Chapter 20

223 26 18
                                    

Siwon berjalan dengan memegang foto putrinya, air mata tidak berhenti mengalir di pipinya. Ia kini akan mengantarkan putrinya ke tempat pengistirahatan terkahirnya.


"Appa, apa appa bahagia menikah dengan eomma Soo Young?", tanya Yuna.

"Appa sangat bahagia. Kenapa kau bertanya seperti itu Yuna?".

"Jika appa bahagia, Yuna pun bahagia", ucap Yuna tersenyum pada Siwon.


Bayangan putrinya itu masih mengintai di pikiran Siwon, ia tidak mengira putri yang sangat ia cintai itu menyusul mendiang istrinya.


"Kau sudah merenungi perbuatanmu?", tanya Siwon pada Yuna.

Yuna tidak menjawab, ia merasa tidak melakukan hal yang dituduhkan oleh ayahnya.

"Sepertinya tidak", ucap Siwon yang kini membalikan badannya untuk pergi.

"Appa... kumohon.... Yuna.. sudah.. tidak kuat appa", ucap Yuna, ia merasa badannya sudah lemas.


Wajah Yuna yang kedinginan dan memohon pada Siwon pun kini terbayang kembali di kepala Siwon.


Yuna mencoba untuk melepaskan cekikan Siwon dengan tangannya.

"Ap pa.. appa...", gadis itu memukul mukul tangan ayahnya yang mencekiknya.

"Tuan kumohon tuan, itu Yuna anakmu tuan", Soeun kini menangis, ia segera berlari meminta pertolongan Jiwook.

"Appa, appa...", Siwon masih enggan melepaskan tangannya dari leher Yuna. Wajah Yuna sudah memerah, ia nampak kesulitan bernafas. Tidak ada lagi pemberontakan dari gadis itu, gadis itu kini sudah pasrah dengan keadaannya dan memilih untuk menutup matanya.


Suara putrinya yang memanggil namanya dengan putus asa pun kini terngiang di telinga Siwon.

"Yuna...", Siwon kehilangan keseimbangannya, ia terjatuh dan bersujud di tanah.

"Bersabarlah Siwon, Yuna kini sudah tenang bersama Yoona", ujar Donghae membantu Siwon berdiri.

"Aku tidak bisa hidup tanpanya, putriku.. putriku yang kucintai. Aku membuatnya tidak bahagia bersamaku. Aku ayah yang buruk".

"Sudahlah Siwon, Yuna pasti sedih melihatmu seperti ini".

"Yuna...", Siwon menangis dengan memeluk foto putrinya.

***

Pemakaman Yuna berjalan lancar, Jungkook menatap pusaran Yuna dengan pandangan kosong. Baru kemarin mereka tertawa bersama, bahkan kemarin Yuna tidak mau melepaskan genggaman tangannya.

"Jungkook", ucap Namjoon memegang bahu Jungkook. Ho Seok dan Yoon-gi pun menatap Jungkook sendu dan duduk di dekatnya.

"Aku tidak tahu kemarin adalah hari terakhirku bersamanya, ia selalu tersenyum padaku dengan senyuman manisnya, bahkan ia memintaku untuk memeluknya. Aku tidak tahu itu adalah pelukan terakhirnya. Kita bahkan berfoto bersama", ucap Jungkook yang kini kembali menitikan air matanya.

"Sudahlah, Yuna sudah tenang sekarang", ujar Namjoon.

"Aku tidak melindunginya dengan baik, dia mengeluh sesak padaku, harusnya aku membawanya lansung ke rumah sakit, melihat lebam yang besar pada dadanya aku yakin dia bersusah payah menahannya".

"Apakah ini mimpi, kumohon Namjoon bangunkan aku", ucap Jungkook terisak.

"Jungkook", Namjoon memeluk Jungkook, pria itu menangis di pelukan temannya.

Girl With A Bright SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang