4. Gosip

205 74 10
                                    

Dua hari telah berlalu, Eugene berhasil mendaftarkan keempat anak itu sebagai anggota keluarga Avaldenn yang sah secara resmi tanpa kendala apapun.

Meski tak dijelaskan secara mendetail, namun pendeta di kuil menerima kabar itu dengan senang hati.

Bagi mereka ini kabar yang bagus, Xerxes yang tak kunjung menikah membuat beberapa pihak ketakutan. Pasalnya hanya keturunan Avaldenn yang mampu melawan monster dari Tartarus. Dan saat ini, hanya tinggal Xerxes seorang diri sebagai keturunan terakhir dari Avaldenn.

Tentu hal tersebut menimbulkan kepanikan, jika Xerxes mati tanpa meninggalkan ahli waris berdarah Avaldenn, bagaimana nasib keamanan kekaisaran selanjutnya?

Dengan kehadiran anak-anak itu, tentu kepanikan bisa di redakan. Avaldenn masih bisa terus berdiri meski tanpa Xerxes.

Kabar mengenai anggota baru Avaldenn menyebar begitu cepat, gosipnya di muat di berbagai koran sebagai berita utama. Banyak orang-orang mulai berspekulasi tentang kehadiran penerus Avaldenn yang tiba-tiba. Apakah mereka memang kerabat jauh Grand Duke? Atau anak-anak dari Grand Duke itu sendiri? Semua orang dari berbagai kalangan mulai bergosip dengan Xerxes sebagai tokoh utamanya.

"Lihat! Disini di sebutkan, 'Siapakah kekasih gelap Grand Duke kekaisaran Dalmellington?' dan, 'Siapa wanita misterius yang berhasil menaklukan naga liar Avaldenn?' Anda benar-benar membuat kehebohan, Yang Mulia!" Morgan merentangkan surat kabar yang tengah ia baca sambil menahan tawanya agar tak meledak dengan kencang.

"Jurnalis kekaisaran memang ahli nya menjual komedi!" Igor terkikik geli, padahal kuil sendiri sudah memverifikasi kebenaran tentang anak-anak itu yang memang merupakan kerabat jauh dari Xerxes, namun seolah tuli para penulis koran terus membuat berita-berita panas yang hanya mengundang huru-hara di kekaisaran.

"Grand Duke punya kekasih gelap katanya! Pftt hahahaha! Bagaimana seorang impoten memiliki kekasih! Mungkin tuan ku lebih suka pria daripada wanita!" Igor menyemburkan tawanya, mulai meracau tak jelas. Pipi manusia kurcaci itu bersemu merah—mabuk rum di pagi hari.

Xerxes mendengus, "sembarangan! Aku sudah mengira ini akan terjadi." Lelaki itu menatap surat di tangannya, kaisar Arthurian langsung mengiriminya pesan setelah kabar itu tersebar. Kaisar mengundang Xerxes untuk pergi ke istana, ingin meminta penjelasan langsung dari mulut Xerxes sendiri.

Baldwin menjauhkan kepala Igor yang bersandar di lengannya dengan sedikit kasar, "lalu apa yang akan Anda lakukan? Gosip ini mungkin akan melekat pada Anda untuk waktu yang lama."

"Biarkan orang-orang berspekulasi, mereka lebih suka berimajinasi daripada mengetahui kenyataan." Xerxes tersenyum dalam hati, ini baik untuknya, dia bisa melajang tanpa merasa terbebani.

Kini Avaldenn sudah memiliki penerus, dia tak perlu lagi bersusah payah menghindari kaisar Arthurian yang mendesaknya untuk cepat menikah, apalagi gosip tentang wanita simpanan miliknya sudah menyebar kemana-mana, orang-orang pasti akan memaklumi keputusan Xerxes.

Lagipula trend hubungan tanpa status resmi sedang di gandrungi para bangsawan muda akhir-akhir ini. Banyak anak-anak muda yang tinggal satu rumah meski tak menikah. Walaupun masih di pertentangkan oleh beberapa pihak, namun jika itu Xerxes, tak ada yang berani membuka mulut.

"Bagaimana perkembangan anak-anak itu?" tanya Xerxes, dia tak pernah lagi mengunjungi mereka sejak insiden 3 hari lalu. Selain karena kesibukan, Xerxes juga merasa tak memiliki kepentingan.

Eugene mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk, sedang memeriksa berkas keuangan dan penjualan diamond stone yang di dapat dari dungeon, "mereka sedikit lebih jinak, maksud ku mereka mau di bersihkan setelah makan dengan porsi raksasa. Tapi karena sulit menerima orang dewasa, sampai saat ini dokter kesulitan untuk memeriksa kondisi tubuh mereka."

AVALDENN : Blood and Bonds Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang