bab 1

1.7K 85 3
                                    

selamat membaca

Langit sore dengan suasana sepi dan tenang, khas daerah pemukiman elit mobil terparkir berjajar disepanjang jalan dibawah pohon seperti manusia yang berlindung dari sengatan matahari

daun berwarna kuning kemerahan berjatuhan melayang dan diterbangkan angin kemudian terhempas diatas aspal hitam tanda musim gugur baru saja dimulai.

gedung megah berderet di kedua sisi jalan bangunan tempat tinggal dan perkantoran seperti gedung kementrian dll

1 dan 2 mobil mewah berpapasan dengan mobil yang ku tumpangi aku menyandarkan punggung dikunci dgn siku keluar dari jendela yang terbuka angin sore mengacak rambut yang mulai sedikit memanjang

mobil berhenti ditepat didepan sebuah alamat yang tidak bisa ku sebutkan alamat nya. setelah membayar dengan harga sesuai kesepakatan diawal aku bergegas turun dengan ransel dalam gendong sesaat berdiri didepan gerbang megah dengan sisi terjeruji yang tertutup rapat

menatap ke arah bangunan rumah mewah dua lantai bernuansa serba hitam dihadapan dari pintu gerbang menuju teras, bahkan jalan nya terbuat dari aspal hitam yang tampak kokoh bukan paving

bisa ku bayangkan si pemilik rumah pastilah seseorang dengan kepribadian kuat dan tak mudah ditebak dan sedikit psiko atau mungkin juga tidak

tampak seorang pria berseragam sekuriti berdiri dibalik meja di dalam pos yang terletak di sudut gerbang, sepasang matanya menatap tajam ke arah ku seolah olah aku adalah penjahat yang sedang mencoba menyamar menjadi seekor tupai.

aku berdiri tegak dengan satu tangan terbenam dalam saku sementara tangan lainnya menggenggam tali ransel yang tersampir dibahas kanan sang sekuriti melangkah keluar dari pos kecil itu tepat saat seseorang segera datang dengan setengah berlari ke arah pintu gerbang.

" dia lalisa keponakan ku "

" dia lalisa keponakan ku  "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dia adalah paman lee

lelaki yang berperawakan tinggi itu segera bicara sebentar dengan sang sekuriti, barulah kemudian pintu gerbang di buka
tak menunggu lama aku segera diseret menuju kedalam rumah megah bernuansa hitam itu

*******

nyaris seluruh ornamen dalam ruangan berwarna hitam dan abu abu hanya saja setiap lekuk diberi campuran lis gold menjadikan barang itu tampak begitu mewah dan menakjubkan begitu pun dengan lampu gantung kristal dengan ganggang warna hitam mengkilat di atas plafon berlekuk rumit

paman lee membawa ku masuk melalui pintu samping yng sepertinya memang dipertemukan khusus bagi kaum kami bukan berupa pintu megah seperti pintu utama tapi jalan masuk yang ini terkesan lebih sederhana

lantai granit warna abu abu terang berdecit pelan saat bergesekan dengan ujung sepatu ku kami melewati lorong berdinding putih di mana terdapat hiasan yang tergantung disisi nya

NYONYA KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang