Satang hendak mengambil gitarnya untuk mencoba satu lagu favoritenya. Belum sempat memetikkan senar gitarnya, suara berisik dari luar kamarnya mengganggu konsentrasinya.
Satang menghela nafas gusar. Lagi batinnya, ini mungkin sudah kesekian kali dalam sebulan penuh. Setiap ia ingin bernyanyi, nyanyian kacau dari luar menganggunya.
"bisa diem ga, suara lu jelek!" kini Satang berteriak dari jendela kamarnya. Berharap orang yang berada disebrang mendengarnya.
Winny—tetangga yang menganggu Satang dengan suaranya— mengintip, melihat dari mana asal suara itu. Saat tau itu berasal dari Satang tetangganya ia cuman menatap tanpa ekspresi.
"suka-suka gua lah!" jawabnya kemudian. Lalu kembali keposisinya dan membuat keributan yang lebih mengesalkan.
Satang berdecak kesal. Winny memang menyebalkan sejak lama, terhitung sudah 3 tahun Satang pindah kesini dan mereka bahkan tidak pernah berbicara satu sama lain.
Awal pindah setiap kali Satang mencoba menyapanya, tetangganya itu hanya akan acuh, dan memasang wajah menyebalkan.
Dan itu terus berlanjut hingga saat ini. Padahal sekarang mereka berada di satu sekolahan yang sama. Yang lebih sialnya lagi, Satang harus satu kelas dengan Winny saat naik kelas 2 SMA.
Sekarang Satang merasa hidupnya penuh dengan kesialan, kesepian karna tidak mudah bergaul adalah salah satunya. Dulu awal kepindahan, Satang memberanikan diri untuk mengajak Winny berteman berharap jika pemuda itu bisa menjadi temannya. Nyatanya ia mendapat penolakan.
"huft" Satang menghela nafas panjang. Lelah mengahadapi sosial yang menurutnya sangat menguras tenaganya.
Tiba-tiba rasa dingin menyapa pipinya. Satang membuka matanya, mendapati Winny disana. Dengan sebotol kaleng cocacola, bukan favoritenya sebenarnya tapi Satang tetap mengambilnya.
"pulang bareng gua" cuman itu kalimat yang Winny ucapkan lalu pergi meninggalkan Satang yang masih bingung.
Tidak lama, ponsel Satang berdering menampilkan wajah ibunya disana.
"halo ma"
"sayang.. Maafin mama ya, ini mendadak banget. Mama harus susulin papa kamu ke Paris jadi kamu mama tinggal sama Tante Namtan nanti tinggal dirumahnya. Mama udah minta tolong juga ke Winny buat jagain kamu. Oiya mama udah ngirim jajan tambahan buat kamu itu mama lebihin nanti dibagi sama Winny ya"
Satang terdiam sebentar "ma kan aku bisa jaga diri sendiri, kenapa mama nyuruh Winny jagain aku?".
"emang kenapa sih? Mama butuh informan selama jauh kamu tuh pasti susah dihubungi" diseberang Mama Satang memberikan pembelaan.
"maluuu ma, udah gede juga ini. Yaudah, tapi mama pulangnya cepetkan" ujar Satang akhirnya menerima keputusan mamanya.
"mama ga yakin, mama usahain ya sayang. Sama tante namtan dulu ya" Winny mengangguk, menerima tawaran mamanya.
Sekarang tidak heran jika Winny tiba-tiba mengajaknya pulang bersama. Satang pikir, tetangganya itu keserupan jin ifrit dan tiba tiba baik padanya. Ternyata, dia sudah memiliki perjanjian tidak tertulis dengan mamanya sendiri.
Tbc
Ini WinnySatang sih sejujurnya. Tapi kalo kalian bukan Wintang tapi mau baca ya sok silahkan, tapi ini Wintang ya ges. Soalnya gue lagi fall for this ship. Keknya malah udah nyusruk kali ya gue ke kapal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
housemate - winnysatang
FanfictionSatang itu punya tetangga yang ga dia suka. Cowo aneh yang tiap malam genjreng genjreng gitar sambil ngerap gajelas namanya Winny. Secara tiba-tiba, Satang dititipkan oleh orangtuanya kepada keluarga Winny karna punya urusan selama sebulan. Jadi sel...