Pagi yang cerah membuat Sowon mengernyitkan dahinya. Sinar matahari muncul dari celah tirainya, menerpa hangat wajahnya yang masih enggan untuk berpisah dengan bantal dan selimut. Perlahan ia membuka matanya, hanya intipan saja, untuk memastikan seseorang yang semalam merangkak menuju ranjangnya masih ada atau tidak.
Lelaki itu masih disana, matanya terpejam sempurna. Bulu matanya yang sangat lentik itu membuat penampilan lelaki tersebut sangat sempurna. Tubuh lelaki yang memakai kaos dan celana training itu memeluk sebuah guling diantara mereka. Sangat lucu. Seperti sedang memeluk induknya. Terlihat sangat nyenyak dan sangat nyaman.
Senyum Sowon terukir jelas. Tanpa sadar dirinya mengusap rambut lelaki tersebut dengan lembut. Kemudian menyentuh pipinya yang sering menampakkan lesung tersebut. Tangan lelaki tersebut bergerak pelan karna merasakan sentuhan di wajahnya. Kedua mata Scoups terbuka secara perlahan, ia menyingkirkan guling tersebut lalu memeluk tubuh Sowon.
"Morning!" bisik Scoups.
Sowon tidak menjawab, ia sibuk menetralkan degup jantungnya yang tiba-tiba berdegup kencang. Lelaki tersebut semakin mengeratkan pelukannya, agar gadis itu tau bagaimana perasaannya yang sebenarnya.
"Gue masak dulu," ucap Sowon lalu melepaskan pelukannya.
Namun rupanya lelaki tersebut enggan untuk melepaskan pelukannya, ia malah semakin mengeratkannya. Membuat Sowon mau tak mau menyerah, ia diam. Scoups yang melihat itu lalu tersenyum, meskipun gadis tersebut tidak membalas pelukannya. Tapi tak apa, ini adalah sebuah kemajuan bukan?
"Lo hari ini ada kelas?" tanya Scoups.
Sowon melihat ponselnya, ia melihat jadwalnya lalu menggeleng.
"Gue mau bolos ah" ucap Scoups, lalu kepalanya bergeser pada pangkuan gadis tersebut, membuat Sowon memejamkan matanya. Getaran aneh itu ada lagi.
"Cheol jangan gini" desis Sowon.
Scoups tersenyum miring, ia tak mendengarkan. Ia malah kembali memejamkan kedua matanya.
"Cheol! Gue mau masak dulu, ini udah siang" pintanya.
Sowon tak mendapat jawaban, ia lalu mengangkat kepala Scoups dan kemudian kabur dari kamar tersebut.
"Ga akan gue perkosa juga!" teriak Scoups.
Teriakan Scoups membuat Umji dan Vernon yang baru saja keluar dari kamar mereka, tertawa ketika mendengarnya.
"Cheol!" rengek Sowon.
"Kaya yang masih perawan aja" teriak Scoups.
Sowon yang mendengar itu kesal, ia lalu kembali menghampiri Scoups.
"Jaga ucapan lo ya! Gini-gini gue lindungin kehormatan gue" bentak Sowon.
"Santai elah, gue bercanda. Gue tau kalo lo cewek baik-baik" ucapnya.
"Sial!" umpat Sowon, ia lalu berjalan keluar dari kamarnya dan membanting pintu tersebut.
Blam!
"Wah ada perang dingin nih" bisik Vernon pada Umji.
Umji mencubit perut rata kekasihnya, "Jangan usil!"
Mereka melihat Scoups keluar dari kamarnya, ia berlari menuju pantry tempat dimana Sowon berada. Ia memeluknya dari belakang, menyandarkan kepalanya pada bahu gadis tersebut. Menghirup aroma cherry yang menguar dari tubuh tersebut.
Sowon yang mendapat pelukan mendadak itupun mematung, ingatannya mengarah ketika Jeonghan memeluknya seperti itu. Ingatannya bersama Jeonghan, kembali membuat kehilangan kesadarannya. Hatinya sakit, kepalanya pusing, tatapannya kabur. Ia memegang sebuah pisau dan langsung menyayat tangannya, darah segar keluar.

KAMU SEDANG MEMBACA
As you wish [ PROSES REVISI ]
AcakSowon, leader dari grup Gfriend yang sangat populer di kampusnya. Yang selalu di banding-bandingkan dengan grup lain di kampusnya yang tak lain adalah Seventeen. Scoups adalah leader Svt dengan penuh pesona. Sikapnya yang tegas tapi sangat perhatian...