Chapter 13

153 29 15
                                    

Soeun nampak melamun saat menyiapkan sarapan, sepanjang malam ia tidak bisa tidur mengingat anak majikannya itu. Sekekali ia memeriksakannya, namun gadis cantik itu nampak damai dalam tidurnya.

"Nona sudah bangun?", tanya Jiwook.

"Belum, aku sudah memeriksakannya tiga kali namun nona masih tidur".

"Aku membawakan ini untuknya, aku harap perasaannya membaik setelah memakan ini", Jiwook memberikan bungkusan berisi buah stoberi kepada Soeun.

"Akan aku berikan saat dia sudah bangun, aku harus menyiapkan sarapan untuk tuan dan nyonya", ucap Soeun sambil bergegas menuju ruang makan.

"Kemana Yuna, dia belum bangun", tanya Siwon sambil membaca surat kabar ditangannya.

Soeun tidak menjawab, ia terlalu marah melihat tuannya bahkan tidak menampakkan wajah bersalah setelah mencekik putrinya. Soeun pergi melenganggang kembali ke dapur.

"Dasar pembantu kurang ajar, lihat dia bahkan tidak sopan padamu, pecat saja dia", teriak Soo Young.

"Sudahlah, jangan marah-marah tidak baik untukmu dan bayimu", ujar Siwon.

Setelah selesai sarapan Siwon pergi menuju kamar Yuna, sejak pagi putrinya itu tidak turun bahkan bolos kuliah. Siwon melihat Yuna tertidur, leher gadis itu kini berwarna ungu, Siwon mencekiknya sangat keras.

"Yuna", Siwon membelai kepala anaknya.

Namun Yuna masih damai dalam tidurnya, tidak ada pergerakan dari gadis cantik itu. Siwon memperhatikan wajah putrinya, gadis yang tumbuh dewasa itu nampak tirus, tulang pipinya bahkan sedikit terlihat.

"Maafkan appa sayang", ucap Siwon dan pergi keluar kamar Yuna, namun langkahnya terhenti Ketika melihat kalung pemberiannya untuk Yuna ada di tong sampah kamar anaknya.

"Maafkan appa Yuna".

***

Sudah dua mata kuliah dilalui, namun Yuna belum datang ke kelas, sepertinya gadis itu tidak masuk kuliah hari ini. Jungkook selalu memandangi tempat duduk Yuna, ia merindukan kekasihnya itu sekarang.

"Sudahlah, lebih baik sepulang kuliah kita ke rumahnya. Aku pun ingin meminta maaf karena ini kesalahanku mengajakmu taruhan", ucap Yoon-gi.

"Kami juga akan ikut", ucap Sinb dan Yerin.

"Kami pun", Namjoon dan Ho Seok mendekati mereka.

"Kau Yewon?", tanya Sinb.

"Aku tidak tahu.. aku".

"Kau takut dengan Sojung", tanya Yerin.

"Tidak, aku tidak ikut", jawab Yewon.

"Baiklah kita kerumahnya, bawalah sesuatu seperti bunga atau apapun saat ke rumahnya", ucap Yerin pada Jungkook.

Jungkook mengangguk lemas, ia tidak percaya diri nanti Yuna akan memaafkannya setelah melihat ekspresi Yuna kemarin.

"Aku akan ikut", ucap Eunha.

"Kau untuk apa?", Sinb berdecak sebal.

"Yakk Sinb-ya dia masih memperdulikan Yuna, aku bahkan tidak sudi menginjakan kakiku di rumahnya. Eunha terlalu baik", ucap Sojung.

"Aku akan menemanimu Jungkook, dia pasti memaafkanmu", ujar Eunha seraya mengenggam tangan Jungkook.

***

Soeun mencuci buah stoberi yang dibelikan Jiwook untuk Yuna, nonanya itu pasti senang. Soeun mengetuk pintu kamar Yuna, namun tidak ada sahutan dari dalam kamar itu. Soeun pun masuk dan menyimpan buah stoberi itu di meja dekat tempat tidur.

Girl With A Bright SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang