the rain

194 31 0
                                    

Hayuu vote sebelum lanjut:)

Lagi-lagi langit diatas sana begitu gelap, bintang tak menampakkan presensinya bulanpun tenggelam dalam awan hitam yang tersebar di langit siap mengeluarkan tetesan air untuk membasahi seoul.

Melihat akan segera turun hujan Jennie dengan cepat menuju kasir untuk membayar belanjaannya. Beberapa bahan kue yang dititip oleh ibunya.
Setelah selesai Jennie melangkah menuju halte bus, menunggu kendaraan besar itu datang untuk membawanya pulang kerumah.

Jennie mendaratkan bokongnya dibangku halte ikut bergabung dengan dua orang wanita yang juga menunggu kedatangan bus. Ia mengecek handphonenya kemudian berdecak kesal setelah menyadari sebentar lagi benda persegi itu akan mati karena kehabisan baterai. Merasa sedikit bosan menunggu Jennie mengeluarkan kotak susu strawberi dari dalam plastik belanjaannya, menikmati dengan tenang minuman manis berwana pink favoritnya.

"Kita naik taksi saja, hujan sebentar lagi turun, sepertinya akan deras"

Mendengar ucapan wanita disebelahnya, Jennie ikut mendongak melihat keadaan langit yang terlihat makin gelap. Bahkan angin mulai bertiup kencang membuat rambutnya yang tergerai jadi berantakan.

Kini mata Jennie mengikuti taksi yang baru saja pergi membawa dua wanita yang menunggu bersamanya tadi.

Jennie nampak gelisah. angin tak berhenti bertiup seolah menakut-nakutinya membuat pemilik mata kucing itu bangkit dari duduknya mendekat pada jalan, mengecek apakah ada taksi yang mendekat kearahnya. Sayang sekali kendaraan roda empat yang identik dengan warna putih orange itu tak menunjukkan presensinya. Kalau handphonenya tidak mati kehabisan baterai Jennie sudah pasti memesan taksi online saja. Sial sekali.

Jennie baru saja ingin berbalik kembali pada bangku halte jika saja sebuah mobil yang melewatinya beberapa meter disana tiba-tiba berhenti. Mobil itu berjalan mundur kemuadian kaca jendela pengemudinya terbuka menampilkan wajah pri yang tak asing untuknya.
Pria yang beberapa hari yang lalu suka sekali membuatnya kesal.

"Hai cantik, kita bertemu lagi"

Disana Jungkook tersenyum lebar membuat Jennie bergidik melihatnya. Bagaiamana tidak kalau dilihat senyuman Jungkook itu layaknya pria cabul yang kesenangan karena  melihat wanita sedang mengangkang dihadapannya, dan jangan lupakan Jungkook memanglah pria mesum yang membuat Jennie bersikap waspada.

"Sedang apa? Sebentar lagi hujan".

" Ya akan hujan" Jennie menjawab seadanya membuat Jungkook keluar dari mobilnya karena merasa diabaikan.

"Kalau tau akan hujan kenapa tetap disini?"

"Kalau bisa tak disini aku sudah melakukannya dari tadi tau! Aku sedang menunggu taksi"

Lihatlah baru saja beberapa menit bertemu, Jungkook sudah bisa membuat Jennie kesal padanya. Sudah tahu kalau Jennie melabeli Jungkook dengan beberapa panggilan? Yang pertama pria pengaman, kedua pria menyebalkan dan terkahir pria mesum. Oke kita sebut saja Jungkook hebat karena bisa memiliki tiga label khusus dari Jennie.

"Kalau begitu mari kuantar pulang. Kau tidak akan menolakku lagi kan?"

Ajakan barusan cukup menggiurkan bagi Jennie. Wanita itu nampak berfikir dengan menatap Jungkook yang terlihat sedang menunggu jawaban darinya. Bukannya sok jual mahal atau tak menghargai pertolongan seseorang Jennie hanya masih ragu dengan pria itu. Masih berpegangan pada pernyataan tak mengenal Jungkook di tambah fakta bahwa pria itu mesum membuatnya tetap waspada.

"Tentu saja tidak, tawaranmu kali ini kembuatku tertarik"

Respond Jennie diluar dugaaan. Jungkook kira wanita dengan mata kucing didepannya ini akan menolak nya lagi seperti yang dialakukan sebelumnya. Padahal jungkook berencana membuat Jennie kesal lagi, ia begitu suka melihat Wanita ini merenggut kesal nampak menggemaskan dimatanya.
"Gadis pintar"

RAINBOW [TAENNIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang