Bab 3 🔞 Kamar

580 55 4
                                    

Pagi ini Matahari bersinar lebih cepat. Masih pukul 9 pagi. Namun panasnya sudah menyengat hingga ke kulit.

Hari ini weekend.
Karena tidak ada jadwal apapun. Gulf menghabiskan waktu didalam kamarnya sambil menonton Film di Netflix.

Dia baru saja menghabiskan semangkuk mie dengan nasi dan rumput laut kering.
Dan sekarang dia menikmati setoples kerupuk rasa bawang yang dibuatkan Ibu untuknya.

Ponselnya berdering

"Hallo Bu..(kruakkk.kruaakk)" Jawab Gulf dengan mulutnya yang penuh dengan kerupuk

"Nak.. kau dimana?"

"Aku dikamar.. kenapa Bu?"

"Kau ingat Bin? Anak paman Wen? Dia baru saja tiba di Kotamu. Sepertinya dia tidak ada tempat menginap. Bisakah dia menginap di Apartemen mu?"

"Bin?? Bu. Bukan kah dia anak perempuan. Kenapa kau menyuruhku menerima dia sebagai tamu."

" Tak apa nak.. kalian bisa saling mengenal. Dia anak yang baik.."

"Buu.. kau tidak takut kalau terjadi sesuatu antara aku dan dia..?"

"Ya tidak apa apa.. kalian kan memang.."

"Tidak Bu.. apa apaan ibu ini.."

Gulf mematikan sambungan telepon dan melemparkan ponselnya diatas ranjang.

"Membayangkan nya saja bulu kudukku merinding.." gerutu Gulf.

Dia kembali fokus pada layar tv.

Ponselnya kembali berdering.

Kali ini nomor baru.

"Hallo Phi Gulf. Ini aku Bin.. Apakah aku mengganggu?"

Gulf menarik nafas. Ibu memang keterlaluan.

"Aku sedang lembur kerja Bin. Maaf ya. Ohh baiiikk pakkkkk....!!" Gulf mematikan hubungan telpon seolah sedang dipanggil.

Dia kembali melemparkan ponselnya.

Sekali lagi ponselnya berdering.

"Bin aku sudah bilang aku sibuk. Aku tidak bisa menemuimu. Tolong cari temanmu yang lain..."

"Siapa Bin?"

Gulf terkejut. Dia melihat layar ponselnya. 'DIREKTUR IS BOSS'

"SIAL...!!" Hampir saja ponsel Gulf terjatuh

"Direktur. Maaf aku pikir..."
"Pacarmu?" Suaranya terdengar dingin.
"Tidak dia saudara sepupuku."
"Lalu dia mau apa?"
"Dia sedang ada di sini dan ibu menyuruhku menemuinya..."
"Jangan..!! Kalau kau menemuinya aku akan marah.."

Gulf terdiam.
"Kenapa kau harus marah?"

"Bukannya kau sudah ingat kata katamu. Kalau Kita..."
"Direktur..!! Aku memohon padamu untuk melupakan kata kataku padamu.."

"Gulf.. buka pintumu... aku didepan Apartemenmu.."

Gulf terlonjak berdiri.
"Direktur.. Jangan bercanda.."

"Apa aku terdengar bercanda.. cepat buka. Tetanggamu melihat ku. Aku takut mereka menculikku. Kau tidak takut kehilangan pacarmu.."

"Ishhhh...."
Gulf keluar dari kamarnya menuju pintu.

Pintu apartemen Gulf buka.

Mew berdiri disana dengan sekantung belanjaan.
Dia hanya mengenakan baju kaos dalam putih dengan jaket berbahan kulit berwarna coklat muda dan celana hitam.

Tertawan Rasa Yang Salah (MEWGULF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang