"Appa, apakah hari ini aku akan mendapat hadiah ?"
Gadis itu berjalan cukup riang dengan tawa lebar yang menghiasi wajahnya.
Hari ini jadwal pengambilan raport gadis itu disekolah, yang tentu sangat ia tunggu-tunggu lantaran dirinya akan mendapat hadiah setiap setelah pengambilan raport.
"Appa akan memberikanmu hadiah jika kau berhasil membuat appa bangga"
Sang ayah mengusap kepala atas anaknya dengan senyum yang sangat lebar. Mereka berdua berjalan perlahan menyusuri koridor setiap kelas demgan riang.
"Ini tuan"
Guru itu memberikan buku tebal warna biru dengan senyum lebarnya, melihat senyuman itu mmebuat sang ayah gadis itu sudah bisa menebak deretan angka yang tertulis di raport yang tengah ia pegang sekarang.
Tangannya mulai membuka setiap lembar dengan seksama, lelaki itu benar-benar menatap tajam setiap deretan angka yang terususun rapi di kertas putih itu.
"Putrimu tak pernah mengecewakanmu tuan"
Guru itu kembali berucap setelah melihat senyum lebar yang terukir dari bibir lelaki dihadapannya, begitu juga dengan gadis kecil yang sedari tadi duduk swngan harap-harap cemas.
"Appa, apakah nilaiku bagus?"
Gadis itu begitu penasaran dengan nilai yang ia dapat, tentu karena dia takut jika mengecewakan ayahnya.
"Nde, nilaimu bagus. Kau memang selalu membuat apa bangga"
Lelaki itu memeluk anaknya negitu erat, menyakurkan segala rasa bangga pada dirinya terhadap anaknya yang selalu membuat dirinya puas karena nilai-nilai yang anaknya dapatkan selalu bagus.
"Appa, jadi aku akan mendapatkan hadiah?"
Gadis itu bertanya dengan sangat senang, semabri memikirkan hadiah apa yang ingin dia dapatkan dari ayahnya.
"Arasseo, kau bisa meminta apapun yang kau mau"
Senyum itu terukir lebar menatap anaknya yang kini juga tengah tersenyum sangat bahagia.
"Gumawo appa"
KAMU SEDANG MEMBACA
IGNORED
Fanfiction"Dalam hidup, kadang harus bersikap kuat karena banyak ketidakadilan yang terjadi."