✦ Chapter ::「2」

355 39 2
                                    

peringatan!
• tidak ada sensor kata!
Selamat membaca.
────────────

Saat sudah sampai di sekolah, Aether menurunkan lumine di depan pintu masuk parkiran. "Tunggu disini, jangan kemana-mana" Aether melajukan motornya untuk masuk ke dalam parkiran setelah mendapatkan anggukan dari lumine.

Aether memarkirkan motornya saat melihat ada tempat yang kosong, sekilas ia melirik di samping tempat yang kosong itu ada seorang siswa yang sedang bersenderan di samping motornya.

"Hai" Sapa siswa itu saat Aether sudah mematikan mesin motor dan hendak mengunci motornya.

"Hmm" Aether hanya berdehem, setelah mengunci motor dia beranjak pergi keluar parkiran.

"Tunggu!" Siswa itu berlari menyusul aether.

Aether hanya menoleh lalu lanjut berjalan, tidak peduli.

Siswa itu sudah berada di samping aether dan mereka berjalan beriringan.

────────────

Lumine yang sedang menunggu aether daritadi sedikit kaget saat melihat aether berjalan dengan seseorang yang dia sangat kenal.

"Ayo" Ajak aether sambil memegang tangan lumine untuk memasuki sekolah.

Lumine daritadi hanya menatap tajam ke arah orang yang di samping kakaknya itu.

Siswa tadi yang merasakan di tatap tajam oleh lumine langsung membalas dengan senyumannya.

Mereka bertiga sampai di koridor sekolah, Siswa yang tadi ikut bersama mereka mulai membuka suaranya.

"Kita berpisah di sini, sampai jumpa!" Dia melambaikan tangannya lalu berjalan ke arah kiri.

"Pergi sana, hush hush!! Dasar buaya!" Lumine meneriaki siswa tadi, dia merasa kesal dengan senyuman yang di buat-buatnya.

"Lumine, kenapa kau selalu kasar dengan venti?" Aether melipat tangannya di depan dada.

"Ck. Aether dia itu selalu membuat senyuman palsu! " Jujur lumine ke aether.

Aether hanya menghela napas, lalu beranjak pergi ke arah kanan. "Tunggu!" Lumine menyusul Sang kakak.

────────────

Aether memasuki kelasnya, lalu meletakkan tas di atas meja. Dan baru sadar kalo dia sedang lapar berat. "Aku akan ke kantin sebentar" Izin aether ke lumine yang baru masuk kelas.

Lumine yang melihat itu hanya senyam-senyum tidak jelas, dia merasa special jika aether meminta izin seperti itu.

"Hey lumine!! Kenapa kau senyam-senyum seperti itu!?" Datang seorang perempuan dengan bando merah yang sedang menggoda lumine.

"Amber!! Kau ini!! Bisa tidak jangan muncul di hadapan ku kalo aku sedang bahagia!!" Lumine malu setengah mati, semburat merah menghiasi wajahnya.

"Hahahaha!! Lihat wajah malu-malu mu itu, lucu sekali!!" Amber tertawa terbahak-bahak saat melihat wajah lumine.

Lumine berlari ke arah meja nya, karna dia tidak bisa menahan malu lagi. Dia yakin wajahnya sudah seperti kepiting rebus.

────────────

Aether sedang di kantin sekarang, dia mengantri untuk memesan makanan. Terkadang dia melihat jam tangannya, untuk mengecek waktu masuk.

"Masih ada 20 menit lagi" batin aether setelah melihat jam yang di tangannya untuk kesekian kali.

Aether akhirnya mendapatkan giliran, dia memesan omurice dengan tambahan daging dan segelas teh hangat.

"Baiklah, sebentar ya!" Bibi penjual kantin tersenyum, lalu mengambil kan pesanan Aether. "Ini dia, selamat menikmati"

Tiga Manusia Terobsesi Berat. [S1 : ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang