08

707 94 11
                                    

Sudah tiga hari ini meja makan yang biasanya dihiasi oleh kebisingan mereka yang saing bercerita satu sama lain kini menjadi sepi. Setelah pertengkaran malam itu Jisoo, Jennie serta Rosè tak bertegur sapa sama sekali dengan kedua orang tuanya. Setelah menyelesaikan makan mereka memilih untuk segera pergi tanpa berpamitan. Ini asalah bentuk dari kekecewaan mereka terhadap sikap kedua orang tuanya pada Lisa.

Beberapa hari ini juga Lisa sudah memohon pada ketiga kakaknya agar memaafkan kedua orang tuanya, tapi nampaknya ketiga kakaknya tak mau menanggapi permintaan Lisa. Lisa sebenarnya merasa bersalah karena semua ini terjadi karena dirinya.

Sekarang, mereka semua tengah menikmati sarapan pagi bersama. Masih tetap dengan suasana yang sama, keheningan yang menemani aktivitas makan mereka semua.

"Aku selesai"

"Aku juga"

"Aku juga"

Jisoo, Jennie dan Rosè bergantian berucap setelah mereka sama-sama menyelesaikan sarapan mereka. Mengambil tas dan meletakkan dipunggungnya mereka bersiap untuk meninggalkan meja makan hendak berangkat, tetapi ucapan Jumyeon membuat langkah mereka harus terhenti.

"Appa sudah menyiapkan guru privat untuk Lisa. Mulai hari ini setiap pulang sekolah Lisa tidak appa izinkan untuk pergi"

Jisoo, Jennie dan Rosè menatap Junmyeon tak percaya. Amarah beberapa hari lalu belum mereda kini mereka sudah dibuat kesal lagi oleh orang tuanya. Tak bisakah mereka memberi kebebasan sedikt saja kepada Lisa? Belajar disekolah saja sudah cukup membuat Lisa kewalahan, apalagi dengan jam belajar tambahan.

Sedangkan Lisa yang mendengarnya tentu saja merasa terkejut. Jika selama ini setelah pulang mereka akan bermain atau sekedar pergi ke taman, jika harus ada jam tambahan belajar bagaimana Lisa bisa menyempatkan waktu untuk sekedar bermain? Ah, sungguh menyebalkan.

"Kenapa appa berlebihan sekali? Belajar disekolah sudah cukup bagi Lisa appa"

Jisoo berucap kesal menatap Junmyeon dengan tatapan marahnya. Sungguh, hati Jisoo kian dibuat panas setiap harinya melihat sikap kedua orangtuanya yang terus saja mebuatnya sakit kepala.

"Apa kau tidak lihat nilai adikmu itu tidak memuaskan Soo-ya"

Joohyun tentu akan membela Junmyeon karena mereka memutuskan semua ini bersama. Joohyun akan mengikuti apapun yang dianggap Junmyeon benar, walaupun dengan cara yang sebenarnya dapat menyiksa anaknya secara perlahan.

"Eomma, peringkat tiga besar itu sudah sangat bagus eomma. Kenapa kalian masih saja tidak merasa puas?"

Kini giliran Jennie yang berucap. Jennie juga ikut kesal tentunya karena dengan seperti ini akan memnuat Lisa menjadi tertekan.

"Ini sudah menjadi keputusan appa dan tidak ada satupun yang bisa menolaknya. Dan kau Lisa, gurumu akan datang mulai hari ini jadi kau harus pulang tepat waktu"

Setelah mengucapkan itu Junmyeon pergi begitu saja meninggalkan keempat anaknya yang kini tengah diselimuti rasa kesal. Junmyeon hanya tak mau mereka kembali berdebat seperti kejadian malam itu.

Sementara Lisa hanya bisa terdiam pasrah. Nyatanya jikapun ingin membela diri Lisa tak punya kekuatan untuk melakukan itu. Lisa hanya bisa pasrah mengikuti semua apa yang dilakukan kedua orang tuanya pada dirinya. Hanya itu cara yang bisa Lisa lakukan agar kedua orangtuanya merasa bangga dengan dirinya.

*****

Seminggu sudah Lisa belajar tambahan dengan Kang Seulgi yang datang kerumahnya setiap Lisa pulang sekolah. Tepatnya Kang Seulgi sudah datang sebelum Lisa tiba di mansion.

IGNOREDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang