Sexy Wine 9

1.4K 81 4
                                    

Jungkook menatap Taehyung dengan kening mengernyit, punggungnya bersandar pada sofa dengan tangan terlipat di dada.

"Tidakkah Mingyu mencuri kesempatan Hyung? Dia bahkan mengantarkan Alice tanpa persetujuan dari wanita tersebut"

Taehyung terkekeh ringan sembari mengangkat alisnya, tangannya bergerak menyesap wine yang berada dalam genggamannya, meletakkan kembali gelas kecil diatas meja lalu memberikan atensi penuh terhadap Jungkook.

"Biarkan saja Jung, kau tahu sendiri bagaimana kehidupan kita selama ini? Berbagi wanita tanpa direpotkan dengan hal-hal yang memusingkan, seperti halnya mengantarkan jalang pulang"

"Dan Mingyu melakukannya, kau pun sama bukan? Aku mendengar kau ingin mengantarkan Alice pulang" sahutan Jungkook membuat sudut bibir Taehyung terangkat, ia mengangguk membenarkan tanpa berniat menutupi apapun.

"Ya, aku memang berniat mengantarnya pulang dan membuat kerjasama secara pribadi, tanpa campur tangan Namjoon. Bukankah kalian berdua pun masih menginginkan kehangatan tubuh Alice? Setidaknya tidak ada Namjoon yang akan menghalangi, jika kita menginginkan Alice sewaktu-waktu"

Mata Jungkook menyipit lalu terkekeh ringan, kepalanya mengangguk dengan menyesap wine miliknya.

"Kau benar Hyung, tubuh Alice benar-benar candu dan memiliki feromon yang memabukkan, aku bersumpah baru kali ini menggilai tubuh seorang jalang"

Taehyung mengangguk menyetujui, ia pun sama menggilai tubuh Alice yang entah kenapa selalu menggoda di matanya, sial baru membayangkannya saja kejantanan Taehyung sudah mengeras.

🌹 Sexy Wine 🌹

Alice menatap tubuh polosnya dari cermin, begitu banyak bekas kemerahan di sekujur tubuhnya, tidak terkecuali bagian paha dalamnya, ia mendengus dan mulai membersihkan diri, tubuhnya benar-benar remuk setelah semalam melakukan hubungan seksual dengan Lee bersaudara.

"Sialan! Bagaimana aku bisa melayani pelanggan lain jika tubuhku penuh dengan tanda merah ini" ucapnya kesal dan meraih bathrobe untuk membalut tubuh telanjangnya.

Alice mendudukkan dirinya diatas ranjang, helaan nafas panjang menguar dari belah bibirnya, ia mengingat perjanjian dengan Mingyu tanpa sepengetahuan Namjoon ataupun Jennie, ia sedikit menyesal menerima tawaran yang diberikan Mingyu.

"Mungkin nanti akan memberikan alasan pada Madam J, setidaknya untuk beberapa hari kedepan aku tidak bisa berada di Bar miliknya"

Alice merebahkan tubuhnya yang terasa remuk redam, bahkan bagian bawahnya pun terasa ngilu karena permainan yang dilakukan Lee bersaudara, ia tidak menyangka jika pelanggan yang diberikan Sir J merupakan tiga bersaudara, yang sialnya memiliki kecenderungan bermain bersama-sama, sangat memuakkan namun juga menggairahkan, bagaimana tubuhnya dijamah oleh tangan-tangan terampil milik Lee bersaudara, memanjakan setiap jengkal tubuhnya yang membuat Alice menggeliat disetiap sentuhan.

"Selain kenikmatan, mereka bisa menjadi ladang uang untukku"

🌹 Sexy Wine 🌹

Jung Jaehyun berkali-kali melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya, ia sudah menunggu kedatangan teman satu kelasnya, namun batang hidungnya pun belum juga terlihat, kemana perginya gadis cantik tersebut? Ia menyugar rambutnya kebelakang mengingat sepuluh menit lagi Dosen akan datang.

"Ck, kemana perginya Lisa? Kenapa belum juga datang?"

Jaehyun sudah mencoba menelepon Lisa, namun tidak ada jawaban dari sang empunya, hal tersebut membuatnya dilanda kekhawatiran, apa yang terjadi pada gadis cantik yang sudah mencuri perhatiannya kini? Matanya menatap kearah pintu kelas berharap gadis yang ditunggu segera datang, ia benar-benar mengkhawatirkan Lisa, pun ada setitik rasa rindu yang hinggap di hati Jaehyun untuk gadis cantik tersebut, sikap Lisa memang tidak peduli dan cenderung menutup diri, namun hal tersebut tidak menyurutkan perasaan Jaehyun yang sudah terpikat sejak pertemuan pertama, ia sudah jatuh pada pesona Hwang Lalisa.

Langkah kaki tergesa membuat atensi Jaehyun teralihkan, ditatapnya gadis cantik yang selalu mengenakan kacamata di hidungnya dengan senyum mengembang, lesung pipinya pun terlihat manakala Jaehyun tersenyum, fokus Jaehyun hanya pada gadis cantik yang selalu mencuri seluruh perhatiannya, segera saja kaki panjangnya mendekati bangku Lisa sesaat sang gadis sudah mendudukkan tubuhnya.

"Kenapa kau suka sekali terlambat? Tidakkah kau takut Dosen akan menegurmu?"

Pertanyaan Jaehyun membuat Lisa menengadah untuk menatapnya, sepersekian detik mata mereka saling beradu, Lisa mendengus mendengar pertanyaan Jaehyun lalu memutus kontak mata yang sempat terjalin, ia menumpukan tangannya pada meja sembari menatap Jaehyun.

"Aku bangun terlambat, apa kau lupa jika kita berada di perguruan tinggi? Bukan lagi di sekolah tingkat atas? Tidak ada masalah jika aku terlambat"

Jaehyun mendengar nada ketus disetiap kalimat yang terucap dari bibir Lisa, ia mengabaikan dan memilih mendudukkan diri di kursi kosong samping sang gadis, ditatapnya lekat wajah cantik Lisa yang tidak pernah ada puasnya, tangannya tanpa di perintah mengusak rambut sang gadis hingga membuatnya mendapatkan pelototan, terkekeh ringan tanpa peduli pada kekesalan Lisa.

"Aku mengkhawatirkanmu, kau selalu datang terlambat, haruskah aku menjemputmu setiap ada kelas? Setidaknya kau tidak akan terlambat seperti ini"

Lisa menatap Jaehyun sebal dan memilih mengambil buku dari dalam tas miliknya, diliriknya Jaehyun sekilas sebelum menyandarkan punggung pada kursi.

"Kau tidak perlu merepotkan dirimu Jae, aku bisa berangkat sendiri, terlebih aku tidak terlambat masuk kelas, apa kau lupa?"

Jaehyun mengangguk, Lisa memang tidak terlambat masuk kelas, namun kedatangannya selalu berdekatan dengan jam dimulainya pembelajaran, ia hanya ingin membantu Lisa.

"Aku tidak merasa direpotkan Lis, aku menawarkan diri untuk menjemputmu" jelasnya dengan suara lembut, pun jangan lupa senyum yang masih bertengger di bibir Jaehyun.

"Dan aku menolak tawaranmu" tegas Lisa tanpa berniat melanjutkan percakapan, ia malas jika harus menanggapi keinginan Jaehyun, mereka tidak sedekat itu untuk saling menjemput, terlebih arah rumah mereka pun tidak searah, lebih baik Lisa berangkat sendiri, ia masih memiliki kendaraan meskipun tidak mewah.

"Baiklah, aku hargai keputusanmu, jika kau berubah pikiran, dengan senang hati aku akan menjemputmu"

Jaehyun tersenyum tipis dan beranjak dari tempat duduknya, ia melangkah menuju kursi miliknya dan mendudukkan diri, tatapannya tidak lepas dari punggung sempit Lisa, entah kenapa ia ingin selalu berada di dekat sang pujaan hati, hanya saja ia cukup sadar diri, Lisa seakan memberikan dinding kokoh pada siapapun yang akan mendekat, dan Jaehyun tidak akan menyerah sebelum Lisa melihatnya dengan perasaan yang sama, semoga saja.


Tbc

Selasa, 21 Mei 2024

Sexy Wine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang