bab 6

690 51 0
                                    

Selamat membaca

mobil meluncur tenang memasuki halaman rumah besar bernuansa hitam itu matahari bersinar cukup cerah untuk pukul 10 pagi setelah mesin benar-benar berhenti, aku membuka pintu dan segera memutari mobil untuk nona kim

wanita itu, dengan wajah masih ditekuk melangkah keluar dan meninggalkan ku begitu saja dagu nya sedikit terangkat tentu saja menandakan bahwa dia masih sangat tersinggung dengan ucapan ku di parkiran gedung apartemen tadi

aku kembali menutup pintu mobil dengan hati-hati lalu melangkah dibelakang nya

didepan pintu nyonya jiong tampak menungggu wanita itu sedikit membungkukkan bahu saat nona kim melewatinya lalu mengekor dibelakang sementara aku berbelok menuju pintu samping sesuai dengan status ku

" kemana saja kau semalam ?" paman lee menyeret lengan ku menyingkir dari tengah ruangan

wajah tua nya tampak diliputi kecemasan mungkin semalaman dia terus membayangkan apa yang akan terjadi jika tuan kai tahu yang sebenarnya

" aku sudah menceritakan nya yang sebenarnya padamu " ucap lelah ku

" kau tahu semarah apa tuan kai semalam ?" paman lee sedikit menekan ku pada dinding iris matanya bergerak menatap wajahku

" lalu aku harus bagaimana? aku tak bisa membantah keinginan nyonya pergi ke klub malam " bantah ku

" jika berada dalam situasi seperti semalam tuan samet pasti menelpon nyonya jiong lebih dulu " leee

" paman tidak memberikan ku tentang ini " lisa

paman lee melepaskan pegangan tangan nya dari lengan ku kemudian lelaki berperut sexy itu mengusap wajahnya

" tolong jangan bawa aku kedalam masalah yang lebih besar setelah ini kau mengerti ?" ancamannya

Aku mengangguk

***********

sofa empuk, suasana hening dan rasa lelah adalah perpaduan yang sempurna untuk merebahkan diri dan memejamkan mata, aku masih tetap harus terjaga karna sewaktu waktu bisa saja nona jennie memanggil untuk diantar kemana

aku berbaring dengan kaki menyilang ditas sofa pada ruang yang memang khusus disediakan bagi para pekerja seperti kami

entah berapa lama aku memejamkan mata nyaris terlelap lalu saat kembali terjaga telah ada youna berdiri tak jauh dari ku

gadis itu nampak kaget karena mungkin tak menyangka aku menatap nya tak lama kemudian tuan jee memasuki ruangan dan nyaris saja merabai tubuh youna kalau saja dua lengan kekar itu tak segera di tepis olehnya

ah ,shittt

aku memalingkan wajah tahu bahwa saat ini lelaki bertubuh tegap itu pasti merasa tertangkap basah oleh keberadaan ku

pria itu berdehem gelisah

" sejak kapan kau disitu lisa? " tanya nya dengan nada tak suka

aku menarik punggung dari sandaran lalu bangkit berdiri mengangkat bahu sekilas kemudian melangkah ke luar ruangan

" sejak tadi lanjutkan saja " sahut ku santai saat melewati mereka

baru semalam aku tahu bahwa lelaki itu adalah suami nyonya jiong dan well lihat sekarang apa yang ku temukan

rumah ini memang menyimpan begitu banyak misteri

****************

nona jennie tak terlihat lagi hingga menjelang malam dan entah kenapa seperti orang bodoh aku menunggunya , duduk dibawah tangga panjang melinggkar dimana karpet merah menyelimuti dari ujung atas hingga keujuh bawah mendongak ke atas seolah-olah disana saat dia turun nanti akan mengulurkan jemarinya padaku

mungkin aku hanya sekedar ingin memastikan bahwa dia baik-baik saja atau mungkin juga karena melihatmu mulai serupa candu bagi ku

pukul 7 malam tuan kai datang lelaki itu segera menaiki anak- anak tangga menuju kamarnya sekitar satu jam kemudian mereka turun untuk makan malam

meja makan itu terlalu luas jika hanya diisi oleh dua orang menurut ku sehingga yang terlihat hanyalah sepasang suami istri yang duduk saling berseberangan pada masing2 ujung nya, lampu kristal cantik dan mewah dengan sisi melengkung menggantung rendah tepat diatas meja yang berbentuk persegi panjang di atas meja tersaji berbagai hidangan dengan pelaratan makan lengkap

tak ada sapaan hangat tak ada obrolan khas suami istri acara makan malam itu terasa begitu hening dan kaku

nyonya jiong dan nilam berdiri di sisi melayani makan malam dengan sikap berdiri sempurna sementara aku diam-diam mencuri pandang dari ruangan yang berbeda

sepuluh menit pertama semua nampak rapi dan teratur tapi beberapa menit selanjutnya mulai terjadi perdebatan dengan kalimat yang terlontar secara elegan terlalu elegan sampai akhirnya nona jennie menyebut wanita simpanan tuan kai dengan sebutan si jalang

suara denting sendok terbanting sedikit mengagetkan, punggung nona jennie terlihat menegang saat tuan kai menggeser kursi dan melangkah cepat kearah nya

"berhenti lah menyebut jalang jennie" bentak lelaki itu dengan geraman tertahan

lalu telapak tangannya telulurdan mencengkram rahang nona jennie tuan kai membungkukkan badan sikap nya begitu mengintimidasi

" jangan ikut campur lisa!! " lengan ku di tahan oleh paman lee yang ternyata sudah berada disebelah ku

aku menoleh menyentakkan lengan untuk melepaskan diri

paman lee pasti tak tahu bahwa lelaki itu dengan enteng melakukan pemukulan terhadap istri nya sendiri. Atau sebenarnya mereka tahu tapi tak berani membantu miris sekali

" lisa!!" panggil paman lee dengan suara tertahan

aku melangkah ke arah mereka hanya seperkian detik kemudian baru ku sadari cengkraman di rahang nona jennie telah terbalas dengan siraman air diajak lelaki itu

tuan kai memejamkan mata sementara nona jennie meletakkan kembali gelas yang baru saja dia tumpahkan isinya

............... dikepala suami nya

Wow . langkah ku berhenti lalu aku menyadarkan diri di meja bar disisi ruangan

ini baru pemandangan bagus

nona jennie sempat melirik menyadari keberadaan ku lalu dengan dagu terangkat dan sikap congkak dia melangkah pergi meninggalkan lelaki yang telah basah kuyup itu

well , aku sungguh menikmati nya







jangan lupa vote n komen gesss aku up 2 bab untuk kalian

NYONYA KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang