[17] The Flow Of The Past Life That Is Getting Messy

167 24 2
                                    

Yuwen nampak kebingungan, alisnya bertaut ketika tidak mendapati reaksi dan jawaban apapun dari Lyrr yang masih syok. "Nona Khionera?"

"Ah maaf, aku sedikit syok. Ternyata di dunia ini ada elf juga ya." Lyrr tertawa linglung, benar-benar terlihat seperti orang bodoh di bawah pengaruh obat.

Lyrr tidak pernah menemukan makhluk-makhluk yang lebih aneh dari para monster. Dan memangnya elf bisa di sebut monster?

"Lanjutkan. Jadi kesimpulannya kau seorang elf, lalu Sey menyelamatkan mu begitu?"

"Iya, ketika aku hampir di bunuh oleh sekelompok monster ganas." Jawabnya.

"Hoo seperti yang di harapkan dari anak emas Seyla." Lyrr memuji. "Lalu kau membalas budi dengan mengikuti Seyla?"

Wajah Yuwen mendadak aneh, dia menunduk, tapi telinganya memerah. "Itu benar, aku sudah bersumpah setia untuk tetap berada di sisinya, melindunginya dari bahaya."

"Yuwen, apakah kau tahu penyebab serigala menyerang kelompok kalian?"

Yuwen menggeleng, "aku tidak tahu. Tapi sepertinya ada pengkhianat di kelompok kami."

"Yahh itu sudah bisa menjelaskan segala nya." Lyrr terdiam berpikir. "Sebenarnya masih banyak yang ingin aku tanyakan, tapi kau sebaiknya makan dulu. Aku tidak ingin memaksamu menjawab semuanya, bisa saja kau masih lemah dan syok. Makan, istirahat lalu aku akan kembali lagi untuk bertanya." Lyrr berdiri, membenarkan pakaiannya sebelum berbalik untuk keluar. Tapi panggilan Yuwen menghentikannya.

"Nona Khionera."

"Panggil aku Lyrr saja kalau begitu." Lyrr menjawab sedikit kesal, tapi tetap berbalik menghadap nya, "ada apa?"

"Nona Sey... Apakah dia baik-baik saja?" Yuwen bertanya dengan nada sedih. Lyrr sedikit merasa janggal, tapi dia menepis pikiran itu.

"Dia tidak terluka parah, dia hanya pingsan karena kelelahan dan mungkin akan segera sadar. Tenang saja, dia baik."

Yuwen nampak lega, dia menghela nafas panjang. Lyrr mendadak teringat sesuatu, dia tidak mampu menahan diri untuk bertanya, "omong-omong kenapa ketua kalian bisa bersama Sey? Maksudku waktu itu Sey membencinya tapi saat tiba disini Sey memeluk pria itu. Apa ada sesuatu yang aku tidak tahu terjadi?

Wajah Yuwen kembali gelap. Dia mengepalkan tangannya, dan dia tampak marah. Aura gelap menguar dari tubuhnya, membuat Lyrr merinding mendadak. "Mereka sepasang kekasih."

"Oohh kekasih," Lyrr mengangguk sebelum akhirnya menyadari sesuatu, "tunggu apa?! Kekasih?! Bagaimana ceritanya! Coba jelaskan!" Lyrr memegang kedua bahu Yuwen dan mengguncang nya.

"Itu kenyataannya, aku tidak terlalu tahu. Aku bertemu nona Sey ketika mereka sudah resmi menjadi sepasang kekasih. Mereka setiap hari bermesraan di depan umum." Gigi Yuwen bergemelatuk, tangannya mengepal, ekspresinya menjadi kaku lagi, yang Lyrr langsung pahami sebagai kecemburuan. Yuwen sedang cemburu.

"APA?! SEYLA YANG SUCI BERPACARAN?! APA TELINGAKU SALAH DENGAR?!" Pintu menjeblak terbuka menampilkan sosok Lian yang wajahnya sudah merah sempurna, nafasnya tidak beraturan dan dia tampak seperti orang yang baru mendengar berita banjir bandang di kampung halamannya.

"Kau menguping!" Tuding Lyrr. Yuwen menganga kaget karena pintu di banting tiba-tiba.

"Aku tidak menguping bodoh! Aku datang untuk mengantarkan pakaian! Aku cuma tidak sengaja dengar." Lian berlari masuk, "jadi Seyla berpacaran dengan ketua perampok?! Waahhh tidak bisa di percaya. Padahal harusnya dia orang yang tidak memilik kisah romansa sama sekali di hidup nya. Dia orang yang mengabdi dan sangat setia padamu sehingga tidak pernah berpikiran untuk memiliki pasangan, tapi kini? Dia memiliki pasangan. Astaga aku hampir gila menerima kenyataan." Lian mengacak rambutnya.

[S2] Reise des Licht Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang