Happy reading 😁
•
•
•Hari libur kali ini Alano tidak menyia-nyiakan waktunya yang biasa rebahan sambil berselancar di dunia maya atau main game kesukaannya. Hari ini dia pergi ke pusat kota untuk gym bersama dengan sang ayah. Ibu dan kakaknya ikut juga tapi tidak untuk berolahraga, melain untuk belanja.
"Pa, mending kita nonton aja. Badan Papa udah kekar gitu apalagi Lano beuh," ujar sang kakak kembar, Alona. Ia menyempil diantara dua kursi yang diduduki adik dan ayahnya.
"Mau nonton juga ayok, tapi nanti kalau Papa sama Lano udah selesai," ujar Doni santai.
Alona mencebik, "Lama." Sudah berpengalaman menunggu.
"Paling lama juga satu jam."
"Satu jam itu lama, Papa. Aku mau q-time aja deh sama Mama."
Tifani, ibu dari dua anak itu menggeleng. "Hari ini kita mau bantuin Tante Yasmin, kamu lupa?" sahutnya.
"Oh iya, pulang belanja kita langsung ke rumah Tante Yasmin aja," ujar Alona dengan antusias. Baru ingat perkataan saat malam dari mamanya tentang rencana hari ini.
"Boleh, nanti Mama hubungi dulu."
Senyuman simpul terbit dari Alona. "Yes!"
"Jangan ganjen sama Nanda, dia udah punya cewek," sahut Alano dengan nada menyebalkan sambil memasukkan sesendok yogurt pada mulutnya.
"Apa!?" Matanya melotot.
"Oh, anak Papa suka sama Nanda?" goda sang ayah. Baru kali ini mendengar anaknya yang cuek itu suka seseorang.
"Eh, gak ih!"
"Masa??"
"Diem, Lano."
Doni tertawa kecil. "Nanda itu baik, pinter, ganteng juga. Papa pasti restuin kok."
Alona menjauhkan diri, punggungnya bersandar pada kursi dan memeluk lengan sang ibu. Pipinya bersemu merah. Takut semakin digoda oleh kedua lelaki yang merupakan keluarganya itu.
Tifani mengelus surai anak gadisnya. Ikut tertawa bersama yang lainnya. Jarang-jarang melihatnya begini.
"Papa gak tau aja tingkah Nanda kayak gimana," ujar Alano sambil melihat cermin yang memantulkan Alona. "Salting, lo?"
"Ayah, Lano nya!" adu Alona. Hampir saja umpatan keluar kalau tidak ada orangtuanya. Dasar si kembaran beda tujuh menit!
.
.
.Disaat orang lain sudah bangun dan memulai kegiatan, Ethan masih berbaring di kasurnya. Sebelumnya sudah bangun, namun dia tidur lagi karena malas. Lagian tidak ada kegiatan penting pagi ini.
Tak lama gedoran di pintu kamarnya terdengar di telinga Ethan dan membuatnya langsung terduduk. Menelisik sekitar kamarnya bila ada sesuatu yang menjadi penyebab ia digedor.
"Siapa?" teriaknya.
"Tetangga lo, buka dulu pintunya, kebo!"
Dengan lunglai Ethan berjalan untuk membukakan pintu. Begitu terbuka Gia muncul dengan senyuman manis. Rambut gadis itu diikat dan ada poni didepannya, sedikit lucu.
"Mau apa?"
"Joging," jawab Gia antusias.
"Gi, di hari libur itu waktunya tidur seharian." Ethan tidak salah, soalnya selain di hari libur, pola tidurnya sangat kacau.
"Sampai mati!?"
Ethan menyentil bibir Gia. "Enggak lah, sayangku..."
"Ayolah, kita udah lama gak joging. Gue ajak yang lain juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
S+ (Absurd)
FanfictionKelakuan absurd para mahasiswa yang sudah menginjak semester 3. *Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan. Enjoy my work and happy read...