01 : Again.

1K 41 2
                                    

————

Yang Jia terbangun lagi dan lagi ditengah tidurnya karena mimpi yang begitu menghantui nya. Kali ini Jia mendapatkan suatu clue. Besok ia akan pergi ke tempat dimana awal mula mimpi ini terjadi.

“Mulai besok, Yang Jia jadi detektif dadakan.” monolognya sambil melihat ponselnya yang terletak di meja nakas samping tempat tidurnya.

Kalian pasti terheran perihal mimpi apa yang sedang dialami oleh Jia. Baiklah mari kita mulai menelisik bersama apa arti dibalik mimpi ini.

Awalnya pada bulan Juni ditanggal 7, Jia tidak sengaja bermimpi bertemu dengan sesosok laki-laki bertubuh tinggi dan rupawan, Jia bertemu laki-laki itu di sebuah apotik kecil di sudut kota. Awalnya memang Jia merasa itu hal wajar karena bisa saja dia memimpikan hal random — tapi salah, esoknya Jia malah kembali memimpikan laki-laki yang sama sekali tidak ia kenal.

Di hari kedua Jia berjumpa disebuah mini market yang dekat dengan rumah sahabatnya, mulai di hari kedua Jia memutuskan untuk mencatat segala tentang mimpinya di sebuah buku khusus dengan judul “stranger”

Dan tebak apa yang lebih gila dari malam pertama dan keduanya? Ya malam ketiganya ia juga memimpikan hal serupa, tapi hari ini ia bermain kerumah laki-laki tersebut tapi tak tahu dimana letaknya.

Jia sudah mencari artinya di internet, tapi Jia tidak percaya hal yang tidak mungkin. Ada dua kemungkinan yang terjadi, cuplikan mimpi itu bisa jadi dari kehidupan sebelumnya atau bahkan masa depan nya.

Dan hari ini, Jia berniat untuk mengunjungi apotik yang beberapa kali pernah Jia datangi, dengan memakai pakaian yang sama yaitu sebuah dress bermotif bunga-bunga dan dibalut cardigan putih, Jia bergegas turun setelah sebelumnya ia izin kepada sang ibu untuk telat sedikit membuka toko bunga.

Yang Jungwon menatap bingung kearah sang kakak yang terlihat terburu-buru, padahal jam masih menunjukkan pukul sembilan pagi.

Jia berjalan kearah halte bus tepat beberapa meter dari cafe dan toko bunga milik ibunya yang masih tutup. Jia duduk di atas kursi panjang menunggu bus yang akan datang sepuluh menit lagi.

••••

“Jia, percuma kan lagian kenapa bisa percaya sama mimpi sih?” ujarnya pada diri sendiri sambil kakinya menendang kerikil dengan kesal.

Jia sudah duduk di cafe samping apotik yang muncul di mimpinya, awal mula sebuah mimpi yang terajut seperti cerita, memang betul harusnya ia tidak usah menganggap mimpi itu dengan serius, tapi kenapa selama tiga bulan terakhir ini ia selalu memimpikan laki-laki yang tidak dikenalnya itu, tapi Jia sudah tahu wajahnya! Apa ini semua karena Jia merasa kesepian ya, sebab selama hidupnya ia tidak pernah menjalin hubungan dengan laki-laki, tapi memang terkadang ia merasa iri dengan teman-temannya yang selalu bercerita tentang kekasihnya, sedangkan ia hanya bisa mendengarkan.

Kini kakinya berjalan di taman, ingin menghabiskan waktu sedikit lebih lama, setelah berjalan sekitar lima menit akhirnya Jia memutuskan untuk duduk terlebih dahulu, menikmati semilir angin yang menabrak halus surainya yang tergerai.
Jia kembali menyeruput minuman matcha yang sebelumnya ia beli, sesekali terkekeh saat menyaksikan anak-anak kecil yang tengah bermain ayunan.

“Kak! Ayo pulang ini toko rame banget!” ujar Jungwon dari sebrang telpon, Jia menghela nafas kemudian segera berlari dengan kekuatan penuh, untung saja taman nya tidak terlalu jauh dari letak rumah dan tokonya.

Stargazing, Park Sunghoon. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang