16
Jaehyun berjalan menyusuri lorong academy. Dia tadi beberapa kali bertanya pada murid yang ia lewati. Yangyang ternyata sesekali mengajar, dia asisten salah satu pengajar.
Sampai di depan sebuah ruangan, pintu terbuka. Banyak muid yang keluar sembari mengobrol. Jaehyun melirik ke dalam, tersenyum tipis saat melihat Yangyang tengah membereskan buku-bukunya.
"Yangyang, benar?"
Yangyang menoleh, melihat seorang pria yang menurutnya tidak asing. Dia mengangguk, kelas sudah kosong. Hanya ada mereka berdua.
"Aku ingin bertanya sesuatu tentangmu. Ini cukup penting."
Yangyang diam. Menatap Jaehyun yang berdiri beberapa langkah di depannya. Pasti alasan Jaehyun bertemu dengannya sangat penting, mengingat pria itu langsung menemuinya.
"Kita bicara di sini, atau di mana?"
"Di sini saja, aku hanya akan bertanya dua pertanyaan saja." balas Jaehyun, dia menutup pintu ruang kelas. "Pertama, kau benar-benar matenya Jeno?"
Yangyang mengernyit, "Dari mana Anda tau itu?"
"Jaemin. Dia yang mengatakannya." jawab Jaehyun, "Jadi, benar? Dia matemu?"
Yangyang menarik napasnya dalam-dalam, dia mengangguk. "Iya, dia mateku. Tapi sejak pertama kali Jeno pergi ke istana empat tahun lalu, tingkahnya mulai berubah. Kami sama-sama tau kalau kita itu sepasang mate, tapi Jeno mengatakan dia tidak menyukaiku. Dia menyukai Alpha."
"Sangat tiba-tiba?"
"Iya, sangat tiba-tiba. Awalnya aku tidak mengerti, tapi aku baru sadar, Ibunya itu adalah seorang penyihir hitam. Aku pernah mencuri dengar, kalau Jeno terkena sesuatu."
Jaehyun mengangguk. Tanpa bertanya, Yangyang menjawab semua pertanyaannya.
"Apa kau tau, Mark terkena guna-guna oleh Jeno?"
Yangyang membulat, dia menatap Jaehyun tidak percaya. "Jadi benar? Jeno melakukan sesuatu pada Alpha?"
Jaehyun mengernyit, "Maksudmu? Kau tau tentang hal ini?"
"Aku tau," Yangyang mengangguk. "Aku mencuri dengar, Jeno mendapatkan sesuatu dari Ibunya. Seperti bubuk tapi aku tidak tau untuk apa."
Jaehyun mengangguk, "Kau mau bekerja sama denganku? Kau pasti ingin bersama Jeno, 'kan?"
Yangyang tidak langsung menjawab. Jaehyun jelas menawarkan sesuatu yang selama ini dia inginkan.
"Aku tidak memaksa, tapi cukup cari tau apa yang Ibunya Jeno rencanakan untukku, Doyoung dan Jaemin. Aku tau, mereka merencanakan sesuatu untuk kami."
"Tapi... Ini akan sulit. Semua pergerakanku di rumah mereka dapat dilihat dengan mudah. Ibunya itu penyihir hitam, dan tingkatnya juga sudah berada di atas." jelas Yangyang, "Sebelum Anda mendapatkan jawaban, mungkin aku sudah akan mati lebih dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
CRESCENT (MOON) ✔
FantasíaCrescent moon. Saat bulan sabit muncul, semuanya berubah. Cinta dan takdir seolah mempermainkan mereka. Jaemin hanya butuh satu alasan agar dia menerima Mark sebagai matenya. Karena sebenarnya, mate seolah tidak ada harganya. "Jangan sampai aku meny...