Prolog

323 28 6
                                    

Suasa kampus hari ini terlihat sangat ramai, wajar libur musim panas telah selesai dan para mahasiswa kini kembali kepada rutinitas belajar mereka di kampus. Beberapa mahasiswa kini sudah memasuki kelas untuk bersiap mengikuti mata kuliah. Layaknya mahasiswa jurusan performing art semester tiga yang sudah berada di kelas untuk mengikuti mata kuliah cultural anthropology.

Beberapa mahasiswa memilih untuk berbincang menceritakan liburan musim panas mereka selagi menunggu dosen datang. Mereka membentuk lingkaran saat berbincang. Kelompok yang terkenal di kelas performing art semester tiga ini adalah kelompok dengan julukan shining stars. Hal itu karena visual mereka dianggap di atas rata-rata. Kelompok itu tidak lain adalah Jungkook, Namjoon, Yoon-gi, Ho Seok, Yerin, Sojung, Eunha, Sinb dan Yewon.

"Bagaimana liburan musim panas kalian?", tanya Namjoon.

"Sangat menyenangkan, kami liburan bersama ke Jeju selama 4 hari. Lain kali kita harus menghabiskan liburan musim panas bersama", jawab Sojung antusias.

"Tentu jadwalkanlah untuk liburan tahun depan, sayang sekali liburan musim panasku kali ini hanya pergi ke rumah Haraboji", Namjoon terlihat sedih.

"Setidaknya kau bertemu dengan keluarga besarmu Namjoon, tapi kau melewatkan liburan ala bujang yang kita lakukan hahahaha", ejek Ho Seok yang diikuti tawa oleh Jungkook dan Yoon-gi.

"Sudah kuduga kalian akan seperti ini, aku akan ikut tahun depan. Kemarin aku tidak bisa menolak eommaku untuk ikut ke rumah Haraboji", lanjut Namjoon.

"Tahun depan kita akan pergi bersama, harus. Iya kan Jungkook", ujar Eunha yang tersenyum kearah Jungkook.

"Waw Eunha kau semakin giat saja. Lihatlah Jungkook, dia selalu berusaha mendekatimu, jangan kau tolak terus kasihan", ceplos Yerin dengan senyum jahilnya. Namun Jungkook hanya tersenyum kecil.

"Yakk, Jung Yerin", rengek Eunha.

Eunha memang menyukai Jungkook dari awal semester perkuliahan dimulai, namun Jungkook memilih untuk berteman saja, karena menurutnya Eunha bukan typenya.

"Kita pergi bersama lain kali", ucap Jungkook.

"Hey-hey dia datang", ucap Sinb yang diikuti oleh pandangan teman-temannya kearah gadis berambut panjang yang memilih duduk di bangku paling belakang.

"Aku heran kenapa dia selalu memilih duduk sendiri di kursi paling belakang, saat ku sapa pun dia bahkan tidak tersenyum", lanjut Sinb.

"Ya kau benar, sudah berkali-kali aku berpapasan dan tersenyum padanya, dia tidak membalas senyumanku. Aku kurang suka dengannya", ujar Yewon yang masih memandang gadis itu.

"Dia terkenal pendiam, padahal ini sudah semester tiga tapi tidak ada satupun yang dekat dengannya. Ada rumor kalau ia tipikal gadis pemilih karena berasal dari keluarga chaebol", Namjoon pun ikut memperhatikan gadis itu.

"Bagaimana kalau kita bermain-main dengannya?", ajak Yoon-gi dengan senyum menyeringainya.

"Maksudmu?", tanya Sojung bingung.

"Kita bertaruh untuk mendekati gadis itu bahkan jika dapat menjadi kekasihnya, aku akan menghadiahkan mobil keluaran terbaru. Aku yang akan memberikannya, bagaimana?", lanjut Yoon-gi.

"Kau gila, aku tahu kau kaya, tapi mempermainkan seseorang itu tidak baik", ujar Yerin yang tidak suka dengan rencana Yoon-gi.

"Aku ikut", Jungkook membuka suaranya, Yoon-gi tersenyum senang.

"Kau, kau bukan type orang seperti itu kenapa kau ikut permainan gila ini, bahkan kau bisa membeli mobil sendiri", lanjut Yerin.

"Aku hanya ingin mencobanya", jawab Jungkook datar.

"Yakk, Jungkook-ah. Aku tidak mau terlibat ya. Aku tidak tertarik dengan permainan ini", ucap Namjoon.

"Aku pun tidak", ujar Ho Seok.

"Berati kau saja Jungkook. Jika kau berhasil aku akan memberikan mobil yang kau mau sekalipun keluaran terbaru", ucap Yoon-gi.

"Kalian benar-benar gila, tapi aku menyukainya. Aku ingin tahu apa yang terjadi nanti jika gadis itu benar-benar bisa menjadi kekasihmu Jungkook", seringai Sinb.

Eunha nampak tidak suka dengan rencana ini, dan kenapa Jungkook tiba-tiba ikut dalam permainan. Jungkook bukan orang seperti itu. Ia juga tidak rela jika Jungkook berhasil menjadi kekasih gadis itu.

"Kapan aku bisa melakukan permainan ini", tanya Jungkook.

"Kapan pun kau siap", jawab Yoon-gi.

"Baiklah", Jungkook berdiri dari kursinya membawa tas dan bukunya. Ia berjalan menuju gadis itu.

"Bolehkah aku duduk disini Choi Yuna".













































Girl With A Bright SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang