1. Pengeroyokan

368 14 10
                                    

Indra mengendarai motor ninja yang berkapasitas 636cc kesayangan untuk menuju ke Markas. Bunyi deruman motor terdengar nyaring dan indah seperti alunan lagu, berhasil membuat sebagian orang yang menonton terpana dan jatuh cinta dengan lengkukan kegantengan pemilik motor maupun motor yang ditumpangi.

Jalanan nampak kosong, dingin, basah seperti di per khusus kan untuk miliknya hari ini. Dia jadi ingin berterima kasih kepada masyarakat sekitar karena berkat mereka, dia bisa mengebut ke arah Markas dan menyusul sang sahabat.

Di pertengahan jalan, khayalan untuk sampai di Markas tepat waktu, gagal. Tanpa disadarinya, ada sekumpulan anak motor membuntutinya.

Para antek tersebut membalap motor Indra dan menghalangi motor tersebut untuk melaju lebih lama lagi.

Indra yang dicegat, rem mendadak dan tubuhnya melayang hampir terpental ke bawah. Terhalang oleh keseimbangan kaki dan badan atletis yang dimiliki Indra, berhasil mencegah tidak mencium aspal jalanan.

Dia meneliti satu persatu orang-orang tersebut yang menggunakan jaket hitam, ada garis di lengan kanan, bersimbol serigala di belakangnya. Juga terdapat tulisan yang bertulis Fastan.

Pemimpin tersebut turun dan menyapa Indra. Disusul anak buahnya di punggung belakang sang pemimpin.

"Hai, Indra, lama gak jumpa."

Indra menatap datar mereka semua. Turun dari sepeda motornya. Berdiri di depan motornya. Melipatkan kedua tangannya di dada. Bersedekap.

"Ternyata kutubnya Varion masih sama ya, irit bicara. Lo masih ingat kan kejahatan Lo di masa lalu?" Alis dari pemimpin tersebut terangkat dan bergerak. "Pastinya ingat, dong. Gara-gara Lo, gue benci semuanya. Masih gak ikhlas Lo hidup sampai sekarang."

Perkataan panjang lebar dari musuh tidak terjawab kan oleh Indra. Dia hanya diam menyaksikan mulut itu terus bicara sampai bosan.

"Gak usah banyak bacot lagi. Serang ..."

Perintah dari Pemimpin membuat para pasukan satu persatu maju menyerang Indra. Serangan mereka tidak membikin Indra tepar. Justru mereka lah yang terlentang duluan di aspal dengan wajah tergelimang luka.

Bugh Bugh Bugh

Bugh Bugh Bugh

Bugh Bugh Bugh

Pemimpin tadi menatap jengkel ke pertarungan anak buahnya dengan Indra. Bisa-bisanya 10 anak buah bisa kalah dengan satu orang yang tidak membawa apa-apa.

"Sial. Tuh orang ternyata masih jago aja seni bela dirinya. Mau gak mau, gue harus maju."

Pertarungan inti akhirnya tiba. Pemimpin anak motor dengan Indra memulai pertarungan yang sebenarnya.

Mereka saling adu pukulan salurkan emosi dan ingin menang satu sama lain. Rasa tidak ingin mengalah nampak jelas di pertarungan mereka.

"Indra, lo harus bayar semua perbuatan Lo. Gue benci sama Lo."

Suara penuh dendam terdengar penuh penekanan oleh orang ke 1 yang memiliki kulit sawo matang serta berambut gondrong sebahu.

Orang tersebut terus menyerang Indra dengan cepat. Namun, selalu ditangkis sama Indra dengan gesit.

Musuh selalu mengeluarkan jurus
Jodan Tsuki, Tendangan Sabit, dan Pukulan Lurus secara berturut-turut.
Sedangkan Indra hanya Age Huge, Uchi Age, Tangkisan dalam, dan menghindar.

Indra mulai ambil gerakan dengan menendang perut musuhnya dan meninju anggota tubuh lainnya hingga terkapar. Serangan tersebut berhasil bikin 11 orang terkapar tidak berdaya dan pingsan.

NODUS TOLLENS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang