3
'Jaemin, cepatlah. Aku ingin Alpha.'
'Kau tidak lihat kalau dia bahagia dengannya? Siapa itu. Jeno kalau tidak salah.'
Orion mendengus, 'Lalu kenapa?! Kita yang lebih berhak atas Mark. Moon Goddess menakdirkan Mark untuk kita, bukan untuk Jeno.' balasnya kelewat kesal, 'Dapatkan Alpha kembali Jaemin. Aku yakin dia akan lebih memilih kita, bukan pria itu.'
Jaemin mengusap wajahnya kasar. Dia menatap Haechan dan Renjun, "Berapa lama Mark berhubungan dengan Jeno?"
Kedua pelayan pribadinya itu saling menatap, sebelum mereka menatap Jaemin.
"Kalau tidak salah, mereka mau tiga tahun." jawab Renjun, dia memelankan suaranya. "Nona Yara tidak pernah suka dengan Tuan Jeno, dia selalu menghindari Alpha saat ada Tuan Jeno."
"Tuan Jeno sudah berkali-kali mencoba mendekati Nona Yara, tapi tidak pernah bisa. Dan lagi, Nona Yara bukan anak yang mudah bergaul. Dia bahkan tidak pernah tertawa selebar itu dengan orang lain. Makanya, kami cukup kaget saat dia mudah tertawa dan sangat cerewet denganmu." jelas Haechan, panjang lebar.
Jaemin mengangguk mengerti. "Padahal kemarin, pandangan pertamu tentang Yara adalah, bocah kurang ajar yang suka seenaknya." gumam Jaemin.
"Luna?"
Jaemin mendelik ke arah Haechan, "Jangan memanggilki Luna!"
"Eoh? Kenapa? Kau 'kan calon Luna. Semua sudah tau, kau itu matenya Alpha." Renjun menjelaskan polos.
Jaemin menghela napas, dia menggaruk pelan pipinya. "Dari mana mereka tau aku matenya Mark?"
"Selama ini, Alpha tidak pernah menyentuh orang lain, hanya Tuan Jeno. Dan kemarin, tato kalian terlihat. Kau tidak sadar, tato di leher kalian?"
Mendengar penjelasan Haechan, Jaemin langsung menyentuh lehernya. "Aku belum ditandai, kenapa tandanya muncul?"
"Kan memang begitu," Renjun menghela napas. "Tato memang akan muncul saat kau menemukan matemu, dan saat kalian saling menandai, tatonya akan berubah warna dan ada sedikit tambahan."
"Tatoku berbentuk apa?"
"Bulan sabit." jawab Haechan, "Alpha juga begitu. Sama, tidak ada yang berbeda sedikit pun."
Jaemin membenarkan letak bajunya, "Di mana Yara? Aku ingin bertemu dengannya."
"Nona Muda ada di lapangan panah."
"Panah?"
"Anggota kerajaan diwajibkan untuk bisa memakai senjata, minimal satu. Dan Nona Muda memilih panahan." jawab Renjun.
Jaemin mengangguk, "Antarkan aku ke sana."
Keduanya mengangguk. Mereka mengantar Jaemin ke lapangan panahan. Ada beberapa orang juga yang berlatih, sedangkan Yara hanya latihan di hari senin dan kamis.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRESCENT (MOON) ✔
FantasyCrescent moon. Saat bulan sabit muncul, semuanya berubah. Cinta dan takdir seolah mempermainkan mereka. Jaemin hanya butuh satu alasan agar dia menerima Mark sebagai matenya. Karena sebenarnya, mate seolah tidak ada harganya. "Jangan sampai aku meny...