Chapter 5

150 26 11
                                    

Pulang kuliah, Yuna bergegas ke tempat kerjanya, ia merasa tidak enak kepada bosnya karena beberapa hari tidak masuk kerja.

"Selamat Sore", ucap Yuna seraya membungkuk.

"Ah akhirnya kau masuk juga, ku dengar kau terluka", tanya Dayoon, rekan kerja Yuna di mini market.

"Hanya luka kecil, maaf aku tidak masuk beberapa hari".

"Tidak apa-apa Sunho menggantikan sift mu beberapa hari kebelakang, dia nampak kelelahan", Dayoon terkekeh.

"Oh ya, bos bilang kamu dapat mengambil itu", Dayoon menunjukan tumpukan produk yang telah dipilih.

"Yuna kau tau tidak baik makan makanan seperti itu terus, aku akan mentraktirmu hari ini. Kau jangan makan itu", ujar Dayoon.

"Tidak..".

"Sudahlah jangan menolak, kau tunggu disini aku akan membelikanmu sesuatu", Dayoon berlari keluar.

Yuna mulai melakukan pekerjaanya, hari ini banyak pembeli membuat mini market terlihat ramai. Dayoon kembali dengan membawa bungkusan plastic dan menyerahkannya pada Yuna.

"Makanlah, aku akan mengepak makanan kadaluarsa itu. Awas saja kalau kau memakannya", ancam Dayoon.

Yuna mengangguk dan mengucapkan terima kasih.

"Ngomong-ngomong Yuna, aku merasa aneh, kulihat pakaianmu selalu bermerk bahkan sepatu yang kau pakai edisi terbatas, tapi kenapa kau nampak kesulitan".

"Ini hanya imitasi Dayoon", ucap Yuna yang sibuk menata barang.

"Ah pantas saja, tapi mana mungkin imitasi, edisi ini kan baru keluar satu bulan yang lalu, perlu waktu yang cukup panjang untuk membuat imitasinya".

"Kau mau?", tawar Yuna.

"Maksudmu, sepatumu?".

"Hmmm", Yuna mengangguk.

"Bolehkah?".

"Tentu saja, ambillah".

"Ah Yuna terima kasih, aku memang jatuh cinta dengan sepatumu saat kau memakainya pertama kali. Meskipun menurutmu imitasi tapi aku senang. Terima kasih Yuna", Dayoon memeluk Yuna, membuat Yuna tersenyum tipis.

"Kau pakai sepatuku, okey", lanjut Dayoon.

Yuna pun pulang dengan menggunakan sepatu Dayoon, tapi sepatu Dayoon membuatnya tidak nyaman. Bagaimana tidak mereka bertukar sepatu dengan model sepatu yang berbeda, Yuna biasa menggunakan sepatu kets sedangkan sepatu Dayoon sepatu heels. Akhirnya Yuna melepaskan sepatunya dan berjalan menuju halte dengan telanjang kaki.

Pulang dari rumah Yoon-gi, Jungkook melihat Yuna yang kini duduk di halte tanpa beralas kaki. Yuna tampak mengayun-ngayun kakinya sambil menunggu bus. Jungkook pun segera mengehntikan mobilnya untuk mengajak Yuna pulang, ini kesempatan baginya.

"Yuna", teriak Jungkook menurunkan kaca mobilnya.

"Naiklah", titah Jungkook.

Yuna melihat Jungkook dengan manik matanya yang indah kemudian menggeleng. Jungkook gemas dibuatnya, ia keluar dari mobil dan menarik Yuna untuk masuk ke mobilnya, membuat Yuna akhirnya duduk manis di dalam mobil.

"Kemana sepatumu?", tanya Jungkook.

"Itu, tadi".

"Aku akan membelikan yang baru untukmu", ucap Jungkook seraya melajukan mobilnya.

Mereka kini telah sampai tujuan, Jungkook memilih beberapa pasang sepatu kets untuk Yuna pilih. Yuna memilih salah satu pasang sepatu berwarna putih. Setelah membayar, Jungkook menyuruh Yuna untuk duduk dan memakaikannya, tak lupa Jungkook mengusap telapak kaki Yuna agar Yuna merasa nyaman saat memakainya.

Girl With A Bright SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang