✦ Chapter ::「1」

503 37 2
                                    

peringatan!
• tidak ada sensor kata!
Selamat membaca.
────────────

sekarang perumahan tampak sunyi dan sepi... di karenakan langit sudah gelap, Semua lampu juga pasti di padamkan, kecuali salah satu rumah.

Kamar di rumah tersebut lampu nya masih menyala, terlihat siluet hitam sedang berjalan dan duduk di kursi. Seperti hendak melanjutkan kegiatan yang tertunda.

"Kenapa catatannya banyak sekali.. " keluh orang itu.

Dia melihat jam yang terpampang di kamarnya, sudah menunjukkan pukul 00:23.

"Sepertinya aku tidak akan tidur.. " orang itu tampak lesuh dan pasrah akan keadaan, Sehingga seseorang mengetuk pintunya.

"Aether, jika kau tidak tidur maka kau akan sakit" Orang yang mengetuk pintu tidak masuk ke dalam kamarnya, dia hanya memperingatkan lelaki yang bernama Aether itu.

"Sedikit lagi aku selesai ayah" Balas Aether dari balik kamar dan berharap sang ayah percaya dengannya.

"Kau kira aku tidak tau? catatan itu sangat banyak, lumine saja memerlukan waktu 3 hari untuk menyelesaikannya, dan kau? Hanya sehari apakah itu akan selesai?" Orang yang di balik pintu memutuskan untuk masuk ke kamar Aether.

Aether yang mendengar itu langsung menundukkan kepalanya, tidak tau harus bicara apa lagi karena perkataan sang ayah ada benarnya juga.

Ayahnya yang melihat Aether seperti itu tampak kesal "Ck, lebih bagus tidak usah kau kerjakan" Sang ayah meninggalkan Aether begitu saja tanpa menutup pintu kamarnya.

Aether melirik keluar kamar, dia melihat lumine sang adik kembarnya sedang mengintip dari balik kamar. Aether langsung berdiri dan menutup pintu kamarnya dengan kuat. Lumine sampai terkejut, ia berusaha menahan tangisnya.

"Apa-apaan dia? Sengaja tidak tidur dan lebih mementingkan melihat diri ku di marahi ayah?" Kesal Aether

Dia menutup buku catatannya lalu merapikan buku-buku yang lain, Aether memilih untuk tidur saja karna dia terpengaruh oleh perkataan sang ayah.

────────────

Di salah satu kamar tampak seorang gadis sedang mondar-mandir karena ia berusaha memikirkan rencana agar sang kakak tidak di hukum besok.

"Apa ya..? Aku harus apa...!? Berpikirlah lumine!!" Gadis yang bernama lumine ini tampak sedang berpikir keras.

Sangat keras ia berpikir sampai-sampai air matanya keluar karna kepalanya bukan memikirkan rencana melainkan memikirkan Aether yang akan membenci dirinya.

"Aku takut.. Aku takut Aether akan membenci ku.." Lumine duduk di sudut kamar dan meringkuk. Ia tidak bisa berpikir lagi. Hati nya penuh dengan kekhawatiran bahwa Aether akan membencinya.

Lumine menangis sangat lama, sehingga dia sadar akan sesuatu. Matanya sembab, ia melihat jam. Pukul 01:33.

Lumine berdiri dan ia mengambil ponsel nya, Dia sibuk mencari kontak orang yang ingin di hubungi.

"Ketemu! " batinnya, lalu mencoba menelepon orang tersebut. "Kumohon, angkat lah..."

.
.

"Halo lumine, ada apa?" Orang yang di telepon lumine mengangkat nya.

"Albedo!" Lumine memekik dengan suara kecil.

"Iya? Mengapa menelepon ku tengah malam begini?" Lelaki yang bernama albedo itu tampak kebingungan.

"Aku membutuhkan bantuan mu! Ini tentang Aether" Lumine langsung ke topik.

Tiga Manusia Terobsesi Berat. [S1 : ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang