Chapter 18

156 26 9
                                    

Suasana rumah Yuna nampak sepi dan gelap, mungkin karena ini tengah malam para penghuni rumah sudah terlelap dalam tidurnya. Yuna bersiap turun dari mobil, namun sebelumnya ia menicum pipi Jungkook dengan cepat membuat Jungkook terkejut dibuatnya.

"Yuna-ya..", ucap Jungkook tersenyum.

"Terima kasih untuk hari ini, aku masuk ya".

"Tunggu", Jungkook menolehkan wajah Yuna menghadapnya dan segera menahan tengkuk kekasihnya itu, ia mencium Yuna dengan lembut.

Yuna menutup matanya dan mulai membalas ciuman Jungkook, mereka menikmati kegiatan mereka. Yuna melepaskan tautannya dan tersenyum pada kekasihnya.

"Sampai jumpa lagi", ucap Yuna keluar dari mobil Jungkook.

"Yunaku sayang, aku bahagia kau sekarang milikku", guman Jungkook.

Yuna masuk ke rumah dengan hati-hati, ia tidak mau membangunkan orang rumah. Bahkan ia berjinjit saat menuju kamarnya.

"Kau baru pulang?", ucap Siwon membuat Yuna terkejut.

"Iya appa".

"Jangan panggil aku appa, kau bukan lagi putriku. Putriku adalah anak yang baik, tidak sepertimu. Lakukanlah apapun maumu aku tidak akan menahanmu, sekalipun kau mau pergi dari rumah ini. Aku sudah tidak peduli", ujar Siwon melenggang pergi meninggalkan putrinya.

Yuna membeku mendengarkan ucapan ayahnya, ia berniat untuk menyelesaikan masalahnya bersama ayahnya namun sepertinya kini ia tidak punya kesempatan.

"Appa...", lirih Yuna dalam ditengah gelapnya malam.

***

"Kau sudah tampan saja, mau kemana padahal ini hari libur?", tanya Jin melihat Jungkook tengah memakai sepatunya.

"Aku akan pergi bersama Yuna", Jungkook tersenyum pada Jin.

"Kau tidak membawa mobil?", tanya Jin heran melihat Jungkook tidak membawa kunci mobilnya.

"Yuna mengajakku berkencan naik bus. Kau tahu kekasihku ini sangat unik dan menggemaskan, dia selalu mengajakku masuk ke dunianya".

"Ah kau berlebihan, itu karena dia kekasihmu dan kau senang dengan apapun yang dilakukannya. Semua orang yang jatuh cinta seperti itu Jungkook-ah", ucap Jin sebal.

"Apapun katamu, aku pergi dulu hyung".

"Hati-hati dijalan", teriak Jin dan tersenyum melihat adiknya.

***

Yuna berjalan ke dapur untuk menemui Soeun, ia melihat Soeun sedang memasak sarapan untuk Siwon dan Soo Young. Yuna memeluk Soeun dari belakang membuat Soeun terkejut dengan tingkah nonanya itu.

"Nona, kau mengagetkanku saja".

"Eomma, bolehkah aku memanggilmu eomma. Kau bilang aku boleh menganggapmu sebagai eommaku", ucap Yuna yang masih enggan melepaskan pelukannya.

"Tentu saja sayang. Ada yang kau inginkan?", tanya Soeun sambil tersenyum.

"Bolehkah aku meminta eomma membuatkan soup untukku, aku ingin memakannya hari ini".

"Tidak", ucap Siwon.

Yuna segera melepaskan pelukannya dan menatap sendu ayahnya itu.

"Bukankah sudah ku bilang jangan beri makan dia, bahkan kini dia bukan lagi putriku. Kapan kau akan pergi dari sini?", tanya Siwon sinis pada Yuna.

"Appa..".

"Aku sudah bilang padamu, jangan panggil aku appa, aku bukan lagi appamu", Siwon pergi meninggalkan Yuna yang terlihat sedih.

Girl With A Bright SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang