048. Kejutan

214 29 4
                                    

"Selalu merasa sendirian di dunia, tapi pada kenyataannya memiliki orang-orang yang selalu menjaga dan menyayanginya."

~FEARFUL~

•••

Suara bising knalpot dan klakson kendaraan terdengar jelas di jalanan ibu kota saat Allea membuka kaca jendela mobil. Ia memandang keluar jendela untuk mengusir rasa bosan yang melanda.

"Tutup!" perintah seseorang.

Helaan nafasnya terdengar, lalu menaikan kembali kaca mobil. Pandangannya beralih ke kursi kemudi. Jeff duduk dengan tenang di sana dan fokus pada jalan di depan.

Pemuda itu tak membiarkannya menikmati hari minggu di kamar. Malah tiba-tiba datang menjemputnya.

"Kita mau kemana, Je?"

"Hm."

Decakan Allea terdengar nyaring sebab mendapat respon datar darinya. Ia cemberut dan memilih untuk tidak bertanya lagi.

Beberapa menit kemudian, Jeff menepikan mobilnya di depan sebuah taman.

"Ayo!" Jeff menariknya setelah mereka keluar.

Ketika memasuki kawasan taman yang sepi, mulut Allea tak henti-hentinya menganga takjub dengan keindahan tempat itu. Jalan yang dilewatinya dipenuhi berbagai jenis bunga warna warni. Tak jauh dari mereka berdiri megah kolam air mancur. Meski siang hari, hawanya tidak terlalu panas karena pepohonan rindang mengelilingi tempat itu.

"Wow, gue ga pernah tau ada tempat seindah ini di kota kita," pujinya takjub.

"Emang apa yang lo tahu selain tidur?" sindir Jeff sambil melangkah mendahului gadis itu.

"Jahat," rengeknya kesal.

Jeff mengajaknya ke sisi kanan taman, di mana sebuah ayunan indah dikelilingi bunga di sekitarnya. Tiang ayunan pun penuh dengan bunga cantik. Allea berlari mendekatinya dan duduk berayun di sana. Senyum manisnya mengembang lebar menampakan deretan gigi rapinya.

"Suka?" tanya pemuda itu.

Allea mengangguk sambil mengayun dengan kecepatan tinggi, membuat rambutnya berkibar. Ia memejamkan mata menikmati terpaan angin yang mengenai wajah. Rasanya seakan terbang tinggi ke angkasa. Meringankan beban-beban berat yang di alaminya selama ini.

"Aaaaa!!" Ia berteriak meluapkan perasaan membuncah di hati.

Setelah puas berayun, ia menghentikan gerakan ayunannya.

"Jeff?"

Allea mengedarkan pandangan saat membuka mata dan tidak menemukan sahabatnya. Taman itu kosong, hanya ada dirinya. Jantungnya seketika berpacu cepat, ketakutan. Ia tak berani meninggalkan ayunan, sebab takut tersesat saat meninggalkan tempat tersebut.

Lima menit berlalu, Jeff tidak kunjung terlihat, membuatnya semakin takut. Namun, kedatangan seseorang membuat keningnya mengerut bingung. Orang itu mengenakan pakaian formal dengan jas dan celana hitam. Yang tak kalah menarik perhatian adalah topeng hitam yang digunakannya dan tangan memegang sebuket bunga.

Allea berdiri dari ayunan. "Jeff ... itu lo?

Tidak ada jawaban.

Orang itu ternyata tidak sendiri, ada dua orang yang ikut dibelakangnya. Mereka mengenakan pakaian yang sama; serba hitam, topeng dan sebuket bunga. Sama-sama membawa bunga mawar, tapi dengan warna berbeda, yaitu mawar merah, mawar kuning, dan mawar jingga.

Ketiganya mulai mensejajarkan langkah dan berjalan mendekati Allea. Senyumnya perlahan mengembang. Ia bisa mengenali ketiganya saat berjalan bersama. Jeff dengan badan atletis dan tingginya yang melebihi dua orang di sampingnya. Raka dan Riko yang memiliki tinggi hampir sejajar, tapi Riko sedikit lebih kurus dibandingkan Raka.

FEARFUL (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang