9. Red Ant

171 35 4
                                    

Trang!

Xerxes menebas kepala 2 Red Ant sekaligus, meski kulit luar Red Ant sangat keras dan sulit untuk di tembus menggunakan senjata berbahan besi biasa. Untung senjata milik Xerxes maupun prajurit Avaldenn yang lain sudah di upgrade ke senjata yang tingkatannya lebih kuat berkali-kali lipat di banding besi biasa sehingga mudah bagi mereka untuk membunuh monster Red Ant.

"Mereka terlalu banyak dan tempat ini terlalu sempit, akan membutuhkan banyak waktu bagi kita untuk menghabisi mereka." Kapten Drydon agak terpojok ketika segerombolan Red Ant datang menyerang, tempat yang sempit membuatnya sulit untuk bergerak, apalagi bagi seorang Archer sepertinya. Untung Kapten Drydon adalah salah satu kstaria paling berbakat milik kekaisaran, selain panah dia juga menguasai senjata kunai seperti ninja hingga mampu memukul mundur Red Ant yang tadi sempat membuatnya terpojok.

"Mereka juga bergerak dengan rapi menggunakan formasi, mungkin Red Ant level tinggi." Sahut Nielson yang hampir terkena tembakan bisa Red Ant jika Baldwin tak segera melindunginya menggunakan barrier sihir.

Meski monster milik para iblis, Red Ant masih monster liar yang tak memiliki otak atau akal, sama seperti hewan biasa. Bedanya Red Ant adalah versi mutan dari semut merah dengan ukuran berkali-kali lipat besarnya di banding semut merah biasa. Racun atau bisa pada Red Ant juga ikut berevolusi sehingga mampu membunuh manusia dewasa jika terkena atau terciprat pada kulit.

Kulit luar Red Ant yang terlampau tebal dan keras juga hasil dari mutasi gen yang dialami Red Ant. Lalu, meski tak memiliki akal tapi Red Ant dengan level tinggi sangat terorganisir mengikuti perintah dari ratu mereka. Satu-satunya cara mengacaukan formasi dan melemahkan Red Ant adalah dengan mencari dan membunuh pemimpin mereka, sang ratu.

"Baldwin, lacak ratu Red Ant dengan sihir mu, dia mungkin bersembunyi tak jauh dari sini." Xerxes memberi instruksi, dia pernah melawan Red Ant sebelumnya, karenanya Xerxes tahu apa saja yang perlu mereka lakukan.

"Baik, Yang Mulia." Baldwin segera melipir ke sisi gua yang lain, konsentrasi tinggi di butuhkan untuk menggunakan sihir pelacak. Beberapa prajurit juga dengan sigap mengitari Baldwin yang tengah mencoba berkonsentrasi, melindungi Baldwin dari Red Ant yang mungkin akan mengganggu.

"Igor .." Xerxes mundur beberapa langkah, menjauhi gerombolan Red Ant, dia juga menginstruksikan Kapten Drydon dan prajuritnya untuk melakukan hal yang sama, "bakar mereka."

"Laksanakan!" Igor maju kedepan memimpin 7 orang prajurit yang lain, kurcaci itu memanggul senjata mirip meriam namun dengan ukuran yang lebih kecil, "mampus! Kalian akan aku ubah jadi semut barbekyu." Igor melepas pematik pada senjata yang ia taruh di bahu nya, seketika api berwarna merah pekat keluar dari ujung senjata tadi membakar monster Red Ant dengan skala tinggi. Begitu juga dengan 7 prajurit lain, mereka mengikuti apa yang di lakukan oleh Igor.

"Pasang barrier sihir!" Xerxes berteriak, meminta para penyihir agar membuat barrier untuk melindungi semua ksatria dari api yang mungkin akan menyambar mengenai mereka.

"lux praesidium!" Semua penyihir ksatria milik Avaldenn menggumamkan mantra yang sama, seketika itu barrier sihir berwarna biru transparan muncul melindungi mereka termasuk Igor dan 7 prajurit yang bersamanya.

"A-apa itu?" Kapten Drydon terkesima, semuanya begitu cepat, dia mengagumi cara memimpin Xerxes yang serba kilat tanpa bertele-tele. Namun dia lebih tertarik pada alat yang di gunakan oleh Igor.

"Namanya Basoka, meriam sandang yang mampu membakar apapun hingga meleleh." kata Morgan menjelaskan.

"Berbeda dengan meriam biasa dengan peluru besi yang besar, basoka menyemburkan api sejati sebagai peluru. Api itu di hasilkan dari sebuah batu sihir bernama Silex yang di lebur bersama diamond stone yang kami dapatkan dari dungeon. Ilmuan kami mengembangkan batu itu hingga bisa kami gunakan sebagai senjata." Lanjutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AVALDENN : Blood and Bonds Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang