasa.

Mew menarik nafas.
"Gulf..." panggilnya. 

Mew mencoba duduk. Di raihnya kaos oblong Gulf yang tergeletak di lantai.

"Gulf..." panggilnya lagi.

Pintu kamar terbuka. Pria berkulit putih yang juga hanya mengenakan bokser masuk kedalam.

"Direktur sudah bangun.?"
Gulf membawa nampan berisi sarapan.
Diletakkan di atas meja riasnya.

"Kenapa kau membuka pintu itu? Kau ingin membuatku beku kedinginan. Ini masih jam 6.." Mew menarik selimut menutup hingga leher.

Gulf terkekeh.
"Dari pada aku membangunkanmu. Sebaiknya Alam yang membangunkanmu.."
Gulf bergerak kearah pintu teras dan menutup nya. Setidaknya angin berhenti berhembus.

"Ayo sarapan. Aku harus cepat ke kantor. Meeting dengan Mile Production  membahas lapangan golf yang di renovasi di Gedung Cripple jam 9 pagi ini kau haruss..."

"Aku tidak mau kemana mana. Aku akan perintahkan Fort untuk membatalkan semua kegiatanku.."

Mew menarik Gulf kemudian menindihnya di atas ranjang.

"Emghhh... lepas Direktur.  Kau bisa membatalkannya.. bagaimana denganku. Aku sudah mengerjakan laporan itu sejak seminggu yang lalu.." Gulf meronta.  Mencoba melepaskan diri.

Mew masih menahannya.
"Noo. Jangan bergerak..."

"Kau jorok.. pergi mandi. Sikat gigi. Nafasmu bauuu." Gulf menutup hidung dengan tangannya.

Mew menaikkan alisnya. "Ohh ya. Bagaimana kalau aku menciummu.."

"Emghhhh.. lepas.."
Perlawanan yang sia sia.

"Kau sengaja tidak pakai bajukan. Dan ini bokserku.." Mew menarik pinggiran bokser. 

"Apakah menggoda ku sudah menjadi hobbymu?" Menjentik bibir Gulf.

"Bukan hobbyku. Tapi kurasa kau yang sudah mulai..."
"Menyukai mu.. Ya.. Ku rasa. Kau membuatku menyukaimu.."

"Segampang itu?"

"Gampang? Tidak..! Bukankah kau sudah melewati 5 tahun menantiku.."

Gulf memaksa bangkit. Kemudian duduk di pinggir ranjang. Mew ikut duduk di sebelahnya

"Kau masih percaya dengan 5 tahun yang aku katakan dalam mabuk?" Lirik Gulf.
Mew mengangguk.
"Sangat percaya.." Jawabnya mantap.

"Aku sangat percaya hingga menantikan cerita dari mu.." Mew meraih tangan Gulf.
Dia melipat kakinya duduk menghadap Gulf.

"Ayo ceritakan. Kenapa kau menahan semua hingga 5 tahun.."

"Aku tidak pernah bilang aku menahannya.. aku beberapa kali ingin mengatakannya.."

"Hmm lalu.. kenapa tidak di katakan..?" Mew meletakkan tangan Gulf di pipinya. Gulf memberikan belaian lembut disana.

"Laluu kenapa tidak dikatakan."

"Memangnya kau akan terima?"

"Yaaa aku kan harus tau kalau kau menyukaiku.."

"Tapi tidak mungkin.."

Tertawan Rasa Yang Salah (MEWGULF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang