✦ Chapter ::「20」

209 20 7
                                    

peringatan!
• tidak ada sensor kata!
Selamat membaca.
────────────

















































10 tahun kemudian..





















































"Shh.." lelaki dengan rambut kuning panjangnya terbangun, dia merasa kesakitan di bagian bawah.

Saat hendak duduk dan bangkit dari kasur, dia tidak dapat beranjak karna ada tangan seseorang yang memeluknya. Tangan yang kekar, orang tersebut juga sudah lebih tinggi dari diri nya.

"Pagi, aether~" sapa seseorang yang memeluknya.

"Ah— iya. Pagi." Lelaki yang di panggil aether itu tersenyum kecut.

Sudut pandang aether..

Hah... Sudah 10 tahun aku tidak melihat matahari, umur ku bertambah ke kepala dua. Di umur ku yang 20 an ini aku tetap saja lebih mungil dan kecil di antara mereka bertiga. Iri sih, tapi mau gimana lagi? Sudah takdir ku.

Mau berolahraga saja tidak bisa, tugas ku hanya memuaskan mereka dengan bokong. Suntikkan dari diri nya selalu menancap ke leher ku, sampai-sampai ada bekas tusukkan di leher indah ku ini. Hmm, ada bekas gigitan mereka juga sih.

Orang yang selalu menyuntik ku malah sedang memeluk ku dari belakang, ya kalo kau bertanya.. kami habis melakukan olahraga malam, oh shit! Pinggang ku akan lumpuh seperti nya, aku tidak nyaman bersama mereka walaupun keamanan ku itu terjamin 100%.

Aku pasrah, walaupun aku tidak ingin melakukannya. Aku selalu menggosok gigi ku kuat-kuat saat sudah 'bermain' bersama mereka, intinya selama 10 tahun ini aku belum mau mempercayai mereka! Aku tidak sudi memberikan tubuh ku cuma-cuma, tapi mereka selalu menyuntikkan ku cairan tersebut dan cairan itu membuat ku menjadi seperti orang gila.

Bagaimana ya keadaan lumine sekarang? Eh tidak, aku tidak ingin memikirkan dirinya. Walaupun dia saudari kembar ku.. astaga.. air mata ku tumpah lagi.. Ya! Asal kalian tau, banyak rahasia yang aku temukan saat tinggal bersama mereka. Venti pernah berkata bahwa lumine itu orang yang paling jahat di kehidupan ku, aku bingung.. dari saat itu aku selalu mengeluarkan sifat manja ku ke salah satu dari mereka, orang yang mendapatkan sifat manja mahal ku adalah albedo! Aku selalu mendekati dia agar orang yang menjadi ketua di antara mereka itu bisa memberitahu ku apa yang di maksud venti.

Albedo pun luluh, ehehe ternyata aku mematikan ya kalo sudah seperti ini. Albedo bercerita bahwa lumine lah yang selalu membantu mereka, mendapatkan kabar ku yang sedang ngapain, apakah aku lagi sakit, apakah aku lagi sedih, lumine juga dengan senang hati memberikan foto-foto ku yang tidak senonoh kepada albedo, bagaimana aku bisa tau? Albedo menunjukkan isi dompet nya kepada ku. Apa perasaan yang aku keluarkan saat mendengar semua cerita dari albedo? Yap! Menangis.

Air mata ku tumpah dengan sendirinya saat mendengar cerita dari albedo, venti yang melihat diri ku menangis hanya bisa tersenyum, kurang ajar. Ga peka banget!? Tenangin gitu dong! Sudah ku duga kalian itu cuma suka karna nafsu, bukan sayang sama diri ku, keparat! Oke aether, tenang. Aku menangis sejadi-jadinya mendengar cerita bahwa adik ku adalah musuh ku, apakah tidak cukup semua kasih sayang yang ku berikan? Aku memang pendiam dan pemarah saat bersama nya tapi di dalam lubuk hati ku, aku sangat menyayanginya. Em, aku teringat bunga matahari di belakang rumah, sudah mati atau belum ya? Aku juga meminta mereka membelikan ku bunga matahari, Xiao dengan senang hati memberikan ku bunga matahari yang sangat indah, aku tersentuh dan aku memeluknya sebagai rasa tanda terima kasih!

Tiga Manusia Terobsesi Berat. [S1 : ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang