Fakultas Teknik cukup asing untuk Jennie dan Mina ambangi, pasal biasanya mereka hanya lewat saja depan area gedung yang saat ini ia pijak. Berbeda denga Rose yang sudah beberapa kali mengambangi fakultas teknik karena berbagai alasan, seperti sebelumnya berhubungan dengan Bisnis Bunganya. Custumernya yang kebetulan merupakan mahasiswi Teknik ingin mengonsultasikan mengenai ukuran dan jenis bungan yang akan dipesan untuk perayaan ulang tahun. Dan saat itulah kebreruntungan menimpa Rose, ia melihat pria yang sudah dua bulan ini tanpa sengaja mengisi hati dan pikirannya.
Rose saat ini sedang menajamkan penglihatannya ke seluruh area yang di jangkau oleh matanya. Sedangkan alasan Jennie dan Mina hanya duduk mengamatinya karena mereka bahkan belum tahu bentuk wajah pria yang selama ini dicari oleh sahabatnya. Bagaiamana pria itu bagaikan malaikat bagi Rose. Bodohnya ia tidak meminta nomor handphone ataupun media sosial pria yang sudah menolongnya. Ayolah alasan ingin mengucapkan terimakasih dilain waktu sangat masuk akal untuk situasi Rose saat itu, Tapi kembali lagi yang harus di ingat, wanita-wanita ini cukup bodoh mengenai pria. Sayang sekali.
"Padahal kita sengaja datang lebih awal sebelum kelas dimulai"
Jennie mengangguk setuju, merasa kasihan dengan usaha mereka terlebih pada Rose. "Kau tidak salah lihat kan Rose? Jangan sampai karena terlalu memikirkan pria itu kau jadi berhalusinasi"
Rose menagguk lesu pada Sahabatnya, rasanya semangatnya sudah terkuras "Aku yakin tidak salah lihat, itu benar dia"
"Sayang sekali kau bahkan belum tau namanya" Perkataan mina seakan membuat semangat rose semakin menipis.
"Aduhh bodonya aku"
Jennie dan Mina kompak mengangguk dan meringis mendengar perkataan benar Rose.
"Bagaiamana kalau kita kekantin saja, bisa saja dia ada disana kan" Jennie memberikan pendapat mengenai tempat yang selanjutnya mereka susuri, asal kalian tahu saja mereka sebelumnya sudah menyusuri lapangan, koridor dan aula fakultas teknik.
🌧
Jennie dan Rose berjalan sambil menyesap minumannya, tidak lupa mengamati sepanjang jalan yang mereka lewati. Merkea hanya berdua, Mina sudah lebih dulu kembali ke Fakultas karena kelasnya akan mulai.
Dengan berbekal ciri-ciri yang disebutkan Rose, Jennie ikut mengamati sekitarnya. Ngomong-ngomong mereka baru saja dari kantin dan hasilnya dapat diliat dari bagaiaman Rose nampak lesu menyesap minumannya. Yahh...Yang mereka cari tak juga ada disana.
Rasanya Rose mau pulang saja, tidak ingin mengikuti kelas yang akan dimulai sejam lagi, energinya hari ini sudah diterkuras habis. Sangat berbeda dengan penampakannya tadi sewaktu menjemput Jennie untuk berangakat bersama.
"Uuhhuk"
Rose menoleh kawatir pada Jennie yang tersedak minumannya sendiri, menyadari sahabatnya itu sedang fokus pada arah lain, ia kemuadia menoleh ke arah yang sama dan sukses membuatnya menutup mulutnya dengan tangan. Jangan lupakan matanya yang membulat sempurna, Terlalu syok dengan pemandangan disana.
Sebenarnya hal seperti itu sudah sering ia jumpai hanya saja Jennie terlanjur kaget dengan pemandangan yang tiba-tiba. Dan keterkejutannya bertambah setelah menyadari bagaiamana Rose mengespresikan dirinya setelah ikut bergabung melihat pemandangan disana.
"Ya Tuhan kenapa harus melihatnya disaat seperti ini" Rose berucap kesal. Yang benar saja lelah ia mencari pria itu setelah menemukannya malah pemandangan sialan seperti ini yang didapati.
Disana di depan toilet pria, orang yang ia cari sedari tadi sedang beciuman bahkan tangan sang pria bearada dalam kemeja wanita yang di ciumnya.
Menyadari situasinya tidak pas, Jennie berinisiatif menarik tangan Rose untuk meninggalkan tempat ini, tapi Rose tak bergerak sama sekali. Menolak tarikan Jennie "Tetap disini dan jalankan rencananya"

KAMU SEDANG MEMBACA
RAINBOW [TAENNIE]
RandomJennie memasuki dunia Taehyung, sosok pria yang berdiri diantara gelap. Story by ppiieee Taennie couple Romance, friendship, family ,action