bab 4

840 79 1
                                    

selamat membaca

" dimana baju mu lisa ? apa kau gila "

mata beriris hazel dengan bulu lentik itu membulat sempurna telapak tangan nya yang halus kemudian bermaksud menampar pipi ku, detik selanjutnya kedua pupil itu bergerak naik keatas lalu tubuhnya luruh jatuh dalam dekapan ku

lagi-lagi aku mengumpat kedua lengan melingkari pinggang langsing nyonya kim yang sudah tak sadarkan diri dipelukan ku agardua tetap merasa nyaman meski dalam keadaan tak sadarkan diri

lucunya dalam satu detik yang panik aku sempat menikmati wangi leher jenjang itu , harum nya sungguh membius imajinasi

**********

" dia dalam keadaan mabuk berat paman , kami ada diparkiran club sekarang " aku menelpon paman lee sambil satu tangan mengacak rambut sekilas melirik nyonya kim yang terbaring di jok belakang tanpa peduli separuh dadanya naik keatas penampilkan kulit berwarna putih kemerahan yang mungkin terasa begitu kenyal ditelapak tangan

aku buru-buru mengalihkan pandangan kearah lain . menggumam kesal karena tak sengaja memikirkan hal tabu kemudian mencondongkan tubuh ke bangku belakang, selama benerapa menit seperti tersihir memandang wajah dan lekuk tubuh wanita itu tapi segera tersadar lalu membenahi letak pakaian dengan sangat hati-hati agar bagian dada nya yang terbuka tertutupi

udara malam yang menyusup masuk lewat sela kaca kembali mengingatkan ku bahwa aku sedang bertelanjang tangan hanya memakai kaos daleman

paman lee bilang tuan kai pulang jam sembilan malam tadi pria itu menanyakan keberadaan sang istri dengan wajah masam bahkan dia membentak para pelayan hanya karena sedikit keterlambatan yang mereka lakukan, maka tidak mungkin aku membawa nyonya kim pulang dalam keadaan mabuk ditambah dengan membopong tanpa mengenakan baju, tuan kai pasti akan membunuh ku

aku mengusap rambut menatap pintu club malam dimana beberapa orang masih keluar masuk tanpa beban lalu kembali menoleh pada nyonya kim

well sekarang semua tanggung jawab tentang nya berada dibahuku

*******************

aku membopong tubuh tak berdaya nyonya kim melewati cahaya suram di sebuah losmen kecil berjarak sekitar 15 menit dari club malam sialan itu

tentu saja ku tinggalkan mobil itu di parkiran sana, menitipkan pada satpam lalu nanti lama lee yang akan mengurus sisanya. aku membawa nyonya kim kesini dengan mengendarai taksi

penjaga losmen berwajah tirus yang juga merangkap sebagai serepsionis itu membukakan pintu untuk kami kunci-kunci di tangannya yang sempat bergemerincing saat dia mencoba membebaskan salah satunya dari ikatan

" silahkan nona " gumamnya malas sambil menyerahkan satu kunci pada ku

sepasang mata culasnya sesaat mengarah ke tubuh nyonya kim karna wajah nya tertutup oleh rambut lalu beralih ke baju yang ku pakai ada detik sinis yang jelas tertangkap oleh pendengaran ku saat dia melenggang pergi melewati pintu

bisa ku tebak apa yang sedang iya pikirkan

aku menutup pintu dengan dorongan kaki lalu melangkah menuju ranjang sederhana yang tersedia di sisi ruang

ku letakkan tubuh nyonya kim dengan hati-hati diatas ranjang berseprai putih, untuk sesaat aku berada dalam posisi membungkuk dengan wajah nyaris mencium bagian dadanya yang sedikit membusung. aku tak bergerak hanya agar wanita itu tak terbangun dan menimbulkan keributan disini

setelah memastikan hela napasnya kembali mengalun lembut aku menarik diri dan menegakkan tubuh

wanita yang malang , aku menggelengkan kepala lalu melangkah mencari sofa atau apapun yang bisa dijadikan tempat istirahat menghabiskan sisa malam ini


***************

aku tersentak bangun lalu selebihnya gelap setelah sebuah selimut di lemparkan tepat ke wajah ku

ku singkirkan kain tipis berwarna putih itu dari wajah, ternyata nyonya kim tengah menatap ku marah dari sisi ranjang dadanya turun naik karena napas yang memburu sementara wajah itu kacau sekali

" anda sudah bangun , nyonya kim "

sapa ku dengan suara berat lalu kuturunkan kaki yang tadi nya dalam posisi menyilang menggantung di tepi ranjang ah, rasa nya aku baru tertidur selama 5 detik mungkin itu sebab nya kepalaku sedikit berdenyut sekarang

" apa yang kau lakukan semalam ?"

tuduh nya dengan wajah memucat .

aku mengernyit .

" apa ? "

" kau memperkosa ku lisa ? dasar lancang beraninya kau melakukan itu kepadaku " teriak kacau nya

aku berusaha menghindari pukulan dari nya tapi wanita ini seperti kehilangan akal dan terus menyerang ku dengan pukulan didada hingga akhirnya kami sama-sama terjatuh diatas ranjang dengan posisi tubuh saling menindih

maksudku , di diatas

kami bertatapan dengan sungkan

" nyonya anda lah yang akan memperkosa ku sekarang " desisku bersamaan dengan desir-desir aneh sisa semalam

NYONYA KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang