06 : Story time

461 38 7
                                    

Happy reading, jangan lupa klik bintangnya yaa!


Yang Jia kini tengah terbaring diatas kasur empuk nya, dengan isi kepala yang melayang ke segala penjuru. Masih terbayang bagaimana misteri bisa mempertemukannya dengan Sunghoon, sosok dalam mimpinya yang dengan penuh keajaiban bisa bertemu di dunia nyata.

Bolehkah Jia berharap jika kilasan mimpi yang tersusun begitu apik di memori dan buku mimpinya itu menjadi kenyataan? Pasalnya di mimpi itu ia bahagia sekali, bahkan mimpinya itu sudah terlalu jauh bahkan ia menikah dengan Sunghoon.

Bagaimana bisa mimpi dua orang yang tadinya tidak saling mengenal bisa terhubung? Jia tipe orang yang percaya dengan adanya cupid, tapi ya tidak se─ plot twist ini. Semuanya terlalu sulit untuk otak kecilnya.

Jia yang tengah mengigit kuku jarinya itu terkejut kala deringan ponsel memasuki rungunya, tanpa sadar Jia langsung mengangkat panggilan video tersebut dan muncullah sosok tampan nan rupawan.

Jia yang terkejut lansung mengambil boneka kelinci yang berada di sampingnya guna menutupi sebelah wajahnya yang polos tak memakai riasan. Sunghoon yang melihatnya tersenyum dengan jari-jari yang merapihkan rambut hitamnya.

Demi Tuhan Sunghoon kenapa bisa sangat tampan seperti ini?! Tolong siapapun selamatkan Jia yang rasanya bisa tenggelam pada ketampanan Sunghoon yang diluar nalar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Demi Tuhan Sunghoon kenapa bisa sangat tampan seperti ini?! Tolong siapapun selamatkan Jia yang rasanya bisa tenggelam pada ketampanan Sunghoon yang diluar nalar.

“Hai?” sapa Sunghoon dari sebrang sana sambil melambaikan tangan, Jia tersenyum malu-malu lalu ikut melambaikan tangan.

“Hai,”

Sunghoon memperhatikan penampilan Jia yang terlihat polos dan lucu, terkadang Sunghoon mengira jika Jia masih anak remaja karena wajahnya yang awet muda, ditambah riasan wajahnya yang terlihat natural menambah kesan lucu dan polosnya.

“Kamu udah mau tidur?” tanya Sunghoon takut jika ia menganggu waktu istirahat Jia.

“Belum kok.”cicit Jia pelan, tidak tahu tapi ia saat ini tengah tersipu malu, bagaimana tidak karena saat ini tatapan Sunghoon hanya tertuju padanya.

Jia diam-diam mencuri pandang pada layar ponsel nya sebab Sunghoon benar-benar tidak bisa diabaikan, dia sangat terlihat tampan dengan kacamata itu, rasanya Jia bisa jatuh cinta detik ini juga.

“Jadi mau cerita, atau nanti aja?” tanya Sunghoon sambil jari telunjuknya memainkan surai nya, pilihan terbaik mungkin menunda dulu untuk cerita karena Jia terlihat begitu lelah.

“Nanti aja ya,” ucap Jia sambil tersenyum kecil, bayangkan jika ia memiliki kekasih seperti Sunghoon apa tidak mati berdiri Jia karena ketampanannya, begini saja ia sudah lelah dengan debaran jantungnya.

“Oke, kamu istirahat deh.” ujar Sunghoon sambil tersenyum karena Jia yang terlihat menggemaskan dengan piyama dan boneka kelinci putihnya.

Jia benar-benar masuk dalam tipe idealnya, Sunghoon suka dengan sifat dan bagaimana Jia berpakaian, menurutnya Jia benar-benar terlihat cantik saat memakai dress, rasanya begitu pas. Tapi karena itu Sunghoon juga sedikit penasaran bagaimana tampilan Jia jika memakai jeans.

Stargazing, Park Sunghoon. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang