Kajian hari ini berakhir dengan lancar. Tepatnya pukul 18.00 acara kajian selesai. Para jamaah ada yang memilih menetap karena sebentar lagi masuk waktu maghrib. Juga ada beberapa yang memilih pulang.
Fatimah sendiri sibuk membantu membereskan piring yang ada di meja tempat Abah Yusuf. Usai menyelesaikan, perempuan itu melangkah menuju tempat wudhu khusus perempuan.
Selesai berwudhu, Fatimah segera memasuki masjid lewat pintu depan yang langsung menembus ke tempat shalat khusus perempuan. Ia mengambil mukena di lemari pojok masjid, lantas mengenakannya.
Fatimah memilih shaf paling depan. Perempuan itu kemudian duduk. Sambil menunggu adzan, Fatimah melantunkan dzikir.
Tak lama suara adzan maghrib berkumandang. Disusul dengan shalat sunnah qobliyah. Kemudian, suara iqamah bergema. Menandakan waktunya shalat maghrib berjamaah.
Suasana Masjid Al-Kautsar hening dan tenang. Hanya terdengar suara imam yang melantukan bacaan shalat dan sahutan 'Aamiinn' ketika imam menyelesaikan bacaan al-fatihah.
Shalat maghrib selesai, beberapa diantaranya termasuk Fatimah melaksanakan shalat sunnah ba'diyah. Sedangkan sebagian yang lain ada yang memilih pergi.
Fatimah khusu berdoa setelah menyelesaikan shalat sunnah ba'diyah-nya. Sampai kegiatannya sedikit terusik kala kain pembatas antara tempat shalat laki-laki dan perempuan digeser hingga ke ujung.
Kepala Fatimah mendongak. Menatap Ustadz Rofi'i yang juga menatapnya. "Ada acara apa lagi, Ustadz?" tanya Fatimah setelah menyelesaikan doanya. Perempuan itu menanggalkan mukena yang dipakainya. Kemudian melipatnya.
"Hari ini bakalan ada tes baca al-quran anak-anak yang sering ngaji di sini. Kebetulan ada Malik, Abah Yusuf dan beberapa santri Ponpes Al-Mutawally yang hadir di sini."
"Saya baru tahu, Ustadz."
"Tentu saja kamu baru tahu, soalnya 'kan kamu sibuk sekolah. Kalau ke sini juga semisal ada kajian saja," kata Ustadz Rofi'i diiringi dengan kekehan.
Fatimah menunduk malu. "Oh iya, saya lupa.""Kamu mau ikut ngajar juga tidak?" tanya Ustadz Rofi'i.
Fatimah tadinya hendak pulang. Tetapi, sepertinya ia mendadak berubah pikiran. Fatimah enggan pulang karena suasana rumah yang sedang tak baik. Ia bahkan sampai hafal waktu-waktu tertentu yang pasti kedua orang tuanya bertengkar.
"Saya ikut, Ustadz."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gapai Aku [TAMAT]
Teen Fiction(#ISTIQAMAHSERIES) Fatimah Az-Zahra tak pernah menyangka akan mengalami masa dimana imannya berada dititik terendah. Bergelut dengan segala pikiran negatif dan cobaan bertubi-tubi yang tiada habisnya. Seolah Fatimah tak diizinkan untuk bangkit baran...