[07] Equal Exchange

359 47 0
                                    

Lyrr menceritakan segalanya pada mereka tanpa ada yang di tutup-tutupi. Awalnya mereka tidak percaya, apalagi soal perpindahan jiwa, masa depan, revolusi kedua... Tapi Lyrr memang berotak pintar, dia bisa meyakinkan jika apa yang dia katakan benar. Dia bahkan memberi tahu soal Lingsan yang memiliki berkah Dewi, dan bahwa kabar raja Calliban sembuh dalam semalam juga berkat berkah Dewi itu. Akhirnya setelah di cekoki oleh berbagai bukti dari Lyrr, pada gadis cakar elang percaya.

Setelahnya Lyrr di perlakukan dengan baik di kapal itu. Para wanita terkadang datang ke kamarnya untuk merawat nya yang sedang demam, terkadang bercanda dengannya. Sudah tiga hari Lyrr tinggal di kapal itu, dan dia di perlakukan dengan layak.

Lyrr mengikat rambutnya bergaya ponytail dengan pita berwarna biru yang mengingatkan nya pada Lian. Poni nya turun menutupi dahi dan telinganya, pakaiannya berwarna biru muda dengan celana hitam. Lyrr benar-benar terlihat cantik dan manis di saat yang bersamaan.

Lyrr merapikan kerahnya dan mendorong pintu kamarnya lalu berjalan menyusuri lorong yang di terangi cahaya lilin. Kapal ini ramai, hanya saja lorongnya sunyi dan gelap. Lyrr terkadang sedikit menggigil merasakan aura seram di belakangnya, seakan ada sesuatu yang mengikutinya. Tapi nyatanya tidak ada.

Lyrr menggeleng kan kepalanya menghalau pikiran jelek tentang makhluk mitos menyeramkan yang berdiam diri di lorong kapal yang gelap. Dulu cerita ini marak di bicarakan di Castelli bahkan menjadi legenda horor sendiri. Katanya ada seorang hantu wanita yang berkeliaran di lorong gelap kapal, dia akan mencekik orang yang berjalan sendirian dan membunuhnya, memotong urat nadinya lalu memakan tengkuknya.

Awal mula kisah itu adalah seorang gadis yang ramah dan periang, hanya saja suatu hari dia di culik sekelompok bandit dan di bawa menaiki kapal. Dia berusaha melarikan diri, hanya saja di lorong dia terkepung, dia di perkosa bergiliran dan di bunuh setelahnya.

Arwah gadis itu tidak senang dan mulai menghantui setiap lorong gelap dari sebuah kapal. Lalu akan membunuh orang yang berani berjalan sendirian tanpa di temani siapapun.

Itu adalah salah satu cerita terkenal yang lebih di takuti selain para monster di luar zona hijau.

Bahkan Lyrr sangat takut dengan cerita itu.

Katakan saja dia aneh, tapi bahkan setelah dewasa dia masih ketakutan.

Lyrr mempercepat langkahnya hingga dia menaiki tangga ke geladak kapal. Lyrr menghembuskan nafas lega ketika sinar mentari kini menerpa wajah nya.

Tubuhnya yang tadi bergetar kini sudah mulai membaik. Lyrr merutuki kelemahannya yang satu itu.

Manik hijau Lyrr menangkap kerumunan yang tengah mengelilingi sebuah meja panjang di tengah geladak kapal itu. Asap membumbung dari daging yang di panggang.

Lyrr berjalan mendekat dan Psychi yang pertama kali menyadari keberadaannya. Psychi tersenyum lebar dan melambai, "kemari lah Lyrr! Ayo bergabung dengan kami."

Lyrr berjalan mendekat dengan senyuman manis di bibirnya. Dia bisa melihat meja itu telah penuh dengan piring dan gelas yang di tata rapi juga banyak sayuran, buah-buahan dan hidangan lain di sana.

"Kalian sedang membuat barbeque?"

Antelop mengangguk semangat, "ternyata kau tahu barbeque!."

"Aku orang Castelli." Lyrr tertawa kecil, "bahkan aku berasal dari masa depan, makanan nya jauh lebih beragam dari sekarang ini."

Arneis mengiyakan, "baiklah baiklah. Lyrr, bisa kau tolong buatkan kentang tumbuk? Apa kau bisa?"

Lyrr mengangguk, "ibuku dulu sering membuatkan nya untukku ketika aku pulang sekolah."

Lyrr bergerak meraih kentang dalam keranjang lalu mulai membuat kentang tumbuk.

"Selamat pagi semuanya!" Suara ceria Carrie terdengar semangat. Wanita itu melangkahkan kaki menaiki geladak bergabung dengan anak buahnya.

"Selamat pagi nona Carrie!" Sapa semuanya.

Carrie berjalan mendekat lalu berhenti di sebelah Lyrr. "Selamat pagi ibu muda! Selamat pagi juga ponakan kecil!"

Lyrr tertawa, "selamat pagi bibi Carrie!"

Beberapa gadis berteriak kecil karena gemas.

"Aku jadi tidak sabar melihat bayi kecil itu lahir, dia pasti cantik." Angela berkata dan mendapatkan anggukan dari yang lain.

Nona Carrie mendudukkan dirinya di kursi dan menarik piring nya. Lyrr menyelesaikan kentang tumbuk nya dan meletakkan mangkuk itu ke tengah meja lalu duduk di sebelah Carrie. Akhirnya para gadis menyelesaikan panggangan nya dan ikut duduk di kursi.

Delisa memimpin, dia menepuk tangannya dan seketika semua orang terdiam. "Kita mengadakan barbeque tiap akhir pekan dan inilah saatnya. Jarahan kita selama seminggu ini lumayan, hanya saja tidak sebanyak Minggu lalu. Aku harap, di Minggu berikutnya semakin banyak harta yang bisa kita dapat kan!"

Semuanya bertepuk tangan. Lyrr memilih diam dan tersenyum, para gadis benar-benar mengerikan! Tidak ada bedanya dengan gadis gadis di sekeliling nya dulu.

Akhirnya semuanya mulai menyantap hidangan di atas meja dengan sukacita. Lyrr memainkan garpu nya, bingung harus mengatakan itu sekarang atau tidak. Dia sudah memikirkan hal itu sepanjang malam, meskipun ada banyak pertimbangan di hatinya.

Lyrr menarik nafas dan menghembuskan nya panjang. "Permisi, semuanya. Bisakah aku bicara sebentar."

Para gadis mulai berhenti makan. Mereka menatap Eren penasaran. "Ada apa Lyrr?" Psychi bertanya penasaran.

"Aku ingin mengatakan sesuatu. Atau lebih tepatnya, meminta tolong." Lyrr menggigit bibirnya, menundukkan kepalanya. Dia tidak punya pilihan lain!

Dia harus membuat para gadis menolongnya, dia sadar diri jika dia tidak bisa menjadi pahlawan seorang diri. Sejak dulu maupun sekarang, dia membutuhkan bantuan untuk melindungi banyak orang. Dan dia selalu membutuhkan bantuan untuk segalanya.

Carrie melihat kegelisahan Lyrr. Dia meletakkan garpu nya dan menatap Lyrr penasaran, "katakan saja."

"Mau... Maukah kalian membantuku menyelamatkan Ayahku? Ah, dan sahabat ku yang di culik?"

Hening. Para gadis terdiam. Janet membuka suara, "kami perompak jahat, bukan penyelamat baik hati. Kami memang menerima mu disini, bukan berarti kami mau mencampuri urusan pribadimu."

Lyrr sudah yakin dengan jawaban ini. "Aku tahu ini kurang ajar, tapi aku tidak tahu harus meminta pada siapa lagi..."

Arneis menggertakkan giginya, "Lyrr... Kamu tahu jika tidak ada hal yang gratis di dunia ini. Kami bekerja sebagai perompak setiap harinya karena uang. Membantumu hanya akan menjadi hal yang sia-sia. Kami tidak mendapatkan uang, dan malah harus mengeluarkan uang."

"Aku tahu, aku tentunya bukanlah orang yang tidak tahu diri." Lyrr berdiri, "yang akan kita selamatkan kali ini adalah raja. Jika kalian bisa membuatku memiliki hutang budi pada kalian, aku bisa memberikan salah satu wilayah kerajaan untuk bisnis kalian. Aku juga bisa mendanai bisnis itu. Kalian bisa membangun bisnis apapun tanpa di larang oleh pemerintah." Gigi Lyrr bergemelatuk, "kalian bisa membangun bisnis gelap... Yang mempergunakan lelaki sebagai sasaran, bukan?"

Dia terpaksa.

Jika tidak seperti ini, dia tidak akan bisa menggerakkan para gadis itu untuk sukarela membantunya. Nanti, dia akan mencoba membuka hati para gadis tentang tidak semua lelaki itu buruk dan berusaha untuk menggagalkan bisnis kotor itu.

Tampaknya janjinya itu membuat para gadis tertarik. "Ya ya! Kami mau! Itu pertukaran yang setimpal!"

Lyrr diam-diam tersenyum miris, jika dia tidak ingin ada korban lagi, dia benar-benar harus memutar otak untuk memperbaiki kesalahan yang baru saja dia lakukan ini.

TBC

Triple update karena udah lama gak update wkwkwk

Tertanda
IchaSunny

[S2] Reise des Licht Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang