Sexy Wine 1

6.3K 169 6
                                    

Hingar bingar lampu menyorot serta alunan musik yang menghentak tidak membuat seorang wanita terganggu, langkah kakinya anggun serta tatapan menggoda pada setiap pria yang menatapnya, jangan lupakan senyum manis menghiasai bibir berpoles lipstik merah menyala, mendudukkan dirinya diatas bar stool dengan anggun serta punggung bersandar pada meja bartender, matanya menyapu setiap penjuru bar dengan senyum menghiasi bibir ranumnya, tangannya dengan cepat meraih bungkus rokok yang disodorkan bartender untuk nya dengan cepat menyalakan pemantik guna membakar ujung rokok, jemari lentiknya menjepit rokok di sela dua jari kemudian menghisapnya, memejamkan mata sesaat dengan hembusan asap rokok yang keluar dari celah bibirnya, tatapan matanya tertuju pada bartender yang senantiasa menatap sang wanita tanpa melunturkan senyumannya.

"Ada apa dengan senyumanmu itu Jack?"

Jackson sang bartender terkekeh mendengar pertanyaan wanita didepannya, menggelengkan kepala dengan tangan yang menyodorkan segelas wine didepan wanita cantik primadona di bar tempatnya bekerja. Wanita yang kini mengenakan gaun malam berwarna merah memperlihatkan bahu serta tulang selangkanya, menerima gelas dari tangan Jackson dengan tangan kiri sementara tangan kanannya masih memegang rokok, disesapnya gelas berisi red wine hingga rasa membakar memenuhi tenggorokannya, kembali meletakkan gelas diatas meja dan kini fokusnya terus pada bartender, sesekali menghisap rokok di celah bibir merahnya.

"Apa kau tidak sibuk Lice?"

Alice mengangkat bahu tak acuh dengan kembali menghisap nikotin ditangannya, pandangan matanya menyapu seluruh penjuru bar dengan senyum tipis di bibir.

"Madam belum menghubungiku, aku rasa tidak ada pria yang akan menyewaku untuk malam ini"

Jackson mengangguk dan melanjutkan kembali pekerjaannya sebagai seorang bartender, meracik beberapa minuman beralkohol dengan cukup cekatan dan hal itu menjadi pemandangan yang menyenangkan bagi Alice.

"Apa kau menikmati pekerjaanmu itu?"

Tawa Alice seketika pecah mendengar pertanyaan yang keluar dari bibir sang bartender, namun kembali atensinya hanya berpusat pada tangan lihai Jackson yang tengah meracik minuman.

"Sangat menikmati, tidak ada alasan bagiku untuk tidak menikmati pekerjaan yang menyenangkan. Sir J cukup baik, terlebih Madam J selalu mengerti apa yang aku butuhkan ataupun inginkan"

Sang bartender menatap Alice sekilas kemudian menganggukkan kepalanya singkat, ia masih banyak pekerjaan mengingat pengunjung yang datang cukup membludak. Alice mematikan putung rokoknya dan meminum wine dengan anggun, diabaikannya tatapan mata pria yang seolah menelanjangi tubuhnya, bagaimana tidak jika saat ini dirinya hanya mengenakan gaun malam berwarna merah dengan potongan pendek, kaki jenjangnya terlihat jelas terlebih dibagian dada cukup terekspose, gaun perpotongan rendah memperlihatkan belahan dada yang mengintip. Alice tersenyum melihat banyak mata hidung belang yang memperhatikannya, ia tak peduli dan memilih menatap kerumunan manusia yang tengah menikmati malam di lantai dansa.

🌹 Sexy Wine 🌹

Sepasang suami istri tengah melangkah memasuki bar dengan langkah pasti, senyum mengembang dibibir merah sang wanita dengan tangan yang terselip di lengan sang pria, keduanya melangkah menuju salah satu bar stool dimana terdapat wanita cantik dengan gaun berwarna merah, keduanya mendekat untuk menyapa wanita yang sudah dipastikan tidak menyadari kehadirannya, disentuhnya bahu polos sang wanita hingga membuat sang empunya berjengit kaget, kekehan kecil mengalun dari bibir wanita tersebut.

"Madam, kau mengagetkanku"

Madam J atau yang biasa disebut Jennie hanya tertawa menanggapi, sementara pria disebelahnya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku istrinya, ia selalu saja bersikap seperti ini ketika bertemu dengan Alice, primadona bar milik keduanya.

Kim Namjoon mendudukkan diri diatas bar stool dengan tangan kirinya menarik pinggang Jennie, sementara Jennie dengan sigap mengalungkan salah satu tangannya di leher suaminya, mata Jennie menatap Alice yang kini bersandar pada meja bartender sembari membalas tatapannya.

"Ada yang membookingmu malam ini, pembayarannya pun sudah selesai, empat kali lipat dari yang seharusnya"

Alice mengerjap beberapa kali mendengar pembayaran yang lebih banyak dari biasanya, apa yang membooking nya kini benar-benar seorang konglomerat? Sungguh hal itu amat sangat jarang terjadi selama Alice bisa mengingat, nominal yang harus dikeluarkan untuk membooking Alice pun tidaklah sedikit, namun kini menjadi beberapa kali lipat, Alice harus bisa memuaskan pembooking nya.

"...kau hanya perlu melakukan tugasmu dengan baik, dan pastikan pelanggan kita merasa puas"

Seringai terbit dibibir Alice setelah mendengar kalimat Jennie, ia dengan sigap bangkit dari duduknya dan merapikan penampilannya, ditatapnya Jennie dengan senyum mengembang.

"Tidak perlu meragukan kemampuanku memuaskan pelanggan, Madam"

Jennie mengangguk setuju, ia cukup tahu jika kinerja Alice tidak perlu diragukan lagi, wanita cantik yang selalu mengenakan gaun berwarna merah tersebut tidak pernah mengecewakannya, justru karena hal itu lah yang membuat bayaran Alice mahal, terlebih tidak semua pembooking bisa diterima, karena Jennie ataupun Namjoon selalu menyeleksi siapa saja yang bisa membooking Alice. Bukankah sudah dijelaskan jika Alice merupakan primadona di bar? Tentu saja dalam tanda kutip.

"Jangan lupa menggunakan pengaman atau minum obatmu"

Alice mengerling menggoda mendengar perkataan Namjoon, ia mengerti jika pria yang berstatus suami Jennie hanya tidak ingin ada masalah di kemudian hari, bukankah mencegah lebih baik daripada kejadian yang tidak diinginkan terjadi?

"Tentu saja Sir"

Jennie mendengus dengan mencium bibir suaminya sekilas, kembali ditatapnya Alice dengan penuh penegasan.

"Aku sudah menyiapkan kamar di lantai lima, kamar nomor 227. Pria tersebut sudah menunggumu di kamar dan pastikan kau bisa memuaskannya Lice"

Alice merotasi bola matanya mendengar ucapan Jennie, bukankah sudah dijelaskan jika tidak perlu meragukan kemampuannya dalam memuaskan pelanggan?

"...bayaranmu sudah aku kirimkan ke rekeningmu, sekarang kau bisa menemui pria yang membookingmu"

"Tentu saja Madam J"

Dengan itu Alice melangkah anggun meninggalkan bar untuk menuju salah satu lift, bar milik Namjoon merupakan bangunan mewah dengan berbagai fasilitas didalamnya, bukan hanya bar namun ada Hotel berbintang dan Restoran.

Jennie menatap kepergian Alice lalu sedetik kemudian menatap paras tampan yang kini sudah membenamkan wajahnya di ceruk leher Jennie, terkekeh kecil saat Namjoon sudah mencium leher jenjangnya, mengeratkan pelukan di pinggang ramping sang istri lantas memberikan beberapa kecupan basah di leher Jennie.

"Ku harap Alice bisa melayani dengan baik, terlebih pembooking kali ini mungkin sedikit berbeda"

Jennie mengerutkan keningnya mendengar penuturan Namjoon, menjauhkan tubuhnya dari sang suami lantas menatap wajah tampan pria didepannya, Namjoon tersenyum tipis dengan kembali menarik Jennie dalam dekapan karena cukup mengetahui tatapan yang dilayangkan istri cantiknya.

"... tidak ada yang harus dipikirkan baby J, sebaiknya kita masuk kedalam ruangan"

Helaan nafas terdengar tapi langkah kaki Jennie tetap mengikuti Namjoon, semoga saja Alice baik-baik saja, ia sedikit mengkhawatirkan primadona tersebut.




Tbc.

Minggu, 12 Februari 2023

Sexy Wine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang