✦ Chapter ::「19」

149 15 5
                                    

peringatan!
• tidak ada sensor kata!
• Ada unsur 🔞18+
Selamat membaca.
────────────

Aether sedang tertidur pulas, nyaman sekali. Sampai-sampai ia tak tahu di samping ranjangnya sudah ada seseorang yang memegang sebuah suntikkan.

"Dosis tinggi." Ucap albedo dan menyuntikkan nya ke aether

Orang yang sedang tertidur itu meringis dan terbangun, wajahnya panik saat menatap ada albedo di sana dengan sebuah senyuman maut.

"X—" aether ingin memanggil xingqiu yang tepat sekali berada di samping nya.

"Sssttt~" Venti menutup mulut aether dengan sapu tangan

Air mata mengalir, aether sudah tidak kuat. Ingin mati saja dia daripada di culik-culik terus.

Wajahnya memerah, udara di sekitar menjadi panas. Aether terangsang.

Venti dan albedo tersenyum, puas akan hal itu. "Angkat dia" suruh albedo

Venti mengangkat nya ala bridal style dan melompat dari jendela, tenang. Mereka main aman, sudah di pastikan tidak ada celah untuk ketahuan.

Albedo membereskan tempat tidur yang aether tempati agar xingqiu saat terbangun tidak curiga. Biarkan xingqiu mengira aether telah bangun lebih dulu, setelah selesai albedo membersihkan jejak mereka dan melompat dari jendela.

Xiao sudah mengotak-atik handphone nya sejak tadi, memastikan pelarian para sahabat aman damai. Dia duduk di mobil yang di pinjamkan neuvilette untuk mereka, di samping xiao ada rekan kerja neuvilette yaitu wriothesley sebagai pengemudi.

"Mnhh, ahhh~"

Xiao mengerutkan keningnya saat mendengar suara tabu itu, dia menoleh ke belakang dan mendapati venti sedang berciuman dengan aether. Wriothesley asik mendengarkan musik dengan earphone nya, dia tau di belakang itu sedang ada adegan panas.

"Kita itu sedang dalam masa pelarian, bukan mau bersenang-senang!" Kesal xiao, untung dia tahan nafsu.

"Dia yang mencuri bibir ku!" Ucap venti kesal dan menyudahi ciumannya namun aether menyerang kembali. Gawat! Venti bisa gila.

Albedo sudah selesai membersihkan jejak mereka agar tidak ketahuan, dia kembali ke mobil dan ingin duduk di bagian tengah. Alangkah terkejutnya dia malah melihat ada adegan panas di sana.

"Astaga." Albedo geleng-geleng kepala

"Albedo.. tolong.. aku, dia ganas sekali" venti kehabisan nafas dan menghirup oksigen dengan sangat rakus tapi aether menyerang lagi.

Dengan sigap, albedo menyuntikkan obat penenang untuk aether. Aether di dudukkan di antara venti dan albedo, venti terlihat berantakan karna kancing baju nya sudah terlepas.

Albedo terkekeh sambil menatap venti yang masih memerah. "Enak?" Tanya albedo, venti menyunggingkan senyuman miring pertanda bahwa ia mengatakan, ya.

Wriothesley menjalankan mobil nya pergi dari sana untuk pulang ke rumah neuvilette. Mulus sekali penculikan mereka.

.
.
.

"Ahhh, mnhh~" aether menggeliat keenakan di sofa saat tangan venti meraba-raba tubuhnya

"Kau sangat menggoda" venti smirk

"Sudah lah, kau tak perlu menyiksa nya" ucap albedo sambil menyeduh teh, dia duduk manis di kursi dan di samping nya ada xiao yang sedang makan.

Xiao menatap venti yang sedang menjahili aether agar dia semakin terangsang. "Jahat juga ya kau" ucap xiao membuat venti memikirkan ide gila

Tiga Manusia Terobsesi Berat. [S1 : ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang