02 : And then i met you.

829 46 6
                                    

jangan lupa vote dan komentar nya ya
Happy reading!

Minggu pagi, rumah dengan dua lantai itu kini penghuninya sudah terbangun semua, padahal jam masih menunjukkan pukul delapan pagi tapi semua sudah rapih tinggal menunggu untuk sarapan.

Jia tengah menata alat-alat makan diatas meja, sedangkan sang ibu tengah memasak sarapan, beginilah setiap paginya di rumah mereka, sang ayah yang bekerja dan Jungwon yang masih sekolah, minggu ini Jungwon akan berangkat pagi untuk belajar bersama karena sebentar lagi adiknya itu akan lulus dan berusah masuk ke Universitas impiannya, dan Jungwon mengambil jam pagi agar pulangnya bisa lebih cepat dan membantu di toko.

••••

Jia dan ibunya turun dari mobil tepat didepan dua bagunan yang dijadikan satu, Jia melambaikan tangan kearah ayahnya yang mengemudikan mobil menjauhi toko.
Sedangkan sang ibu sudah membuka pintu cafe dan segera menyiapkan kebutuhan.

Sedangkan ia baru saja mulai berjalan mendekati pintu toko bunganya, lalu tangannya menyalakan saklar lampu, tak lupa didepan tokonya ia menaruh meja kecil dengan sebuah vas transparan yang diisi sebuket bunga.

"Selamat pagi, ada paket bunga."

Mendengarnya Jia langsung berlari dan mengambil kardus lumayan besar itu setelah mengucapkan terimakasih. Jia menaruhnya diatas lantai lalu mulai membukanya, ia menghela nafas lega karena stok bunga yang habis bisa diisi kembali.

"Awh," Jia meringis sambil mengusap daerah bahu kanannya yang terdapat lebam biru dan sedikit lecet itu dekat dengan tukang selangka, akibat dirinya menabrak tubuh orang kemarin, tapi rasanya seperti menabrak barang keras.

Jia menggeser kesamping tali kecil dress nya agar tidak mengenai luka lecetnya. Padahal semalam ia sudah mengompresnya dengan air dingin.

Jia mengambil alat khusus untuk mematahkan duri-duri yang ada di tangkai bunga mawar, setelahnya ia memotong uujung tangkainya sebelum ia masukan kedalam vas bunga yang sudah di isi air dan vitamin. Hampir satu jam Jia sibuk membuka bunga-bunga baru dan menatanya, setelahnya ia mengambil pembersih kaca agar bersih.

Jia mengambil segelas air mineral dari cafe ibunya, dan menegaknya hingga tandas.

"Oh unnie!" seru Jia saat matanya melihat kearah Nayoung yang usianya terpaut dua tahun diatasnya.

"Wah memang beda ya, semenjak menjadi florist kamu jadi sering pakai dress." ujar Nayoung sambil memeluk Jia yang tertawa.

Jia melanjutkan obrolan itu sambil menatap Nayoung yang tengah menata beberapa loyang cake ke dalam etalase.

"Jia itu ada pembeli." ujar ibunya sambil menunjuk kearah toko bunga, dengan cepat Jia berlari.

••••

"Iya eomma, sebentar lagi aku pulang." suara lembut nan halus itu berucap dengan seseorang disebrang telpon.

Tubuhnya langsung bangun dari duduknya, laki-laki dengan tubuh tinggi semampai itu berjalan dengan santai sesekali jari jemarinya membentulkan letak rambutnya yang jatuh menjuntai.

"Hey bro!" tubuhnya terhuyung ke samping saat temannya datang dan merangkul bahunya.

"Lo udah mau pulang?" tanya laki-laki bernama Jake itu, saat melihat temannya itu sudah beranjak.

"Iya, kerjaan udah selesai semua."

Jake menghelas nafas malas, masih tiga puluh menit lagi sebelum Jay datang, mereka bertiga memeliki project kerja bersama, sama-sama mengambil jurusan bisnis dan entah ide siapa tapi mereka memutuskan untuk merintis bersama.

Stargazing, Park Sunghoon. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang