04 : Hairpin

730 47 18
                                    

Jangan lupa vote dan komentar nya!♡

••••••••



Setelah kejadian hairpin tadi Sunghoon sedikit canggung dan beralih bangkit sambil memegang kamera nya, mencari sudut yang bagus untuk ia potret. Jangan tanya kenapa ia bisa berbuat seperti itu, karena pada dasarnya ia juga tak paham apa yang sudah dilakukannya, spontan saja tadi dia membeli hairpin dan memakaikan nya.

Jia menatap kearah punggung Sunghoon yang berjalan menjauh, rasanya seharian menatap punggung itupun ia tak akan bosan. Jia berdecak kagum sebab Sunghoon hanya memakain kemeja putih dengan motif garis lipatan dan bawahan celana bahan hitam, tapi rasanya begitu mewah, beda sekali ya mungkin karena Sunghoon model juga, jadi pakaian apapun yang dikenakannya akan terlihat begitu pas sesuai tempat.

"Yang ini kayak gini kan?" tanya Jake sambil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang ini kayak gini kan?" tanya Jake sambil. melipat kertas cellophane berwarna abu-abu itu, Jia menganggukan kepalanya.

"Kenal Sunghoon udah lama?" tanya Jake membuka obrolan yang seru.

"Belum, aku baru kenal dua hari yang lalu itupun karena Sunghoon memesan bunga di toko." jelas Jia membuat Jake menganggukkan kepalanya.

"Menurutmu Sunghoon orangnya seperti apa?"

Jake menatap kearah Jia meninggalkan sejenak buket bunganya, Jia terlihat berpikir sambil menatap kearah Sunghoon dengan bibir tersenyum.

"Orang yang irit bicara, aku belum bisa menilai lebih jauh karena aku belum tahu juga kan." ucap Jia dengan mata yang masih menatap kearah Sunghoon yang sedang memotret bunga.

"Betul! Sunghoon kalo didekat orang baru pasti irit bicara padahal bibirnya itu cerewet." mendengar ucapan Jake membuat mata Jia fokus mendengar kata yang akan Jake ceritakan.

"Tapi tadi aku kaget karena hairpin," ujar Jake sambil terkekeh renyah.

"Terlihat kaku ya? Tolong dimaklumi ya karena Sunghoon tidak pernah melakukan kontak fisik dengan perempuan seusia nya."

Jia terkejut dan sedikit merasa bersalah karena tadi ia memegang jari Sunghoon, pasti rasanya tidak nyaman ya.

"Kenapa? Bukannya Sunghoon seorang model ya? Pasti pernah dong satu project bareng perempuan."

Jari telunjuk Jake bergerak tanda ucapannya salah.

"Salah, Sunghoon itu selalu nolak project yang mengharuskannya bersama perempuan, entah kenapa tapi Sunghoon paling hanya berbincang dengan perempuan lewat chat?" Jake berucap sambil memotong pita berwarna merah.

Jia menatap kearah Sunghoon lagi, kenapa cerita Jake membuat Jia sangat dihantui rasa penasaran, pasti banyak sekali project yang ditolak Sunghoon.

Sunghoon merubah arah bidikannya dan tak sadar jika arah itu malah membidik tepat ke wajah Jia yang tengah menatapnya dengan wajah melamun, Sunghoon termangu sambil menatap balik Jia lewat dari kameranya, dan Sunghoon memotret Jia lebih dari tiga kali, sebelum akhirnya Sunghoon kembali mengalihkan kearah lain dengan sudut bibir tersenyum.

Stargazing, Park Sunghoon. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang