Pagi yang indah, sinar matahari memasuki kamar Kevin, menyentuh wajahnya dan membangunkan dia dari tidurnya. Alarm yang selalu berdering setiap pagi hari kini diam, dimatikan oleh Kevin yang baru saja terbangun. Saat ia terbangun, sebuah kenangan kemarin mulai terlintas di benaknya. Kevin ingat setelah membantu Tisa, Kevin merasa ada sesuatu yang berbeda dalam dirinya. Ia ingin dekat dengan Tisa, menjadikannya sebagai kekasihnya. Ia berharap, cinta yang sedang tumbuh di hatinya akan terwujud suatu saat nanti.
Setelah bangun dari ranjangnya, Kevin segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah mandi Kevin memakai pakaian santai yang tetap memancarkan keren dan tampannya. Sebelum berangkat, Kevin semalam berbicara dengan Jovan dan meminta nasihat untuk dekat kepada Tisa. Namun, Jovan yang sombong karena kelebihan ketampanannya dan kekayaan yang membuat para wanita mudah terpikat, tidak membantu Kevin. Ia tidak mengerti kecintaan Kevin yang sangat serius kepada Tisa. Kevin, yang dikenal sebagai cowok penggoda wanita, sekarang Ia benar-benar fokus untuk menemukan takdirnya bersama Tisa dengan tulus.
Akhirnya, Kevin berangkat meninggalkan rumahnya dengan mengendarai mobilnya. Kevin menuju ke tempat kerja Tisa, yaitu Cafe Violet. Saat sampai di sana, hatinya dipenuhi dengan semangat untuk menghampiri Tisa yang sedang bekerja. Namun, ketika Kevin hendak mendekat kepada Tisa yang lagi bekerja, Kevin tiba-tiba teringat bahwa ia lupa membawa sesuatu untuk Tisa. kevin merasa bingung, tidak tahu harus membawa apa sebagai hadiah. Namun, Kevin tetap bersemangat untuk menemukan ide yang tepat dan memberikan yang terbaik kepada Tisa.
Karena merasa gugup dan tidak tahu harus berbuat apa, Kevin kembali naik mobilnya dan berkeliling kota untuk mencari inspirasi. Saat mengemudi, ia teringat sesuatu, yaitu bagaimana Jovan selalu memberikan bunga kepada pacarnya. Lalu, ia memutuskan untuk mengikuti langkahnya dan mencari toko bunga terdekat. Alangkah baiknya jika Kevin bisa memberikan bunga kepada Tisa sebagai hadiah. Kemudian, Kevin menemukan toko bunga Raka, tempat dimana dia dan Jovan pernah berkunjung. Ia merasa yakin bahwa toko bunga Raka adalah tempat yang tepat untuk menemukan bunga indah untuk Tisa.
Tiba di toko bunga milik Raka, Kevin dengan segera turun dari mobilnya dan melangkah masuk ke dalam toko. Kevin terpesona oleh tampilan banyak koleksi bunga yang indah dan beragam, mulai dari jenis bunga kecil hingga bunga besar. Kevin merasa sangat beruntung bisa menemukan toko bunga seperti ini dan Kevin merasa yakin bahwa ia akan menemukan bunga yang tepat untuk Tisa.
Kring...!!! Suara bel pintu mengalun, menandakan bahwa ada pelanggan yang baru saja memasuki toko bunga Raka.
Raka mendengar suara bel, ia segera menoleh ke arah pelanggan baru yang masuk. Saat melihat siapa pelanggan itu, tersenyum lebar karena Raka mengenali sosok pelanggan yang pernah datang ke toko bunga ini. Dengan senyuman hangat, Raka segera menyambutnya dan berkata, "Selamat datang kembali ke toko bunga Raka, Bagaimana saya bisa membantu Anda hari ini?"
Saat masuk ke toko bunga, suara bel pintu berbunyi memecah kesunyian. Kevin, yang sedang berada dalam lamunanya, tersadar dan memandang sang pemilik toko bunga, Raka, yang tersenyum hangat padanya. Kevin tersenyum canggung dan berkata, "Hai, saya datang kesini untuk membeli bunga, tetapi saya sedikit bingung dan kurang yakin apa yang harus saya pilih."
Dengan kelembutan dan kepedulian yang tulus, Raka mendekati Kevin dan dengan suara yang lembut bertanya, "apakah tuan sedang merasa bingung saat memilih bunga? Jika boleh saya tahu, apa yang tuan cari dan untuk siapa tuan ingin membeli bunga ini?" Begitulah pertanyaan Raka yang dipenuhi dengan keingintahuan dan keinginan untuk membantu.
Karena terdorong oleh rasa gugup dan bingung, Kevin akhirnya memilih untuk berbincang dengan sang pemilik toko bunga. Ia melangkahkan kakinya dan duduk di sebuah kursi yang terletak tak jauh dari aneka bunga yang tersusun rapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA
أدب المراهقينRaka adalah seorang remaja yang harus hidup mandiri setelah kehilangan ibu tercintanya. Namun, dia memutuskan untuk melanjutkan usaha milik ibunya, yaitu sebuah toko bunga, sebagai bentuk penghormatan terhadap pesan terakhir ibunya. Dalam upaya untu...