[14] Hot Spring And Family

180 21 1
                                    

Lyrr tengah berendam di kolam air panas penginapan. Tubuhnya yang kaku seketika menjadi rileks dan segar kembali.

Lyrr hanya sendirian di pemandian ini karena saat ini tengah malam. Lyrr tidak bisa tidur, jadi dia memutuskan untuk berendam saja. Setelah adu cekcok melelahkan dengan Lian yang tidak terima Lyrr tidur bertiga di kasur bersama Sho dan Shui sementara dirinya di lantai sendiri, Lyrr merasa perlu membungkam bibir gadis itu dengan rantai sapi. Lian ini memang selalu rewel kalau tidak menyukai suatu keputusan, dia akan memperjuangkan keinginan nya bahkan meskipun membuat orang lain kesal. Seperti saat ini contohnya.

Lyrr memejamkan mata menikmati air panas yang menyelimuti tubuh mulusnya. Rasanya beban yang berada di pundaknya terangkat seketika, di gantikan dengan kenangan manis yang menyelubungi otaknya.

Seperti hari itu ketika dia, Arsen, Elazar dan Lian berendam di pemandian air panas untuk pertama kalinya.

"Aku tidak menduga pemandian ini benar-benar menyegarkan." Lian menciptakan air ke sana kemari dengan tawa abnormal seperti anak kerbau yang baru belajar berenang.

Elazar menatap kesal pada Lian, tapi matanya masih melirik berulang kali ke arah Lyrr yang waktu itu menggunakan kaos putih tipis yang memperlihatkan lekuk tubuhnya ketika di basahi air.

"Aku cukup terkejut karena pemandian umum begini buka secara mendadak. Baguslah, kita jadi memiliki waktu refresh sebelum memikirkan misi selanjutnya." Arsen tersenyum lebar, membuka pakaiannya hingga tubuh putihnya terpampang. Tidak mulus katena ada beberapa bekas luka di sana, tapi justru terlihat keren dan bugar meskipun tidak banyak otot di sana.

Lian berenang mendekat dan mengamati otot perut sahabatnya. Lian menyentuh perut itu, mengelusnya pelan lalu mengerutkan keningnya, "perut Elazar jauh lebih kekar dan berotot darimu." Lian melirik Elazar yang mengenakan kaos hitam yang cukup ketat memperlihatkan lekuk ototnya. Elazar sendiri asyik memperhatikan Lyrr hingga tidak perlu repot mendengar percakapan sahabat-sahabat nya yang lain.

Wajah Arsen merona malu, "aku hanya jarang olahraga."

Lian menjentikkan jari nya senang, "aku bisa membantumu olahraga intens setelah ini untuk mendapatkan otot lelaki idaman! Percaya saja padaku!"

"Percaya saja padaku, kau terus mengatakan kalimat itu pada setiap orang." Lyrr sendiri kebingungan kenapa dia malah menggerutu.

Lian tersenyum bangga, berdiri tegak dan membusungkan dadanya bangga, "tentu saja, karena aku adalah orang yang benar-benar di percaya, aku adalah tempat bergantung orang-orang!"

Lyrr mencibir mendengar kalimat itu. "Seakan kau benar-benar bisa memegang ucapan mu saja." Tapi pada akhirnya Lyrr menyesali ucapan itu.

Mendengar kalimat tidak sengaja yang Lyrr ucapkan itu ekspresi Lian yang awalnya cerah mendadak berubah terkejut dan langsung murung. Dia menunduk dan memainkan air tanpa mengatakan apapun.

Arsen merasa tidak enak hati, lalu dia dengan wajah gugup mencoba menyelamatkan situasi, "ah, tentu saja aku percaya Lian! Lian adalah orang yang benar-benar bisa di andalkan! Aku sangat percaya pada Lian!"

Lian tersentak lalu mengangkat wajahnya yang kini di penuhi binar kebahagiaan. Tanpa mengatakan apapun Lian menerjang Arsen dan memeluknya erat hingga keduanya tercebur ke air.

Arsen mencoba duduk dan membiarkan Lian duduk di pangkuan nya sambil memberikan kecupan-kecupan agresif di kedua pipi nya. Memeluk gadis itu lalu tersenyum lembut, "aku harap kita bisa terus seperti ini selamanya, hidup bahagia dan tenang. Tetap bersama selamanya dan tidak terpisahkan."

Lian berhenti mengecup pipi Arsen dan menenggelamkan wajahnya di leher sang sahabat yang sudah seperti keluarga baginya. "Aku juga."

Lyrr memilik harga diri setinggi gunung, tapi dia merasa sangat setuju dengan kalimat itu. Lyrr perlahan mengukir senyum tipis, "aku juga berharap begitu."

Elazar tersenyum lembut, lalu mendekat ke arah Lian dan Arsen, memeluk mereka tanpa mengucapkan apapun. Lian tertawa bahagia dan Arsen juga ikut tertawa.

Lyrr menahan senyum, tapi pada akhirnya tersenyum lebar. "Maafkan aku atas ucapan ku tadi, Lian." Lyrr akhirnya minta maaf.

Lian tersenyum lebar dan menarik tangan Lyrr hingga tersungkur ke depan dan menariknya memasuki pelukan mereka. Kini keempatnya berpelukan sambil tertawa bahagia, menikmati kehidupan bahagia yang entah mengapa cepat sekali berlalu.

Lyrr memeluk lututnya sendiri, perlahan air mata mengalir dari kedua matanya. Trauma nya tidak bangkit, justru dia merasa nyaman dan damai ketika mengingat kenangan itu. Kenangan itu adalah kenangan manis yang mampu membuatnya lega.

Lyrr menghapus air matanya. Seharusnya dia tidak boleh menangis mengingat kenangan indah. Lyrr sebagai gantinya memasang senyaman kecil, lalu memainkan air di jemari lembut nya.

Matanya akhirnya tertuju pada perut nya. Itu menggembung sekarang, Lyrr tidak sempat menghitung, mungkin usianya sudah empat minggu. Lyrr tertawa ketika membelai perut nya, dia tidak sendirian, dia mengingatkan dirinya. Ada anaknya, dan sekarang ada Lian juga. Apa yang harus dia khawatirkan?

Urusannya dengan Asher dan ending kematiannya adalah urusan nanti. Untuk saat ini, selamatkan ayahnya, lahirkan anaknya, dan membawa Scorpius untuk tinggal bersamanya. Selebihnya Lyrr tidak akan memikirkannya untuk saat ini.

Lyrr bergumam lembut pada baby bump nya, "ibu berjanji akan melahirkan mu kedunia. Ibu sangat menantikan kehadiran mu, karena itu, tetaplah kuat hingga kau lahir. Aku mencintaimu."

"Ya, memang dia harus lahir ke dunia yang indah ini! Aku tidak sabar membawanya berkeliling hutan cahaya!" Lian tiba-tiba sudah berdiri di belakangnya.

Lyrr mendengus, tidak heran lagi.

Lian bergabung dengannya masuk ke dalam kolam. Mata Lian tertuju pada perut Lyrr. "Sekarang kau sudah bisa menceritakan padaku semuanya kan? Itu anak Asher, kau berhasil menaklukkan nya kali ini."

Lyrr mengangguk, "seperti yang kau duga. Ini memang anak Asher. Oh, omong-omong ini bukan paksaan, jadi tenang saja."

Lian mengangkat bahu, "aku senang kau sudah punya keluarga kecil sendiri sekarang. Dulu, aku ketakutan untukmu. Aneh ya? Sebegitu takutnya aku kau mati tanpa menikah, tanpa memiliki anak yang lucu, tanpa suami yang mencintai mu. Padahal aku sendiri juga di ambang kematian sebagai perawan." Lian terkekeh kecil.

"Padahal kau sendiri yang menolak Rex ketika dia menyatakan perasaannya padamu."

Wajah Lian sendu, "kau tahu sendiri, Lyrr. Rex menyatakan perasaan padaku ketika aku memutuskan untuk mengikuti mu berkhianat pada guild. Sementara dia adalah pria yang sangat setia pada guild. Dan, rencana akhir kita berujung kematian kita sendiri, bagaimana bisa aku membawa perasaannya ke kematian ku? Meninggalkan nya begitu saja dengan status kekasih yang saling mencintai? Itu lebih tragis daripada ketika cintanya ku tolak kemudian aku bisa mati tanpa beban."

"Rex tulus mencintaimu. Ketika kau mati, dia juga bunuh diri." Lyrr memberi tahu satu rahasia yang tidak Lian ketahui.

Lian tidak menunjukkan reaksi apapun, seakan sudah menduga.

"Dia mencintai mu. Hanya saja dia adalah orang yang terlalu datar hingga tidak pandai mengungkapkan apa yang dia rasakan. Dia sangat mencintai mu. Sangat cinta hingga bodoh untuk bunuh diri."

"Begitu juga Elazar padamu kan?" Kali ini Lian. Lian melirik Lyrr yang terdiam. "El mencintai mu juga, dan kau tahu itu."

"Kami saudara tiri. Aku tidak segila itu mau mau saja dengan saudara tiriku sendiri." Lyrr menggeleng, "aku tidak mau."

"Aku mengerti." Lian bersandar di dinding kolam, "tapi setidaknya kau memiliki orang kau cintai di kehidupan ini."

"Meskipun di masa lalu dia membunuhku." Lyrr bergumam.

"Kau tahu aku tidak akan membiarkan itu kan? Maksudku, hey, kita tidak sebodoh itu untuk jatuh ke lubang yang sama. Kita jelas tahu akhir hidup kita yang lalu, maka kita harus mengubahnya sepenuhnya! Ini hidup kita, bukan milik orang lain."

"Seperti biasa kau positif ya." Lyrr tertawa.

Lian tiba-tiba memeluk nya, memeluk dengan hangat tanpa mengatakan apapun. Lyrr juga hanya diam membiarkan dirinya di peluk.

"Lyrr, tetap hidup untukku ya? Karena hanya kau satu-satunya keluarga ku sekarang."

TBC

Yeah, update lagi nih ges muehehehe

[S2] Reise des Licht Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang