Epilog

257 29 12
                                    

Seorang pria berusia 25 tahun memakai t-shirt putih berjalan memantau semua persiapan untuk pameran seni yang akan diadakan besok. Ia nampak serius memberikan arahan pada staff pameran karena tidak ingin ada sedikitpun kesalahan.

"Wow Jeon Jungkook, seniman kita. Kau terlihat serius sekali", ujar Namjoon mendekati Jungkook.

"Pamerannya besok kenapa kalian kesini sekarang", ujar Jungkook tersenyum pada teman-temannya.

"Kami ingin memberikanmu semangat untuk pameran pertamamu, apakah semuanya berjalan dengan baik?", tanya Ho Seok.

"Ada beberapa yang masih harus aku perbaiki terutama letak penyimpanan lukisan-lukisannya", terang Jungkook.

"Aku tidak menyangka kau akan jadi pelukis yang terkenal Jungkook. Aku bangga padamu", ucap Yoon gi tersenyum.

"Ah kau bisa saja, aku masih pemula", ucap Jungkook malu.

"Hwekkk, minuman siapa ini", tanya Namjoon seraya memutar minuman yang dipegangnya.

"Itu minumanku", ucap Jungkook.

"Kenapa rasanya tidak enak seperti ini, seleramu benar-benar buruk", lanjut Namjoon menyimpan minuman itu di meja.

"Ah itu, rasa bitter memang rasanya aneh", jelas Jungkook.

"Jika aneh kenapa kau membeliny?", tanya Namjoon.

"Minuman itu mengingatkanku pada Yuna, aku membelinya jika aku rindu padanya", jawab Jungkook tersenyum.

"Jungkook...", Yoon-gi mendekatkan dirinya.

"Tidak apa-apa, bukankah merindukan seseorang adalah hal yang wajar. Tapi hari ini aku benar-benar merindukannya, sehingga aku membeli minuman itu".

"Oh ya kau sudah memberikan undangan pameranmu ke appa Yuna?", tanya Ho Seok mengalihkan pembicaraan.

"Sudah, aku menitipkan undangannya pada appaku".

"Kudengar appa Yuna mendirikan yayasan amal atas nama Yuna", jelas Ho Seok.

"Benarkah, bukankah itu berita bagus. Kapan-kapan aku akan mengunjungi Yayasan itu", ucap Yoon-gi.

"Kau akan memamerkan lukisan ini?", tanya Namjoon.

"Iya, ini karya utamaku", mereka pun tersenyum memandangi lukisan itu.

***

Donghae masuk ke ruangan tempat kerja Siwon, dilihatnya lelaki paruh baya itu sedang sibuk membaca dokumen-dokumen yang ada di mejanya.

"Kurasa kondisimu kini terlihat membaik", ucap Donghae seraya mendudukan dirinya di depan Siwon.

"Ah kau, begitulah aku tidak ingin istri dan putriku sedih disana".

"Ini, Jungkook mengharapkan kau datang di pameran seninya besok", Donghae memberikan undangan dan log book mengenai isi pameran.

"Aku pasti akan datang".

"Oh ya bagaimana dengan Soo Young?".

"Dia masih di penjara", jawab Siwon.

"Aku tidak menyangka dia membunuh Yoona, bukankah mereka berteman akrab dulu. Aku juga lebih terkejut dia berbohong padamu bahwa ia mengandung anakmu".

"Aku sudah tidak peduli padanya, aku menceraikannya setelah tahu dia tidak mengandung anakku", ucap Siwon sambil membuka log book pameran Jungkook.

"Lukisan ini...", ucap Siwon sambil tersenyum.

***

Pameran lukisan pertama Jungkook pun dibuka, beberapa awak media yang meliput pameran pun sudah bersiap untuk konferensi pers pembukaan pameran. Jungkook berdiri di samping lukisan utamanya, para awak media pun dengan gesit mengabadikan moment tersebut dan melontarkan beberapa pertanyaan.

"Apakah itu lukisan utama anda?".

"Iya ini lukisan utama saya".

"Lukisan ini menggambarkan perempuan yang sedang tersenyum. Ini sebuah lukisan dengan subjek orang/people pada umumnya. Apakah ada makna mendalam yang menjadikan lukisan itu adalah lukisan utama anda?".

"Lukisan ini adalah sebuah janji saya terhadap seseorang", Jungkook tersenyum.

"Saya berjanji untuk melukis dirinya enam tahun yang lalu", lanjut Jungkook.

"Apakah anda memiliki hubungan dengan orang yang ada lukisan itu, apakah dia hadir disini hari ini".

"Sepertinya dia tidak akan pernah hadir, dia cinta pertama saya", ucap Jungkook tersenyum.

"Lukisan ini sangat berarti bagi saya, ini mencerminkan semangat hidup dan perjalanan cinta, saya menamakan lukisan ini Girl with A Bright Slime".



Terima kasih kepada para pembaca yang telah membersamai saya kembali melalui cerita ini. Saya harap para pembaca masih setia untuk menanti cerita-cerita selanjutnya.

Sampai bertemu lagi......

Girl With A Bright SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang