5.

1.1K 159 32
                                    

"Kamu hari ini bawain ini buat Satang ya, hari ini dia mau audisi"
"Udah kek anak sendiri banget nih diliat-liat"
"Mama juga buatin buat kamu"

Winny hanya menggeleng menatap tingkah ibunya. Sejak keguguran beberapa tahun yang lalu, ibunya memang senang merawat orang. Terutama membuatkan makanan warna warni yang sangat menggugah selera.

Karna kesukaannya membuat makanan makanan cantik ibu Winny memutuskan untuk membuka sebuah restoran Jepang dan beberapa toko roti dibeberapa titik dikota.

Sesuai dengan perintah Ibunya, Winny menunggu Satang didepan gerbang rumahnya.

Tidak lama wangi parfume tercium, Winny sedikit mengintip dan menemukan Satang yang sedang berjalan keluar gerbang rumahnya.

"Ini dari nyokap gue, katanya biar lu ga gugup"
"Oh.. bilang makasih ke mama ya"

Udah kek mama sendiri aja manggil nyokap gua pake mama Winny berucap dalam hati.

"Iya.. hm... good luck"

Winny lalu pergi, dirinya menghembuskan nafas kasar setelah mengatakannya. Butuh perjuangan sepertinya.

Sementara Satang menatap Winny dengan semburat panas dipipinya. Dan satu tamparan Satang daratkan pada pipinya agar sadar.

"Sadar anjing"

Tak lama, Dunk datang menjemputnya. Sebagai perwakilan dia memang penanggung jawab untuk audisi Satang. Memastikannya untuk siap dan tidak kekurangan apapun.

Waktu berlalu sudah cukup lama, sejak jam makan siang Winny selalu memperhatikan jam. Waktu masi cukup lama agar bel pulang sekolah berbunyi tapi ia akan menunggu dengan sabar.

Seorang perempuan cantik sedang berdiri disebuah cafe, matanya menoleh kesana kemari mencari seseorang. Tepat pukul 3 sore yg ia tunggu datang, ia mendengus dan melipat tangannya.

"Winny lo lama banget"
"Maaf ya tadi harus keruangan kepsek dulu disuruh guru"
"Yaudah dimaafin, ayo masuk panas nih"

Winny membukakan pintu lalu mempersilahkan gadis itu masuk duluan. Yang dibales dengan tatapan memutar.

Ditempat lain, Satang terduduk diam audisinya sudah selesai tepat sejam yang lalu. Namun perasaannya masi sangat kacau.

Ia kecewa, audisi yang sudah disiapkannya jauh-jauh hari bahkan tidak lolos pada tahap pertama. Padahal dia sudah sangat bekerja keras.

"Melamun aja"

Satang melemparkan senyum hambar pada Joong yang datang menyusulnya atau lebih tepatnya menyusul kekasihnya Dunk.

Tapi ia juga khawatir dengan Satang. Ia tau bagaimana juniornya ini sangat berkerja keras selama beberapa bulan ini. Selalu datang tepat dan pulang paling belakangan hanya untuk berlatih keras.

Tapi hasil tidak sesuai dengan yang mereka harapkan.

"Satang, gagal itu soal biasa. Di setiap kompetisi, disetiap audisi bakal ada yang kalah dan ada yang lolos atau menang"

"Bener, kamu gagal hari ini bukan berarti kamu ga mampu. Kita yang liat kamu selama ini tau kamu lebih dari mampu"

Dunk yang ntah sejak kapan berdiri disana ikut menambahkan.

"Lu boleh luapin sedih lu hari ini, lepasin aja. Tapi janji besok lu harus semangat, kita babat lagi semua audisi abis ini. Abang sama Dunk ga bakal bosen nemenin lu"

Air mata Satang sudah diujung, namun ia begitu mampu menahannya agar tidak terlihat lemah didepan dua mentornya ini.

"Kita tinggalin kamu, nangis kalo mau nangis, dan bekal yang dikasi ke kamu jangan lupa dimakan. Nanti yang buat sedih kalo bekalnya masi utuh"

housemate - winnysatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang