Selamat membaca
" apa maksudmu lisa ?"
" tidak ada, jadi akan kemana kita sekarang nona "
nona jennie memejamkan mata sejenak seperti sedang berusaha menenangkan perasaannya sendiri mungkin saja bukan tentang kecemburuan yang dia rasakan tapi tentang hilang harga diri bisa ku lihat kedua telapak tangan nya mengepal kuat selama beberapa saat
" dia sudah keterlaluan " desis jengkel lalu sedikit menghentak mengawali langkah berbalik menuju mobil
aku mengiringi langkah wanita itu mengantarnya ke sisi mobil membuka pintu lalu setelah nona jennie masuk kututup kembali dengan hati2
mesin mobil menyala kami meluncur meninggalkan parkiran hotel menyusuri jalanan yang cukup ramai
*******
sesuai perintah nya aku menepikan mobil di tepian jalanan yang sepi: tempat yang mungkin menjadi favorit nona jennie untuk menumpahkan kekecewaan nya saat ini , mungkin
wanita itu berdiri bersandar , menolah kopi yang ku sodorkan setelah aku membelinya di ujung jalan sana , lalu dia hanya diam meresapi kesakitan yang membuat nya semakin mati rasa mungkin
malam ini dia begitu cantik tapi seseorang yang seharusnya memuji malah mengabaikan begitu saja
dari samping aku mengamatinya diam-diam masih mengagumi pemandangan yang sebenarnya sangat layak untuk dipuji; bagaimana rambut itu sedikit tergerai oleh angin malam nyatanya semakin menambah pesona yang dimiliki
bahu yang meski tak mendapat cahaya seolah-olah mempunyai sinar tersendiri seperti magnet yang menarik untuk di sentuh
aku tak membawa jaket sekarang jadi aku tak tahu apa yang harus ku lakukan untuk melindungi kulit itu dari embusan angin malam yang semakin dingin , maksud ku dalam balutan kemeja lengan panjang pun aku merasa merasa kedinginan bagaimana dengannya ?
" anda kedinginan nona ?" tanya ku
nona jennie menoleh dalam remang cahaya lampu jalan dari kejauhan sana, ku lihat kaca-kaca disepasang matanya. bibirnya terkatup rapat membuat wajahnya semakin terlihat menyedihkan
" yaa " sahut nya
" kita pulang sekarang ?" aku menawarkan nya
" tidak "
" boleh aku memeluk anda? "
" lisa!"
aku melingkarkan lengan melindungi kedua bahunya yang terbuka tanpa menempelkan tubuh kami tentu saja aku masih tahu batasan
nona jennie mendongak lalu saat ku tatap bibirnya lebih lekat-seperti apel yang telah dimantrai oleh entah penyihir yang mana aku benar benar lupa..... ada batasan diantara kita
aku membungkuk lalu mengecup lembut bibirnya
" lisa! " dia menarik wajah kanget
PLAKK!!
*****"****
kami meluncur pulang dalam kebisuan mataku berusaha fokus kejalanan di depan sana sementara telapak tangan terus gemetaran
aku tahu aku dalam masalah besar karna telah mencium nona jennie dengan lancang aku pun tidak tahu mengapa aku bisa seperti itu
************
bahkan saat sarapan keesokan harinya tangan ku masih sedikit gemetar karena bayangan wajah nona jennie, bayangan wajah sendu nya harum tubuh nya lalu bibir lembut yang terkecup itu tak henti berkelabatan dalam benakku
KAMU SEDANG MEMBACA
NYONYA KIM
Random" tidak kah anda mengerti nona tentang posisi saya disini hanya seorang supir , trs mengapa anda terus saja membuat semua nya begitu rumit nona" " karna saya berusaha untuk melindungi mu saya takut suami saya bertindak yang tidak tidak atas perasaan...