Getaran aneh

63 26 18
                                    

Sowon menatap lelaki yang tengah sibuk menyeret koper dan beberapa papper bag dikedua tangannya. Dari jauh sana, gadis tersebut tengah menatapnya dengan pandangan aneh. Sedangkan Vernon sudah terlebih dahulu masuk karna Umji membantunya. Sedangkan dirinya? Lihatlah kekacauan ini, Sowon yang melihat itu hanya acuh.

Bruk!

"Tolongin elah! Bukan malah liatin aja, bikin kesel!" sarkas Scoups.

"Lagian kenapa bawa-bawa koper kesini sih?!" omel Sowon.

"Untuk sementara waktu gue mau tinggal disini sama Vernon" ucapnya dengan santai.

Sowon yang mendengar itu menatapnya tak percaya, apa-apaan ini!

"Ga! Kamar cuma dua. Lu kira ini tempat penampungan apa!" omel Sowon.

Scoups mengernyit bingung, tidak mungkin kan dirinya satu kamar dengan gadis tersebut. Ia lalu menatap sekeliling, lalu senyumnya terbit.

"Diruang tamu juga gapapa" ucapnya dengan santai. "Gue nitip dikamar lo ya" ucapnya lalu membawa koper miliknya menuju kamar Sowon tanpa ijin terlebih dahulu.

Sowon memutar kedua bola matanya, ia jengah dengan sikap Scoups yang menurutnya sangat kekanak-kanakan.

"What ever lah" ucap Sowon, ia lalu berjalan menuju ruang tv.

Scoups yang mendengar itu hanya tersenyum lalu ia menyimpan koper tersebut sembarangan dan berlari menuju ruang tv untuk menemani Sowon.

Setibanya diruang tv, ia melihat gadis tersebut sedang menonton acara kartun. Entah setan dari mana, tanpa tendeng alih-alih. Ia memeluk Sowon dari samping membuat gadis yang sedang dipeluknya mematung. Ada perasaan aneh yang menjalar.

"Oh sorry" ucap Scoups lalu melepaskan pelukannya.

Sowon salah tingkah, ia merapihkan rambutnya. Padahal rambutnya tidak berantakan. Ia kembali menormalkan degup jantungnya dan kembali memasang wajah datar.

"Mm--" Scoups mencoba mencairkan suasana, "Ak-- eh maksudnya gue ada hadiah buat lo"

Tanpa menunggu jawaban dan Sowon, Scoups segera meraih papper bag yang ia bawa. Lalu memberikannya pada gadis tersebut.

"Gue ga tau apa yang lo suka" ucapnya lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Mm-- gue minta bantuan Wonu sama Mingyu soalnya, jadi ya sebanyak itu"

Sowon hanya mengedipkan kedua matanya, ia bingung harus berkata apa. Tingkah Scoups memang kadang-kadang out of the box.

"Ini?" tanya Sowon, ia lalu mengeluarkan sebuah tas merk terkenal, yang langsung diangguki oleh Scoups. "Ini juga? Ini semua?" tanyanya tak percaya.

"Iya semua buat lo" ucapnya.

"Gila! Lo tau kalo ini semua merk terkenal?" tanya Sowon dengan suara tinggi.

"Gue tau kok" jawabnya dengan santai.

Sowon bingung, ia memukul jidatnya sendiri. "Anjir lo beliin gue merk terkenal semua, harganya fantastis dan lo jawabnya santai gitu? Wah--" ia kehabisan kata-kata, "Bener-bener ya lo! Ngeluarin duit buat beli ini kek ngeluarin duit buat jajan es krim lima ribuan?!"

Scoups mengacak rambut gadis tersebut dengan sayang, ia lalu mencubit hidungnya. Bahkan Sowon pun tak menolak, ia malah tersenyum.

"Makasih ya, meskipun ini berlebihan" ucapnya.

"As you wish, my queen" balas Scoups.

"Eh si bonon lagi ngapain dikamar Umji?!" ucap Sowon begitu ia melihat kamar Umji tertutup.

Sowon menyimpan hadiah dari Scoups lalu ia berjalan menuju kamar Umji, ia lalu mengetuknya yang langsung disusul oleh Scoups.

Tok! Tok! Tok!

As you wish [ PROSES REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang